3. Transaksi Barter Swap Transaction
Transaksi nilai tukar untuk menghilangkan resiko nilai tukar. Kasmir, 2002: 237.
2.2.6.7. Pengaruh Kurs Valuta Asing Terhadap Investasi
Kurs valuta asing adalah nilai tukar mata uang suatu Negara terhadap mata uang dari Negara tertentu yang telah ditetapkan
berdasarkan faktor-faktor ekonomi seperti cadangan devisa posisi neraca perdagangan suatu Negara dengan Negara lainnya. Nilai tukar
mata uang internasional atau kurs valuta asing merupakan nilai atau harga tukar suatu mata uang dengan mata uang negara lainnya yang
ditetapkan dalam hubungan lalu lintas perdagangan dan moneter antar negara. Boediono, 1981.
Pada tingkat kurs valuta asing, apabila kurs valuta asing mengalami penurunan, maka nilai mata uang rupiah akan mengalami
kenaikan. Dengan naiknya nilai mata uang maka pertumbuhan ekonomi positif sehingga investasi swasta PMA PMDN akan
mengalami kenaikan. Salvatore,1994.
2.2.7. Produk Domestik Regional Bruto PDRB
2.2.7.1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Pengertian Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan suatu indicator untuk menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi suatu daerah sektoral, sehingga dapat dilihat penyebab pertumbuhan ekonomi suatu wilayah tersebut. Selain daripada itu
PDRB juga sebagai alat ukur untuk menganalisa perubahan tingkat kemakmuran secara riil atas harga konstan. Anonim : 2001.
Juga dapat disimpulkan Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu indicator makro ekonomi dimana dari total
turunnya dapat diketahui pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi dimana dari total turunnya dapat diketahui pertumbuhan ekonomi
dan pendapatan perkapita suatu daerah Anonim : 2001. Cara perhitungan Produk Domestik Regional Bruto dapat
digunakan melalui 3 pendekatan, antara lain : 1.
Pendekatan Produksi Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu Satu
Tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 sektor lapangan usaha, yaitu :
a. Pertanian
b. Pertambangan dan Penggalian
c. Industri Pengolahan
d. Listrik, Gas dan Air Bersih
e. Bangunan
f. Perdagangan, hotel dan restoran
g. Pengangkutan dan komunikasi
h. Jasa keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
i. Jasa – jasa lain.
2. Pendekatan Pengeluaran
Produk Domestik Regional Bruto adalh penjumlahan semua komponen permintaan akhir, yaitu
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta
yang tidak mencari untung. b.
Konsumsi pemerintahan c.
Pembentukan modal tetap domestic bruto. d.
Perubahan stock. e.
Ekspor netto, ekspor dikurangi impor. Sukirno 2002 : 38 3.
Pendekatan pendapatan Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah balas jasa
yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu biasanya
satu tahun. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Semua
hitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya dalam pengertian Produk Domestik Regional
Bruto, kecuali faktor pendapatan, termasuk pula komponen penyusutan dan pajak tidak langsung netto. Jumlah semua
komponen pendapatan ini menurut sektor tersebut disebut
sebagai nilai tambah bruto sektoral. Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor
atau lapangan usaha Sukirno, 2002 : 247. Produk Domestik Regional Bruto menurut atas haga yang
berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku setiap tahun.
Produk Domestik Regional Bruto dapat diartikan satu– persatu : yaitu produk, domestik dan bruto. Dinamakan produk
dikarenakan yang dihitung adalah produk barang dan jasa. Dinamakan domestik dikarenakan batasnya adalah wilayah suatu
negara, termasuk di dalamnya orang–orang dan perusahaan asing. Dinamakan bruto dikarenakan mengalami penyusutan
Produk Domestik Bruto adalah sebagai nilai barang–barang dan jasa–jasa yang diproduksi di dalam negara tersebut dalam satu
tahun tertentu. Sukirno, 2002 : 33
2.2.7.2. Kegunaan Statistik Domestik Regional Bruto PDRB