Metode Penulisan Peran Pendidikan Agama Katolik (PAK) dalam meningkatkan perkembangan iman siswa kelas VIII SMP Katolik Santo Paulus Jakarta.

12 Agama berkaitan dengan hukum, peraturan, ritus, kebiasaan, lambang-lambang luar, dan segi-segi sosiologis. Agama merupakan jalan dan sarana menuju kepenuhan dan kesejahteraan hidup, jalan manusia menuju kesatuan dengan Tuhan. Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah salah satu bidang studi yang mempunyai kedudukan yang sama dengan bidang studi lainnya seperti Pendidikan Pancasila, Pendidikan Sejarah, Matematika, IPS dan lain-lain. Berhubung memiliki kedudukan yang sama dengan bidang studi yang lain, maka PAK di sekolah terikat pada kurikulum dan waktu yang tersedia serta patuh pada aturan main sekolah. Dengan demikian Pendidikan Agama Katolik tidak hanya berhenti pada agama yakni hal-hal lahiriah melainkan PAK dapat menghantar peserta didik sampai pada iman dan taqwa terhadap Tuhan serta penuh persaudaraan dengan semua orang. Dapiyanta 2008: 1 menyatakan bahwa PAK secara operasional ialah komunikasi iman antara guru-murid dan antar murid melalui proses berdasar pendekatan tertentu dengan bantuan materi, metode, dan media, yang bertitik tolak dari keadaan awal tertentu menuju tujuan tertentu. Artinya komunikasi iman yang terjadi bukan hanya satu arah melainkan dua arah yang saling berhubungan erat dan terlaksana lewat media, metode serta materi yang disampaikan. Heryatno 2008: 14 menyatakan bahwa PAK berusaha membantu peserta didik memperkembangkan jiwa dan interioritas hidup mereka. Artinya bahwa pendidikan tidak hanya menyebar informasi saja melainkan memberi ilham dan inspirasi hidup kepada para peserta didik. Inspirasi yang dapat diberikan kepada 13 peserta didik antara lain bagaimana mereka menghadapi kenyataan hidup di masa sekarang dan menjawab tantangan di masa depan, sehingga mereka dapat menemukan makna hidup yang dihadapi sehari-hari. PAK disekolah merupakan salah satu usaha untuk memampukan siswa berinteraksi berkomunikasi, memahami, menggumuli dan menghayati iman, sehinggaiman siswa semakin diperteguh. Oleh karena itu, PAK di sekolah harus sungguh disadari sebagai salah satu bagian dari tugas pastoral Gereja terhadap peserta didik yang bertujuan agar peserta didik mampu menggumuli hidup dari segi pandang Katolik dan dengan demikian berkembang menjadi manusia paripurna manusia beriman. Kristianto 2005: 9 menyatakan bahwa sebagai pendidikan iman, PAK di sekolah hendaknya dapat membantu siswa agar iman mereka menjadi pusat kepribadiannya, serta dapat membantu proses kepribadiannya. Proses perkembangan imannya secara harmonis memiliki tiga aspek yaitu pengetahuan, perayaan dan penghayatannya. Artinya bahwa proses PAK hendaknya mampu menciptakan situasi, lingkungan, iklim serta kemungkinan-kemungkinan sedemikian rupa, agar iman sungguh-sungguh menjadi landasan sekaligus peneguhan semua aspek kehidupan orang yang bersangkutan. Sedangkan pembinaan iman mengarah pada upaya pembentukan atau pengembangan nilai- nilai kehidupan sosial seperti rasa kebangsaan, keadilan, kedamaian, gotong- royong, kerjasama yang secara menyeluruh dilaksanakan secara bersama-sama. Heryatno 2008: 75 mengutip pandangan Miller yang mengatakan bahwa di dalam konteks PAK, perkembangan iman tidak hanya mencakup dimensi personal melainkan juga merupakan interaksi antara individu dengan peristiwa hidup yang