85
diupayakan secara terus-menerus. Dalam rangka perkembangan iman siswa inilah going and seeing berfungsi sebagai pintu masuk terwujudnya Kerajaan
Allah di dunia. 4.
Pengalaman yang didapat dari going and seeing dapat dijadikan titik tolak pengembangan materi yang akan dibahas dalam pembelajaran di kelas. Hal ini
akan memudahkan guru PAK mengembangkan materi pembelajaran PAK yang berangkat dari pengalaman siswa sendiri. Maka going and seeing juga
dapat memperkaya materi PAK. Penulis juga menyadari bahwa pelaksanaan going and seeing ini tidak semudah
yang dibayangkan mengingat latar belakang siswa-siswi kelas VIII ini merupakan anak-anak yang berasal dari keluarga yang mapan dan berkecukupan. Kesulitan
pasti akan dijumpai namun kesulitan pada dasarnya adalah harga yang harus dibayar untuk mencapai sebuah nilai. Nilai yang hendak diperjuangkan di sini
adalah demi perkembangan iman siswa, yang memampukan mereka untuk bertahan dalam kesulitan sekaligus berjuang mangatasi kesulitan tersebut. Dalam
perjuangan ini seseorang sesungguhnya tidak sendirian tetapi Roh Kudus yang membimbing dan menghibur sehingga terciptalah Kerajaan Allah di dunia.
E. Rekoleksi Sebagai Pemaknaan KegiatanGoing and Seeing
Agar kegiatangoing and seeing sungguh-sungguh bermakna bagi peserta didik maka penulis mengemasnya dalam bentuk rekoleksi sebagai tindak lanjut dari
pelaksanaan going and seeing di mana peserta didik saling berbagi pengalaman tentang situasi dan keadaan yang dialami ketika berada di tengah-tengah mereka
yang tersingkir dan tidak mendapat perhatian dari orang lain.
86
Penulis akan menyusun langkah-langkah rekoleksi, supaya program ini dapat dilaksanakan dan digunakan sebagai salah satu cara atau upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan perkembangan iman peserta didik kelas VIII SMP Katolik Santo Paulus Jakarta.
1. Tema
: Belarasa 2.
Tujuan : ¾
Agar peserta memiliki sikap peduli pada sesama yang menderita. ¾
Agar peserta menyadari betapa pentingnya hidup saling berbagi dan memperhatikan sehingga mendorong mereka untuk solider kepada
sesama. 3.
Sesi I : Sharing Pengalaman Going and Seeing
Tujuan :Agar peserta dapat mengungkapkan situasi dan realitasdengan saling berbagi pengalaman yang dialami, sehingga
m
engusahakan suatu tindakan nyata yang dapat dilakukan baik secara bersama
atau pun kelompok untuk ikut serta membantu mereka yang mengalami penderitaan.
Sesi II : Bangkit dan Bergerak
Tujuan : Setelah melihat dan mengalami situasi mereka yang terpinggirkan
peserta didik dapat mengambil sikap serta membangun niat sebagai wujud belarasa terhadap mereka yang menderita.
4. Waktu : Pelaksanaan rekoleksi diadakan setelah peserta didik
melaksanakan going and seeing yaitu pada hari Sabtu kedua dari pukul 07.00 sampai pukul 12.30 WIB.
87
5. Peserta : Siswa-siswi Kelas VIII SMP Katolik Santo Paulus Jakarta.
6. Tempat : Aula Sekolah SMP Katolik Santo Paulus Jakarta
7. Bentuk Rekoleksi:
Adapun bentuk rekoleksi disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta. Mengingat peserta rekoleksi adalah siswa-siswi SMP dan masih dikategorikan
usia remaja, penulis menawarkan bentuk rekoleksi yang dapat mendorong semangat peserta yaitu dengan sharing pengalaman, gerak dan lagu, games,
sehingga peserta didik terbantu untuk memaknai setiap peristiwa yang dilihat, dialami dan dirasakan sebagai wujud belarasa pada mereka yang menderita.
8. Metode rekoleksi
Metode yang digunakan dalam rekoleksi ini adalah metode informasi, metode sharing pengalaman, dinamika, diskusi dan refleksi.
9. Susunan Acara:
¾ 07.00-07.30 : Tiba di sekolahpresensi
¾ 07.30.08.00 :
Pengantar Umum
¾ 08.00-10.00 : Sesi I: Sharing Pengalaman Going and Seeing
¾ 10.00-10.15 :
Snack ¾
10.15-10.30 : Ice breaking
¾ 10.30-12.00 : Sesi II: “Bangkit dan Bergerak”
¾ 12.00-12.30 : Ibadat Penutup Rekoleksi
88
F. Contoh Persiapan Rekoleksi
1. Pemikiran Dasar
Zaman sekarang ini disebut zaman global yang dicirikan oleh makin cepat instan, terbuka dan canggihnya teknologi sehingga membuat orang berlomba-
lomba untuk memperoleh semua itu. Cara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut pun bermacam-macam, sehingga tak jarang yang kita temui
saat ini orang kurang memiliki kepedulian pada sesama. Keserakahan ini membuat orang kaya semakin kaya dan orang miskin tetap menjadi miskin.
Melihat situasi seperti ini banyak cara yang perlu dilakukan sehingga mereka yang menderita pun dapat memperoleh kebahagiaan, maka untuk dapat sampai pada hal
ini diperlukan keterbukaan dan kerelaan untuk peka pada mereka yang terpinggir. Sikap peduli pada yang menderita sangat diperlukan di zaman ini. Banyak cara
yang bisa dilakukan asalkan semua pihak mau bekerja sama dan peduli pada yang menderita. Untuk sampai pada sikap ini dibutuhkan kerelaan karena tidak mudah
orang mau berbagi dan peduli. Melalui keterlibatan ini diharapkan peserta didik sebagai makhluk sosial ambil bagian sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian
nyata terhadap permasalahan sosial demi penataan hidup bersama.
2. Tujuan Pertemuan
Mengajak peserta untuk memaknai sekaligus menindaklanjuti pengalaman going and seeing
, sehingga dari apa yang telah dilihat dan dialami bersama peserta didik
m
engusahakan suatu tindakan yang dapat dilakukan baik secara
89
bersama atau pun kelompok untuk ikut serta membantu mereka yang mengalami penderitaan.
3. Materi: Sharing Pengalaman Going and Seeing.
4. Sumber Bahan: Pengalaman peserta didik, Ensiklopedi Orang Kudus. A.
Heuken, SJ. 2004 5.
Metode : Informasi, diskusi kelompok, sharing 6.
Sarana : Salib, lilin, speaker, Laptop, LCD, Spidol, kertas flap 7.
Langkah-langkah : a.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang maha kasih, terima kasih atas segala karunia penyertaan yang Engkau berikan kepada kami sehingga pada pagi yang cerah ini kami semua
dapat berkumpul dalam keadaan yang sehat tanpa kekurangan sesuatupun. Bapa berkatilah kami semua yang sebentar lagi akan memulai acara rekoleksi ini,
utuslah Roh Kudus-Mu untuk menyertai kami semua sehingga kami dapat saling berbagi satu sama lain. Dan semoga pengalaman-pengalaman yang telah kami
alami bersama dapat kami sheringkan dengan keterbukaan sehingga kami saling memperkaya satu sama lain dan semoga Roh-Mu menggerakkan hati kami untuk
peduli dan mau berbagi dengan sesama kami yang menderita. Sebab Engkaulah Sang pemberi kehidupan yang bertahta di surga kini dan sepanjang masa. Amin.
b. Pengantar
Teman-teman yang terkasih, kita patut bersyukur karena pada pagi ini kita dapat berkumpul bersama di tempat ini. Tentunya teman-teman sudah mengetahui
apa alasan kita berada di tempat ini. Minggu lalu setiap kelompok sudah