83
seeing siswa kelas VIII mengetahui bagaimana penderitaan dan pergumulan orang
lain selain itu mereka juga belajar terbuka dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
3. Alasan Pemilihan Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penulis memilih tempat-tempat yang mudah dijangkau yaitu kolong jembatan, tempat kumuh dan pinggir danau Sunter. Alasan pemilihan tempat ini karena letak
sekolah yang berada dekat dengan tempat-tempat tersebut dan dapat dijangkau oleh kelompok-kelompok yang telah dibagi.
Sebelum program ini dilaksanakan penulis terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan ketua yayasan, kepala sekolah dan guru PAK dalam
berkonsultasi dan menyampaikan maksud dan tujuan penulis mengadakan program ini. Untuk melaksanakan going and seeing ini penulis memilih kelas
VIIIA dengan jumlah siswa 30 orang dibagi dalam tiga kelompok, sehingga mudah dikontrol. Kelompok yang telah dibagi langsung menuju tempat yang telah
ditentukan sehingga mereka langsung melihat dan mengalami situasi yang ada di tempat tersebut. Dengan melihat, mengenal dan mengalami situasi di lingkungan
tersebut peserta didik diharapkan berani dan terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mereka seperti mengais sampah, ngamen,
memilah sampah yang bisa di daur ulang dan lain-lain. Dengan ikut terlibat dalam kegiatan tersebut maka peserta didik dapat merasakan penderitaan yang dialami
oleh mereka, sehingga dengan melihat, merasakan dan terlibat dalam kegiatan tersebut maka peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan sikap belarasa pada
mereka yang terpinggirkan. Maka melalui kegiatangoing and seeing ini peserta
84
didik berani untuk merefleksikan pengalaman perjumpaannya dengan masyarakat yang terpinggirkan dan terabaikan. Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa waktu
pelaksanaan pada hari Sabtu. Karena pada hari tersebut sekolah libur sehingga program tersebut dapat dilaksanakan, selain itu tidak mengganggu proses belajar-
mengajar di kelas.
D. Manfaat Going and Seeing Bagi Perkembangan Iman Siswa Kelas VIII
SMP Katolik Santo Paulus Jakarta
Going and seeing sebagai sebuah metode dipandang relevan oleh penulis
sebagai salah satu upaya pengembangan iman bagi siswa kelas VIII SMP Katolik Santo Paulus karena memiliki keuntungan bagi mereka antara lain:
1. Pengalaman going and seeing meningkatkan belarasa bagi siswa dalam
bersosialitas dan menumbuhkan sikap kepedulian pada sesama yang menderita.
2. Going and seeing sebagai pintu masuk keterlibatan siswa untuk saling berbagi.
Dengan going and seeing siswa lebih mengenal dan merasakan kesulitan hidup yang dialami oleh mereka yang miskin sehingga tergerak hatinya untuk
membantu mereka. 3.
Going and seeing yang dilaksanakan berkesinambungan akan mengkondisikan peserta didik untuk terjun langsung ke tengah-tengah mereka yang menderita.
Untuk memasuki dunia baru atau berhadapan dengan hal baru bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan keberanian. Namun kesulitan harus dilihat
sebagai tantangan dan peluang untuk berkembang. Perkembangan iman harus
85
diupayakan secara terus-menerus. Dalam rangka perkembangan iman siswa inilah going and seeing berfungsi sebagai pintu masuk terwujudnya Kerajaan
Allah di dunia. 4.
Pengalaman yang didapat dari going and seeing dapat dijadikan titik tolak pengembangan materi yang akan dibahas dalam pembelajaran di kelas. Hal ini
akan memudahkan guru PAK mengembangkan materi pembelajaran PAK yang berangkat dari pengalaman siswa sendiri. Maka going and seeing juga
dapat memperkaya materi PAK. Penulis juga menyadari bahwa pelaksanaan going and seeing ini tidak semudah
yang dibayangkan mengingat latar belakang siswa-siswi kelas VIII ini merupakan anak-anak yang berasal dari keluarga yang mapan dan berkecukupan. Kesulitan
pasti akan dijumpai namun kesulitan pada dasarnya adalah harga yang harus dibayar untuk mencapai sebuah nilai. Nilai yang hendak diperjuangkan di sini
adalah demi perkembangan iman siswa, yang memampukan mereka untuk bertahan dalam kesulitan sekaligus berjuang mangatasi kesulitan tersebut. Dalam
perjuangan ini seseorang sesungguhnya tidak sendirian tetapi Roh Kudus yang membimbing dan menghibur sehingga terciptalah Kerajaan Allah di dunia.
E. Rekoleksi Sebagai Pemaknaan KegiatanGoing and Seeing
Agar kegiatangoing and seeing sungguh-sungguh bermakna bagi peserta didik maka penulis mengemasnya dalam bentuk rekoleksi sebagai tindak lanjut dari
pelaksanaan going and seeing di mana peserta didik saling berbagi pengalaman tentang situasi dan keadaan yang dialami ketika berada di tengah-tengah mereka
yang tersingkir dan tidak mendapat perhatian dari orang lain.