Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai Penanaman Modal Asing Langsung atau Foreign Direct Investment FDI, yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan, dan bahan yang berkaitan dengan penelitian ini telah dilakukan oleh : 1. Dinda Putri Maharani 2005 : 66 dengan judul “Analisis beberapa faktor yang mempengaruhi Investasiasing PMA PMDN di Indonesia”.bahwa dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil pengujian secara simultan menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara variabel IHSG X 1 , tingkat inflasi X 2 , PDB X 3 , berpengaruh nyata terhadap investasi di Indonesia Y, didapat F hitung sebesar 3,976 F tabel sebesar 3,95 dari uji parsial didapat hasil t hitung sebesar 0,026 t tabel sebesar 2,201, sehingga variabel IHSG X 1 tidak berpengaruh secara nyata terhadap investasi di Indonesia Y. Hal ini disebabkan karena IHSG tidak diperuntukkan dalam penentuan besar kecilnya nilai investasi di Indonesia tapi IHSG merupakan alat untuk mengetahui animo saham di BES. Sedangkan untuk tingkat inflasi X 2 berpengaruh secara nyata terhadap investasi Y didapat hasil t hitung sebesar –2,215 - t tabel sebesar 2,201, secara parsial PDB X 3 berpengaruh secara nyata 7 hitung sebesar 2,775 t tabel sebesar 2,201. 2. Siti Mastija 2005 : 90 dengan judul “Analisis faktor yang mempengaruhi investasi di Jawa Timur” dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel PDRB, inflasi, tingkat suku bunga, dan ekspor total berpengaruh nyata terhadap investasi di Jawa Timur yaitu dengan uji F dimana F hitung = 83,628 F tabel 3,48. Secara parsial menunjukkan bahwa variabel PDRB berpengaruh nyata terhadap investasi di Jawa Timur dengan t hitung 2, 484 t tabel 2,228, hal ini dikarenakan apabila PDRB mengalami kenaikan akan memberikan rangsangan pada investor, karena permintaan produk meningkat sehingga keuntungan meningkat. Variabel inflasi tidak berpengaruh nyata terhadap investasi di Jawa Timur dengan t hitung 1,527 t tabel 2,228, karena walaupun terjadi inflasi pengusaha tetap membutuhkan modal untuk menambah produksinya disebabkan keuntungan besar. Variabel tingkat suku bunga kredit tidak berpengaruh nyata terhadap invest di Jawa Timur dengan t hitung 1,758 t tabel 2,228, hal ini disebabkan walaupun tingkat suku bunga kredit naik tidak mempengaruhi kemampuan untuk berinvestasi karena tetap membutuhkan dana untuk berproduksi disebabkan permintaan produksi besar sehingga keuntungan akan besar. Variabel total ekspor berpengaruh nyata terhadap invest di Jawa Timur dengan t hitung 2,521 t tabel 2,228, hal ini disebabkan jika ekspor mengalami kenaikan secara tidak langsung akan meningkatkan devisa suatu negara. Kondisi demikian akan mendorong beberapa investor untuk berinvestasi. 3. Dian Melisa Kusumaningtyas 2005:154 dengan judul “Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat investasi swasta PMA PMDN di Jawa Timur” bahwa dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini yaitu secara simultan menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara variabel bebas Produk Domestik Regional Bruto X 1 , Tingkat Suku Bunga X 2 , Tingkat Inflasi X 3 , dan kurs valuta asing X 4 terhadap variabel terikat investasi Swasta PMA PMDN di Jawa Timur Y. Hal ini diketahui dari uji –F yaitu diperoleh F hitung = 5,445 F tabel = 3,11, sedangkan secara parsial, variabel Produk Domestik Regional bruto X 1 berpengaruh secara nyata terhadap investasi swasta PMA PMDN di Jawa Timur Y dengan menggunakan uji –t dimana t hitung = 3,100 t tabel = 2,145, variabel tingkat suku bunga X 2 tidak berpengaruh nyata terhadap investasi swasta PMA PMDN di Jawa Timur Y dimana t hitung = -1,075 t tabel = 2,145 hal tersebut dikarenakan adanya harapan keadaan perekonomian dimasa datang akan lebih baik disamping itu keputusan untuk berinvestasi juga dipengaruhi oleh perubahan dan perkembangan teknologi dan pendapatan nasional. Tingkat Inflasi X 3 tidak berpengaruh nyata terhadap investasi swasta PMA PMDN di Jawa Timur Y dengan menggunakan uji –t dimana t hitung = 0,857 t tabel = 2,145. Hal tersebut dikarenakan adanya motif spekulasi untuk mencari keuntungan, investor berinvestasi tidak begitu memperhatikan kenaikan harga-harga karena tidak semua harga-harga naik. Keputusan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi saja, dan kurs valuta asing X 4 berpengaruh nyata terhadap investasi swasta PMA PMDN di Jawa Timur Y dimana hasil t hitung = -2,783 -t tabel = -2,145. 4. Bobby Firmansyah 200562 dengan judul “Analisis Pengaruh Investasi, Inflasi, dan jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur” bahwa dapat disimpulkan dari penelitian ini yaitu secara simultan menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara variabel bebas : Investasi X1, Inflasi X2, dan jumlah penduduk X3 secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur Y. Hal ini diketahui dari uji –F yaitu Fhitung = 28,473 Ftabel = 3,86, sedangkan secara parsial, variabel invest tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur Y dengan menggunakan uji t dimana thitung ssebesar 1,159 ttabel sebesar 2,262, variabel bahwa inflasi mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur Y dimana thitung sebesar –7,111 ttabel sebesar –2,262, dan variabel jumlah penduduk berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur Y dimana thitung sebesar –2, 842 ttabel sebesar 2,262. 5. Yanu Raditia Kusuma 2005 : 76 dengan judul “Beberapa faktor yang mempengaruhi investasi PMDN di Jawa Timur”, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil bahwa variabel PDRB, kurs USD terhadap rupiah dan inflasi secara simultan berpengaruh terhadap investasi PMDN di Jawa Timur. Pernyataan ini didasarkan pada nilai Fhitung = 7,422 dari Ftabel = 3,587 dengan besarnya pengaruh yang dijelaskan oleh R2 = 0,669, yakni bahwa seluruh variabel dalam penelitian berpengaruh secara bersama-sama terhadap investasi PMDN sebesar 66,90 , sedangkan sisanya sebesar 33,10 dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Dari pengujian hipotesis dengan uji t parsial di peroleh hasil bahwa variabel PDRB thitung = - 3,914 ttabel = -2,201 dan kurs ISD terhadap rupiah thitung = -4,372 ttabel = - 2,201 berpengaruh terhadap investasi PMDN di Jawa Timur, sedangkan variabel tingkat inflasi thitung = 0,497  ttabel = 2,201 tidak berpengaruh terhadap investasi PMDN di Jawa Timur. Dari hasil penelitian dapat terlihat bahwa gejolak perubahan kurs maupun tingkat inflasi tidak menurunkan minat investor dalam berinvestasi di Jawa Timur, sehingga kegiatan investasi PMDN di Jawa Timur tidak terlepas dari peran aktif Pemerintah Daerah di Jawa Timur dalam mendorong kemajuan iklim investasi. 6. Agung Nusantara dan Enny Puji Astutik, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,2001 yang berjudul “Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”. Menyatakan bahwa untuk hasil analisis diperoleh bahwa variabel utang luar negeri AID, penanaman modal asing FDI dan tabungan domestik S mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi. Hasil uji t pada tabel menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut mempunyai t-hitung yang lebih besar daripada t-tabel derajat signifikan 0,025 yaitu ± 0,201. Dari nilai tersebut kita tidak bisa menerima Ho Ho ditolak atau variabel utang luar negeri, penanaman modal asing dan tabungan domestik mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. 7. Sarwedi, Jurnal Staf Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Negeri Jember. Yang berjudul “Investasi Asing Langsung di Indonesia dan Faktor Yang mempengaruhinya“ menyatakan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi FDI yang dianggap tetap seperti variabel makro ekonomi yaitu pendapatan nasional, pendapatan ekonomi dan inflasi. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan karakteristik dalam negeri suatu negara yang akan dikombinasikan dalam periode jangka pendek dan jangka panjang dengan menggunakan perhitungan kuadrat terkecil sederhana Ordinary Least Square = OLS. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel ekonomi GDP, Growth, Wage dan Ekspor mempunyai hubungan positif dengan FDI sedangkan variabel ekonomi yaitu stabilitas ekonomi mempunyai hubungan negatif dengan FDI.

2.2. LANDASAN TEORI