Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Pengolahan Tenaga Kerja

dilaksanakan para manajer, para karyawan diseluruh jenjang organisasi bertanggung jawab untuk mengambil berbagai keputusan calon – calon karyawan untuk bermacam posisi harus direkrut dari dalam atau dari luar perusahaan dan pelamar yang paling menjanjikan harus dari daftar para pesaingnya berdasarkan pada kesesuaian ketrampilan pelamar dan karakteristik pribadi atau persyaratan kerja. Seperti diketahui bahwa semakin banyaknya pimpinan memberikan pelimpahan wewenang kepada bawahan, maka semakin bayank pula pengawas yang harus dilaksanakan. Kadang – kadang pimpinan tidak sempat untum melakukan pengawasan secara efektif terhadap bawahannya karena banyaknya tugas yang harus diselesaikannya. Untuk keperluan pengawasan ini pimpinan dapat mengangkat staf yang akan membantunya di dalm melakukan pengawasan terhadap unit – unit dalam organisasi secara keseluruhan.

2.6.3 Penentuan Jumlah Tenaga Kerja

Agar dapat menyelesaikan dan menetapkan tingkat kebutuhan tenaga kerja untuk menyelesaikan produk yang naik turun sesuai permintaan pasar, perlu dilakukan forecast yang tepat sesuai dengan perubahan – perubahan kapasitas yang dibutuhkan. Bagi perusahaan biasanya adalah tidak ekonomis untuk menambah dan mengurangi tenaga kerja adalah sumber daya kapasitas yang tetap, tetapi penyesuaian – penyesuaian besar substansial dapat dibuat tanpa harus menarik lebih banyak orang dan kemudian memutuskan hubungan kerja dengan mereka. Penggunaan kerja lembur, sub kontrak dari luar atau penimbunan persediaan merupakan keputusan manajerial dan teragantung pada biaya – biaya relatif masing – masing alternatif. Pada dasarnya penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan selama periode waktu tertentu dibuat melalui perhitungan rasio permintaan terhadap kapasitas satu unit sumber data. Jumlah total jam sumber daya manusia yang diuji dibutuhkan untuk memenuhi permintaan akan produk – produk yang berbeda – beda adalah sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan memproduksi setiap unit ditambah waktu untuk menyampaikan pada konsumen. Dalam praktek sering ditemui kasus dimana jumlah tenaga kerja tidak sama dengan jumlah pekerjaan dalam hal jumlah pekerjaan lebih besar daripada jumlah karyawan. Setelah memutuskan pekerjaan – pekerjaan mana yang ditangani sendiri, mana yang disub kontrakkan dan menentukan jumlah jam kerja bagian, maka daftar pekerjaan yang dibuat meliputi tenaga kerja langsung dan tidak langsung haruslah tepat sehingga para mandor dan bagian personalia dapat melakukan pembuatan anggaran – anggaran. Selain itu dengan mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, hal itu diperlukan untuk lokasi tenaga kerja. Kegiatan lama yang pelaksanaannya perlu ditambah fasilitas untuk penyelesaiaannya dan dapat diketahui dari mana diambil tambahan fasilitas tersebut.

2.6.4 Pengolahan Tenaga Kerja

Salah satu tujuan pengolahan tenaga kerja adalah untuk meningkatkan produktifitas. Dalam hal ini perlu dicatat bahwa tujuan manajemen tenaga kerja adalah bukan untuk memaksimumkan performance tetapi mengoptimalkan pelaksanaan kerja adanya berbagai batasan yang melingkupi operasi organisasi. Menurut Handoko 1992 : 215 berbagai prinsip yang perlu diperhatikan dalam manajemen tenaga kerja adalah : 1. Memadukan karyawan dan pekerjaan yakni orang – orang yang harus dipilih untuk pekerjaan atas dasar perbedaan karakteristik dan preferensi individual. 2. Menetapkan standart – standart pelaksanaan kerja maksudnya pelaksanaan standart kerja harus ditetapkan untuk semua pekerjaan, agar tanggung jawab dan apa yang diharapkan dari pada karyawan jelas. 3. Memberikan penghargaan atas prestasi kerja, artinya manajer perlu memberikan penghargaan kepada karyawan yang dapat mencapai atau melebihi standart untuk memotivasi kerja mereka. 4. Menjamin supervise yang baik, maksudnya seorang supervisor harus ahli dalam ketrampilan teknologi maupun manajerial, dan mempunyai perhatian terhadap kesejahteraan, serta rasa kejujuran dengan para karyawan secara individual tanpa melupakan pencapaian prestasi yang tinggi. 5. Merumuskan secara jelas tanggung jawab karyawan artinya bila tanggung jawab pekerja jelas, apabila berubah – ubah para pekerja akan frustasi. 2.7 Mesin 2.7.1 Pengertian

Dokumen yang terkait

Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco

3 57 222

Perencanaan Agregat Dengan Menggunakan Metode Linier Programming Dalam Menyusun Jadwal Induk Produksi Yang Optimal (Study Kasus Di PT. Karya Agung Nusantara - Sidoarjo)

0 7 2

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN LABA PADA CV. MULTI BANGUNAN JEMBER

0 4 17

Aplikasi Metode Goal Programming Untuk Menentukan Kombinasi Produk Yang Optimal Pada PT. Sukorejo Indah Textile Pasuruan

1 4 124

LAPORAN TUGAS AKHIR Penentuan Kombinasi Jumlah Produk Untuk Menentukan Laba yang Optimal dengan Pendekatan Goal Programming ( Studi Kasus pada PT. TIMBANGAN ”SSS”, SUMBER-SOLO. ).

0 0 13

PENDAHULUAN Penentuan Kombinasi Jumlah Produk Untuk Menentukan Laba yang Optimal dengan Pendekatan Goal Programming ( Studi Kasus pada PT. TIMBANGAN ”SSS”, SUMBER-SOLO. ).

0 0 6

PENENTUAN KOMBINASI MEDIA PROMOSI YANG OPTIMAL UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA Penentuan Kombinasi Media Promosi Yang Optimal Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Pada Hotel Dana Di Surakarta.

0 0 9

ANALISIS LINIER PROGRAMMING UNTUK OPTIMALISASI KOMBINASI PRODUK

0 0 6

ANALISIS LINIER PROGRAMMING DENGAN METODE SIMPLEKS DALAM PENENTUAN KOMBINASI PRODUK YANG OPTIMAL UNTUK MENINGKATKAN LABA PADA PT SULAWESI AGUNG JAYA

0 0 16

ANALISIS PERHITUNGAN KOMBINASI PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING METODE SIMPLEKS UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PADA PABRIK KAYU CV BUANA GUNA JAMBI

0 0 14