11
2.2. Kajian Teori
Di dalam hal ini akan dikemukakan kajian teori yang berhubungan dengan materi penelitian, hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan
deskripsi yang jelas dari sistematika, sehingga penyelesaian masalah dari permasalahan yang ada tidak menjadi kabur.
2.2.1. Pengertian Manajemen Keuangan
Menurut Arthur J. Keown, David F. Scott, dkk 1999:8 manajemen keuangan adalah bagaimana cara menciptakan dan menjaga nilai ekonomis
atau kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengambilan keputusanharus difokuskan pada penciptaankesejahteraan.
Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland 1996:3 pengertian manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para
manajer keuangan. Meskipun fungsi dan tanggung jawab manajer keuangan berbeda-beda di setiap organisasi, namun fungsi pokok manajemen keuangan
antara lain menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen pada suatu perusahaan berbagai
kegiatan Manajemen keuangan menurut Suad Husnan 1997:3 merupakan
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi keuangan ini memiliki berbagai kegiatab yang perlu dijalankan. Meskipun kegiatan-kegiatan itu
mungkin berbeda-beda antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, tetapi sebenarnya kita bias mengambil fungsi pokoknya yang merupakan
12
kegiatan utama dari seorang manajer. Dengan demikian fungsi pokokseorang manajer adalah menangani masalah penggunaan dana , memperoleh dana dan
pembagian laba. Analisa dan perencanaan keuangan berkaitan dengan pengawasan kondisi keuangan perusahaan, melakukan evaluasi kenaikan atau
penurunan kapasitas produksi dan menentukan beberapa besarnya dana yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan perusahaan. Analisis ini dilakukan
berdasarkan neraca dan laporan laba-rugi perusahaan.
2.2.2. Laporan Keuangan 2.2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah gambaran dari suatu perusahaan pada waktu tertentu biasanya satu periode akuntansi dan memberikan gambaran
tentang kondisi keuangan yang dicapai perusahaan dalam waktu tersebut Hanafi dan Halim, 2005. Laporan keuangan pada mulanya hanya sebagai
alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi kemudian berkembang menjadi alat untuk mengambil suatu keputusan.
2.2.2.2. Tujuan Disusunnya Laporan Keuangan
Tujuan disusunnya laporan keuangan adalah sebagai berikut Djarwanto PS, 1996 :
1. Memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai perusahaan
tertentu, guna memenuhi keperluan para pemakai dalam mengambil keputusan- keputusan ekonomi.
13
2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan
pada perubahan- perubahan kekayaan bersih perusahaan. 3.
Menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam penaksir kemampuan memperoleh laba perusahaan.
4. Menyajikan informasi lain yang diperlukan mengenai perubahan
perusahaan, perubahan harta dan kewajiban, serta mengungkapkan informasi yang sesuai dengan keperluan pemakai.
Menurut Niki Lukviarman 2006:13, Tujuan Laporan keuangan mempunyai tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
2.2.2.3. Sifat dan keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan bersifat historis karena memerlukan akumulasi dari transaksi- transaksi yang telah terjadi pada perusahaan pada masa yang
bersangkutan. Laporan keuangan juga bersifat menyeluruh karena merupakan akumulasi seluruh kegiatan usaha yang dapat diukur atau dinyatakan dalam
satuan uang. Di samping itu laporan keuangan juga mempunyai keterbatasan antara
lain S. Munawir, 1997 :
14
1. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan laporan yang dibuat pada
waktu tertentu yang sifatnya hanya sementara dan bukan merupakan laporan yang final.
2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standart nilai yang mungkin berbeda atau berubah- ubah.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli uang tersebut mengalami penurunan, dibanding tahun-
tahun sebelumnya. 4.
Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaankarena faktor-
faktor tersebuttidak dapat dinyatakan dengan satuan uang S. Munawir, 1997 .
2.2.2.4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Menurut
Zaki Baridwan 2000 ; 5 ciri khas tersebut adalah : 1.
Dapat Dipahami Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai dan
dinyatakan dalam bentuk suatu istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian pemakainnya. Dalam hal ini, para pemakai diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis
15
dan akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
2. Relevansi
Informasi memiliki kualitas yang relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan oleh pemakai dengan
membentu mereka mengevaluasi peristiwa di masa lalu, masa kini dan masa depan.
3. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan materi dan dapat iandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan. 4.
Dapat Dibandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan
antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan
antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan serta perubahan akan posisi keuangan tersebut.
5. Daya Uji
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan- pertimbangan dan pendapat yang subyektif. Hal ini berhubungan dengan
keterlibatan manusia didalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses tersebut tidak lagi berlandaskan pada realita obyektif
semata. Dengan demikian untuk meningkatkan manfaatnya, informasi
16
harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independent dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
6. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak- pihak tertentu.
7. Tepat Waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan- keputusan tersebut.
2.2.2.5. Jenis Laporan Keuangan
Jenis laporan keuangan yang umum adalah : a.
Neraca Menurut Zaki Baridwan 2000 ; 18 , adalah “ laporan yang menunjukkan
keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu “. Sedangkan menurut Hanafi dan Halim 2005:52, adalah “ laporan keuangan yang
menampilkan sumberdaya asset , kewajiban hutang, modal saham dan hubungan antar item tersebut”.
b. Laporan Laba Rugi
Menurut Munawir 2000 : 26, adalah “laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya- biaya, laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan
dalam periode tertentu”.
17
Menurut Zaki Baridwan 2000:18 adalah, “ suatu laporan yang menunjukkan pendapatan- pendapatan dan biaya- biaya dari suatu unit
usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan”.
c. Laporan Perubahan Modal
Menurut Munawir 2000 ; 27 , adalah “ suatu laporan perubahan modal mencerminkan tentang net income yang ditransfer dari laporan rugi laba.
Pembayaran deviden dan penyisihan dari laba”. Sedangkan menurut Zaki Baridwan 2000 ; 18 , adalah “ laporan yang menyajikan peningkatan
atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan bank selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan
harus diungkapkan dalam laporan keuangan”. d.
Laporan Arus kas Menurut Munawir 2000 ; 157 , adalah “ laporan arus kas disusun untuk
menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan darimana sumber-
sumber kas dan penggunaannnya “. Sedangkan menurut Zaki Baridwan 2000 ; 12 , adalah “ laporan yang menunjukkan arus dana dan perubahan-
perubahan dalam posisi keuangan selama tahun buku yang bersangkutan “.
2.2.3. Analisis laporan Keuangan 2.2.3.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
18
Definisi tentang laporan keuangan ada berbagai macam pendapat diantaranya adalah :
Menurut Harahap,dkk 2002;190 : Analisa laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang
lain baik antara data kuantitatif maupun data kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat. Menurut Prastowo 1995;30 :
Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan
hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin
mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya
karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas keuntungan dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Pekerjaan yang paling
mudah dalam analisis laporan keuangan tentu saja menghitung rasio- rasio keuangan suatu perusahaan. Bahkan denan tersedianya program- program
komputer, seperti spreadsheet atau program- program yang khusus ditulis untuk tujuan laporan keuangan, perhitungan rasio- rasio keungan menjadi
hal yang mudah dilakukan dan bisa dilakukan secara rutin. Tantangan
19
analisis bukan melakukan perhitungan semacam itu, melainkan melakukan analisis dan menginterpretasi rasio- rasio keuangan yang muncul.
2.2.3.2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Ada beberapa tujuan analisis laporan keuangan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Investasi pada Saham
Analisis laporan keuangan dapat digunakan oleh investor untuk menentukan kebijaksanaan penanaman modal saham dan dapat menilai
dan memprediksi profitabilitas, deviden dan peningkatan kekayaan. 2.
Pemberian Kredit Analisis laporan keuangan bagi kreditur sangat bermanfaat untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
3. Kesehatan Pemasok Supplier
Analisis laporan keuangan digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan supplier
, apakah termasuk pemasok yang sehat atau tidak sehat, selain itu berguna juga untuk mengetahui tentang profitabilitas perusahaan pemasok,
kemampuan untuk menghasilkan kas dan kemampuan untuk membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.
4. Kesehatan Pelanggan customer
Apabila perusahaan akan memberikan penjualan kredit kepada pelanggan maka perusahaan akan memerlukan informasi keuangan pelanggan,
20
terutama informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
5. Kesehatan Perusahaan Ditinjau dari Karyawan
Karyawan atau calon karyawan barangkali akan tertarik menganalisis keuangan perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan atau
perusahaan yang dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus.
6. Pemerintah
Pemerintah bisa menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang dibayarkan.
7. Analisis Internal
Pihak internal perusahaan sendiri pihak manajemen memerlukan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan untuk menentukan
sejauh mana perkembangan perusahaan. Informasi ini bisa digunakan sebagai basis evaluasi prestasi manajemen dan sebagai dasar pengambilan
keputusan. 8.
Analisis Pesaing Kondisi analisis pesaing bisa dianalisis oleh perusahaan untuk menentukan
sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Informasi semacam ini bisa dipakai untuk menentukan strategi perusahaan seperti strategi harga,
strategi merebut pasardan lain- lain.
21
9. Penilaian Kerusakan
Analisis laporan keuangan juga bisa dipakai untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialamioleh perusahaan. Misalnya, barang dagangan
perusahaan mengalami kebakaran dan perusahaan mengasuransikan barang dagangan perusahaan tersebut, analisis laporan keuangan bisa
digunakan oleh pihak asuransi untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialami perusahaan. Informasi ini bisa dipakai untuk menentukan
besarnya ganti rugi yang dibayarkan perusahaan.
2.2.3.3. Metode dan Teknik Analisis laporan Keuangan
Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, dibutuhkan metode dan teknik analis laporan keuangan yang baik sehingga paling tidak diperoleh
informasi penting tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan yang menjadi basis pengambilan keputusan. Metode analisis laporan keuangan dapat
diklasifikasikan atas dua kelompok : a.
Metode Analisis Horizontal Dinamis Analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan data laporan
keuangan untuk beberapa periode tahun sehingga diperoleh informasi mengenai perkembangan kinerja keuangan. Jadi, membandingkan pos
keuangan yang sama horizontal untuk periode yang berbeda dinamis . Teknik analisis yang digunakan antara lain analisis perbandingan, analisis
trend index , growth, analisis sumber dan penggunaan dana, serta
analisis perubahan laba kotor.
22
b. Metode Analisis Vertikal Statis
Analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan data pada pos yang satu dengan data pos lain dari laporan keuangan satu perusahaan vertikal
pada periode yang sama statis . Misalnya metode analisis common size, analisis rasio keuangan, analisis rasio kas, break even point.
2.2.4. Analisis Rasio Keuangan 2.2.4.1. Pengertian Rasio
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya, dan dengan menggunakan alat
analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan
suatu perusahaan terutama apabila angka atau rasio pembanding yang digunakan sebagai standart Munawir, 1997:64.
Rasio yang sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam aritmatical term
yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil Riyanto, 1995:329.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan yang nantinya harus mencerminkan tujuan penelitian seperti hendak dicapai. Karena rasio
keuangan merupakan alat penelitian untuk kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, maka diperlukan penganalisaan dari berbagai sudut pandang
dengan harapan akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi keuangan dan laba perusahaan yang dicapai di waktu lalu dan waktu yang
sedang berjalan.
23
2.2.4.2. Pengertian Analisis Rasio keuangan
Yang dimaksud analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari po- pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut munawir, 1997:64.
Rasio akan menggambarkan keadaan keuangan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan tahun- tahun sebelumnya atau rasio rata- rata dari
perusahaan yang sejenis. Definisi lain menyatakan yang dimaksud analisis rasio keuangan adalah
proses yang bertujuan untuk menentukan ciri- ciri yang penting tentang kondisi keuangan dan kegiatan perusahaan yang berdasarkan data akuntansi dan
laporan keuangan yang ada dengan menghubungkan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lainnya yang dinyatakan dalam prosentase atau
pecahan.
2.2.4.3. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan akan sangat membantu dalam menilai prestasi dan kinerja suatu perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang. Rasio
tersebut dapat memberikan indikasi apakah perusahaan tersebut memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansiilnya, berapa besar prosentase
laba yang dihasilkan, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan analisis rasio
24
keuangan dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, tingkat leverage
, tingkat aktivitas dan derajat keuntungan profit suatu perusahaan. Analisa rasio akan bermanfaat bagi pemimpin perusahaan apabila dapat
dibandingkan dengan perusahaan lain sejenis akan dapat diketahui kelemahannya dan dapat diadakan perbaikan atau tindakan seperlunya.
2.2.4.4. Penggolongan Rasio Keuangan
Rasio- rasio keuangan kerap dikelompokkan secara berbeda oleh beberapa ahli keuangan. Birgman Ehrhardt 2000: 75-89 mengelompokkan
rasio- rasio keuangan atas rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo, terutama hubungan
antara aktiva lancar dan hutang lancar. Semakin besar nilai rasio likuiditas semakin besar pula kemampuan perusahaandalam memenuhi kewajiban
financial jangka pendeknya. Ada 3 ukuran likuiditas perusahaan yaitu current ratio
, quick ratio dan cash ratio. Current ratio rasio lancar adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka
pendeknyadengan menggunakan aktiva lancarnya.
25
Quick ratio rasio cepat adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan.
Cash ratio rasio kas adalah untuk mengukur kemampuan kas dan
sekuritas dalam membayar hutang lancar.
2. Rasio Aktivitas atau rasio Efisiensi
Rasio aktivitas adalah untuk mengukur sejauhmana efektivitas penggunaan asset dengan melihat aktivitas asset. Ada 4 macam rasio aktivitas yaitu
rata- rata umur piutang, rasio perputaran persediaan, fixed assets turn over dan total assets turn over. Rata- rata umur piutang melihat berapa lama
yang diperlukan untuk melunasi piutang merubah piutang menjadi kas .
Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu tahun dan ini menandakan efektivitas
manajemen persediaan. Sebaliknya, perputaran yang rendah menandakan tanda- tanda mis-manajemen seperti kurangnya pengendalian yang efektif.
26
Fixed assets turn over mengukur kemampuan perusahaan berdasarkan
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya.
Total assets turn over adalah untuk mengukur efektivitas penggunaan total
aktiva yang dimiliki perusahaan.
3. Rasio Solvabilitas Leverege
Rasio solvabilitas merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak
solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan
dan dengan demikian mefokuskan pada sisi kanan neraca. Ada beberapa macam rasio solvabilitas yaitu : Time Interest Earned, Debt to Equity
Ratio, Debt to Total Assets . Time interest earned digunakan untuk
menghitung seberapa besar laba sebelumnya dan pajak yang tersedia untuk menutupi beban bunga.
Debt to Equity Ratio menunjukkan berapa bagian setiap rumah modal
sendiri yang dijadikan jaminan hutang.
27
Debt to Total assets menunjukkan jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai
oleh hutang.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal
saham tertentu. Ada 4 macam rasio profitabilitas yaitu : Gross Profit Margin
, Net Profit Margin, Return of Equity ROE, Return of Assets ROA. Gross Profit Margin menunjukkan sejauhmana kemampuan
perusahaan menghasilkan laba kotor pada tingkat penjualan tertentu.
Net Profit Margin adalah menghitung kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
Return of Equity ROE digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.
Return of Assets ROA digunakan untuk mengukur kemempuan
perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu.
28
5. Rasio Pasar
Rasio pasar merefleksikan minat investor untuk mengeluarkan sejumlah biaya bagi prospek keuntungsn perusahaan. Ada beberapa rasio pasar yaitu
: Price Earning Ratio PER, Dividend Yield, Market to Book RatioPrice Book Value
. Price Earning Ratio PER merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar member nilai atau harga pada saham
perusahaan.
Dividend Yield merupakan rasio yang melihat bagian earning pendapatan
yang dibayarkan sebagai deviden pada saham perusahaan.
Market to Book ratio yaitu menunjukkan bahwa nilai buku merupakan
biaya histories dari harta fisik perusahaan. Perusahaan yang sehat dengan manjemen dan organisasi yang kuat dan berfungsi secara efisien akan
memiliki nilai pasar yang lebih tinggi sama dengan nilai buku dari harta fisiknya.
29
2.2.4.5. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan
Kehandalan metode analis rasio keuangan dalam pengukuran dan prediksi kinerja keuangan perusahaan tidak diragukan karena telah dibuktikan melalui
berbagai studi empiris. Meski demikian, metode ini pun tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Menurut Brigham dan Ehrthardt 2002:97 dalam jurnal
Daniel Tulasi 2006 kelemahan itu antara lain : 1.
Sulit untuk mengidentifikasi kategori industry yang dijadikan standard pengukuran kinerja sebuah perusahaan jika terdapat banyak sector bisnis
yang dioperasikan konglomerasi . 2.
Data- data industri yang dipublikasikan kadang berupa perkiraan dan pedoman umum, bukan rata- rata rasio yang ditentukan secara ilmiah dari
keseluruhan bahkan mungkin hanya sampel perusahaan dari industri yang ada.
3. Adanya praktek akuntansi yang berbeda antar perusahaan, menyebabkan
perbedaan perhitungan rasio- rasio keuangan. Misalnya metode depresiasi aktiva tetap garis lurus, angka digit , penelitian persediaan LILO, FIFO
atau metode rata- rata , adanya manipulasi data. 4.
Rasio keuangan perusahaan bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan norma industri. Sebagai contoh, jika tingkat
likuiditas di atas rata- rata industri memberikan sinyal kelebihan likuiditas idle cash , kalau di bawah rata- rata industri mengindikasikan
kekurangan likuiditas.
30
5. Operasi perusahaan dipengaruhi faktor musiman sehingga penilaian pada
akhir tahun pelaporan dapat bias. 6.
Tidak diperhatikan faktor cash flow perusahaan. Misalnya, current ratio yang besar dipersepsikan sebagai indikator kemampuan perusahaan yang
handal dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Padahal besarnya current ratio
perusahaan dipengaruhi pula oleh persediaan atau piutang sehingga untuk dikonversikan menjadi kas dibutuhkan waktu yang relatif
lama. Karena itu metode analisis rasio keuangan bukanlah sesuatu yang mutlak.
Akan tetapi tetap bermakna untuk menginformasikan perubahan kinerja keuangan, menggambarkan trend dan pola operasi yang pada gilirannya mengindikasikan
resiko dan peluang masa depan perusahaan Helfert, 1995:53 dalam jurnal Daniel Tulasi 2006.
2.2.5. Ukuran Perusahaan Firm’s Size
Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari tingkat penjualan, jumlah tenaga kerja atau jumlah aktiva yang
dimiliki perusahaan. “ Ukuran perusahaan ini mempunyai pengaruh yang berarti dalam struktur keuangan, perusahaan yang lebih besar biasanya lebih mudah
memasuki pasar, menerima penilaian kredit yang lebih tinggi untuk hutang- hutang” Riyanah, 2006:26.
31
2.2.6. Kinerja Keuangan Perusahaan 2.2.6.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan