2.6 Tenaga Kerja
2.6.1 Pengertian Tenaga
Kerja
Pengertian tenaga kerja menurut Mulyadi 1999 : 343 merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah
produk. Menurut R.A Supriono 1999 : 231 tenaga kerja merupakan
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam rangka pengolahan produk.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kelancaran proses produksi tergantung dari adanya tenaga kerja yang digunakan perusahaan.
Karena tenaga kerja merupakan perencanaan sekaligus pelaksanaan dari proses produksi, sehingga perusahaan harus mampu menentukan jumlah
tenaga kerja yang tepat.
2.6.2 Pengendalian Tenaga
Kerja
Pengendalian tenaga kerja berfokus pada pencegahan penyimpangan dalam kualitas dan kuantitas dari sumber daya yang
digunakan dalam perusahaan atau organisasi. Menurut Gibson, Donely, Ivancevich 1996 ; 302 bahwa
beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan dalam rangka pengendlian tenaga kerja adalah :
1. Sumber daya manusia harus mampu memenuhi persyaratan kerja yang ditentukan oleh organisasi atau perusahaan.
2. Karyawan harus mempunyai kemampuan fisik dan intelektual untuk melaksanakan tugasnya.
3. Para karyawan harus diingatkan kesadaran atas pentingnya prosedur pengendalian, sehingga memandang fungsi pengendalian sebagai suatu
upaya penting perusahaan. Untuk memantau operasi perusahaan agar berjalan lancar dan
untuk memastikan bahwa berbagai tujuan tengah direalisasikan, maka manajer harus mengawasi dan membimbing kegiatan yang sedang berjalan
dan para manajer harus mengambil tindakan korektif yang bertujuan untuk perbaikan proses perolehan sumber daya manusia atau operasi akitual
dimana jenis pengendalian tenaga kerja ini didasarkan dari fakta hasil masa lalu yang diperoleh serta didasarkan pada masa depan.
Agar kegiatan pengendalian tenaga kerja berhasil para manajer harus mengelilingi dirinya dengan orang – orang yang handal dan
kemudian memberinya peralatan, pelatihan dan dorongan yang mereka butuhkan untuk bekerja sampai potensi mereka sepenuhnya tercurah pada
pekerjaan. Pengendalian tenaga kerja dicapai melalui prosedur yang meliputi
pemilihan dan penetapan dari karyawan. Saat ini pemilihan karyawan menempuh urutan paling penting diantara berbagai tugas yang
dilaksanakan para manajer, para karyawan diseluruh jenjang organisasi bertanggung jawab untuk mengambil berbagai keputusan calon – calon
karyawan untuk bermacam posisi harus direkrut dari dalam atau dari luar perusahaan dan pelamar yang paling menjanjikan harus dari daftar para
pesaingnya berdasarkan pada kesesuaian ketrampilan pelamar dan karakteristik pribadi atau persyaratan kerja.
Seperti diketahui bahwa semakin banyaknya pimpinan memberikan pelimpahan wewenang kepada bawahan, maka semakin
bayank pula pengawas yang harus dilaksanakan. Kadang – kadang pimpinan tidak sempat untum melakukan pengawasan secara efektif
terhadap bawahannya karena banyaknya tugas yang harus diselesaikannya. Untuk keperluan pengawasan ini pimpinan dapat mengangkat staf yang
akan membantunya di dalm melakukan pengawasan terhadap unit – unit dalam organisasi secara keseluruhan.
2.6.3 Penentuan Jumlah Tenaga Kerja