Hampir dua pertiga daratan jawa timur merupakan daerah pegununggan dan perbukitan, sedangkan sisanya adalah daratan rendah.
Hamparan dataran rendah terjadi di sepanjang pantai dan daerah aliran sungai. Keadaan alam Jawa Timur dapat dibagi menjadi empat golongan
yaitu : 1.
Daratan tinggi merupakan daerah dengan ketinggian rata - rata di atas 100 meter diatas permukaan laut. Daerah ini meliputin
kabupaten Trenggalek, kabupaten Blitar, kabupaten Malang serta kabupaten Magetan.
2. Dataran sedang mempunyai ketinggian di bawah 45-100 meter di
atas permukaan laut. Daerah ini meliputi kabupaten Ponorogo, kabupaten Tulungagung, kabupaten Ngawi, Lumajang, Jember,
Malang, Nganjuk, Kediri, dan kabupaten Bangkalan. 3.
Dartaran rendah mempunyai ketinggian di bawah 45 meter diatas permukaan laut. Daerah ini meliputi seluruh kota dan kabupaten
yang bukan termasuk wilayah dataran tinggi maupun dataran sedang. 4.
Kepulauan, merupakan daerah kepulauan dan di provinsi jawa timur terdapat kurang lebih 63 pulau. Sebagaian lainnya ada yang sudah
berkembang.
4.1.4. Kependudukan
Menurut angka Final Hasil Sensus Penduduk SP 2000, jumlah penduduk adalah 206,3 juta jiwa. Jumlah ini mencakup penduduk
bertempat tinggal tetap sebesar 205,8 juta jiwa dan penduduk tidak bertempat tinggal tetap sebesar 421,399 jiwa. Laju pertumbuhan
penduduk 1,49 pertahun selama periode 1988-2007. Jumlah penduduk yang cukup besar dan bertambah setiap tahunnya tidak di imbangi
dengan pemerataan penyebaran penduduk.. Hasil Sensus penduduk 2006 menunjukkan sekitar 59 penduduk tinggal di Pulau Jawa. Gambaran
ini menunjukkan tidak meratanya penyebaran penduduk juga menunjukkan adanya dukungan lingkungan yang kurang seimbang di
Propinsi-propinsi di Indonesia.Anonim, 2001 :33-34. Penyebaran penduduk yang tidak merata di Indonesia
cenderung berdampak negatif pada sosial Ekonomi dan budaya masyarakat di Pulau Jawa sebagai berikut :
a. Daerah yang memiliki jumlah penduduk yang besar cenderung
menimbulkan persaingan dalam memperoleh lapanghan pekerjaan, karena penawaran tenaga kerja yang tinggi tidak di imbangi oleh sisi
permintaan yang tinggi pula, maka berakibat turunnya tingkat upah minimum sehingga tingkat pengangguran tinggi pula.
b. Rendahnya upah seperti yang dijelaskan diatas membawa implikasi
pada semakin tingginya tingkat kriminalitas yang terjadidan ini menggangu laju sosial-ekonomi masyarakat.
4.1.5. Visi Dan Misi Provinsi Jawa Timur
Visi Jawa Timur
Terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang berakhlak mulia, maju, berdaya saing, sejahtera, serta aman dan damai yang
berkesinambungan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misi Jawa Timur Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut,
ditetapkan misi sebagai berikut : 1.
Mewujudkan peningkatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama, peningkatan aksesibilitas serta kualitas pendidikan dan
kesehatan 2.
Mewujudkan penanggulangan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, perbaikan iklim ketenagakerjaan, dan memacu
kewirausahaan 3.
Mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan percepatan pembangunan infrastruktur
4. Mewujudkan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam, dan
pelestarian fungsi lingkungan hidup 5.
Mewujudkan ketentraman dan ketertiban, supremasi hukum dan HAM
6. Mewujudkan Revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah
melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik. DR. H. SOEKARWO, SH, M.Hum Gubernur Propinsi Jawa Timur.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian