48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia
Perkembangan Bursa di Indonesia dimulai dari pendirian Badan Pelaksana Pasar Modal Bapepam sebagai pengelola Bursa pada tahun
1977. Pada saat itu merupakan masa paling sulit bagi Bapepam untuk memperkenalkan dan mengembangkan Bursa di Indonesia. Dengan usaha
yang begitu besar baik dari segi SDM maupun dari dana yang dikeluarkan oleh pemerintahmelalui Bapepam, untuk pengembangan Bursa di
Indonesia nilainya cukup besar yang tidak mungkin dilakukan oleh pihak swasta seperti saat ini.
Pengembangan Bursa membutuhkan waktu kurang lebih 15 tahun untuk dapat menghasilkan 162 emiten . baru setelah Bapepam Berhasil
mengembangkan Bursa di Indonesia dan Bursa sudah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya emiten dan investor, kemudian Bursa
diswastanisasikan tahun 1992. Dalam perjalanan penswastanisasian Bursa, untuk mendorong
percepatan pencatatan emiten dan perdagangan saham di Indonesia khususnya di wilayah timur. Pemerintah melalui Bapepam mempelopori
pendirian BES pada tahun 1989. BES merupakan Bursa Swasta pertama
49
kali didirikan diIndonesia pada tanggal 16 juni 1989, dan kemudian dilanjutkan dengan pendirian BEJ pada tanggal 13 juli 1992. Pendirian
BEJ adalah seiring dengan penswastanisasi Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1992, pemerintah mengalihkan peran Bapepam sebagai
penyelenggara Bursa kepada BEJ melalui swastanisasi Bursa. Selanjutnya, pada tahun 1993 Pemerintah melalui Perserikatan Perdagangan Uang dan
Efek PPUE mendirikan Bursa Pararel Indonesia BPI untuk mengakomodasi transaksi di luar Bursa over the counter. Perkembangan
berikutnya, pada tahun 1995 BPI digabungkan dengan BES telah mampu mengembangkan fasilitas pencatatan dan perdagangan bagi perusahaan
menengah kecil serta obligasi surat hutang. Setelah Bursa efek Indonesia diswastanisasikan menjadi BEJ dan
BPI digabungkan dengan BES, perkembangan percepatan emiten saham, emiten obligasi mengalami kenaikan. Namun 7 tahun terakhir sejak 2002
hingga sekarang emiten saham dan obligasi mengalamiperlambatan, dan dibidang instrument lainnyaseperti derivative dapat dikatakan belum
mengalami kemajuan, berarti kondisi ini mendorong perlunya perhatian pemerintah, dalam hal ini Bapepam dan LK, SRO, dan pelaku pasar, untuk
melakukan sesuatu yang strategis untuk mencapai percepatan pertumbuhan jumlah emiten saham dan obligasiserta perkembangan produk-produk
yang dapat diperdagangkan di Bursa. Salah satu pendekatan yang direncanakan oleh pemerintah sebagaimana dituangkan dalam Master Plan
Pasar Modal 2005-2006 yaitu penggabungan BES dan BEJ. Penggabungan
50
kedua Bursa ini diyakini dapat menghasilkan sinergi sehingga efisiensi pasar modal dapat tercapai. Bursa Efek Indonesia BEI didirikan oleh
pemerintah Indonesia pada tanggal 1 Desember 2007 yang merupakan penggabungan antara Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya
BES.
4.1.2. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia