B. Industri sedang, dengan mempekerjakan tenaga kerja 20 sampai
dngan 99 orang dalam setiap industri. C.
Industri besar, dengan mempekerjakan tenaga kerja 100 orang atau lebih dalam setiap industri Arsyad 341-342.
2.2.4. Tinjauan Teoritis Tentang Ekspor
2.2.4.1. Pengertian Ekspor
Menurut Triyoso 1984 : 210, pengertian ekspor merupakan suatu kegiatan yang menyangkut produksi barang dan
jasa yang diproduksi di suatu batas negara tersebut. Sedangkan ekspor menurut Nazarudin 1993 : 23 , ekspor
adalah cara perdagangan luar negri yang lazim ditempuh antara penjual dan pembeli, dimana kedua belah pihak merupakan
keuntungan lewat transaksi jual beli yang disepakati. Dan menurur Amir 1999 : 23, ekspor adalah mengeluarkan barang – barang dari
peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negri sesuai dengan ketentuan pemerintah dalam valuta asing.
Dari pengertian ekspor di atas dapat disimpulkan, bahwa ekspor adalah suatu kegiatan yang menyangkut pengiriman barang
ke luar negri yang dapat mendorong devisa atau pembayaran dalam bentuk mata uang atau valuta asing atas tagihan-tagihannya. Devisa
yang diperoleh dari perdagangan dengan negara lain ini oleh negara
dijadikan atau dimasukkan sebagai cadangan modal negara yang dianggap sebagai porsi GNP Gross Product Nasional.
2.2.4.2. Timbulnya Ekspor
Ekspor sebagai bagian dari perdagangan internasional disebabkan oleh beberapa kondisi sebagai berikut :
1. Ekspor merupakan sumber devisa negara
2. Sektor ekspor menjadi penggerak dari kegiatan perekonomian
yang lain yang mengakibatkan kegiatan ekonomi di sektor lain akan meningkat.
3. Adanya perhitungan keuntungan keuntungan komparatif
Siswanto dan Priyanto : 104
2.2.4.3. Faktor–Faktor Yang Dapat Meningkatkan Ekspor
Keadaan-Keadaan atau kejadian yang pada umumnya dapat mengakibatkan ekspor, yaitu :
1. Meningkatnya tingkat kemakmuran masyarakat dunia.
2. Tingkat inflasi di dalam negeri lebih rendah dari pada tingkat
inflasi yang terjadi di negara-negara yang banyak mengimpor barang-barang ekspor kita.
3. Peningkatan efisiensi produksi di dalam negeri dalam artian yang
luas, yang dapat mengakibatkan produsen-produsen barang
ekspor dengan harga yang sama dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
4. Kegagalan produksi di negara-negara penghasil produk yang
bersaing dengan produk ekspor kita di pasar dunia. 5.
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter yang serasi disertai dengan kebijakan peningkatan ekspor yang tepat.
6. Adanya peningkatan efisiensi produksi secara menyeluruh dalam
perekonomian negara pengekspor. Soediyono, 2000 : 194
2.2.5. Inflasi