14
1. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan laporan yang dibuat pada
waktu tertentu yang sifatnya hanya sementara dan bukan merupakan laporan yang final.
2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standart nilai yang mungkin berbeda atau berubah- ubah.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli uang tersebut mengalami penurunan, dibanding tahun-
tahun sebelumnya. 4.
Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaankarena faktor-
faktor tersebuttidak dapat dinyatakan dengan satuan uang S. Munawir, 1997 .
2.2.2.4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Menurut
Zaki Baridwan 2000 ; 5 ciri khas tersebut adalah : 1.
Dapat Dipahami Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai dan
dinyatakan dalam bentuk suatu istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian pemakainnya. Dalam hal ini, para pemakai diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis
15
dan akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
2. Relevansi
Informasi memiliki kualitas yang relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan oleh pemakai dengan
membentu mereka mengevaluasi peristiwa di masa lalu, masa kini dan masa depan.
3. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan materi dan dapat iandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan. 4.
Dapat Dibandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan
antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan
antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan serta perubahan akan posisi keuangan tersebut.
5. Daya Uji
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan- pertimbangan dan pendapat yang subyektif. Hal ini berhubungan dengan
keterlibatan manusia didalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses tersebut tidak lagi berlandaskan pada realita obyektif
semata. Dengan demikian untuk meningkatkan manfaatnya, informasi
16
harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independent dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
6. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak- pihak tertentu.
7. Tepat Waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan- keputusan tersebut.
2.2.2.5. Jenis Laporan Keuangan