Kelemahan Analisis Rasio Keuangan

29

2.2.4.5. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan

Kehandalan metode analis rasio keuangan dalam pengukuran dan prediksi kinerja keuangan perusahaan tidak diragukan karena telah dibuktikan melalui berbagai studi empiris. Meski demikian, metode ini pun tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Menurut Brigham dan Ehrthardt 2002:97 dalam jurnal Daniel Tulasi 2006 kelemahan itu antara lain : 1. Sulit untuk mengidentifikasi kategori industry yang dijadikan standard pengukuran kinerja sebuah perusahaan jika terdapat banyak sector bisnis yang dioperasikan konglomerasi . 2. Data- data industri yang dipublikasikan kadang berupa perkiraan dan pedoman umum, bukan rata- rata rasio yang ditentukan secara ilmiah dari keseluruhan bahkan mungkin hanya sampel perusahaan dari industri yang ada. 3. Adanya praktek akuntansi yang berbeda antar perusahaan, menyebabkan perbedaan perhitungan rasio- rasio keuangan. Misalnya metode depresiasi aktiva tetap garis lurus, angka digit , penelitian persediaan LILO, FIFO atau metode rata- rata , adanya manipulasi data. 4. Rasio keuangan perusahaan bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan norma industri. Sebagai contoh, jika tingkat likuiditas di atas rata- rata industri memberikan sinyal kelebihan likuiditas idle cash , kalau di bawah rata- rata industri mengindikasikan kekurangan likuiditas. 30 5. Operasi perusahaan dipengaruhi faktor musiman sehingga penilaian pada akhir tahun pelaporan dapat bias. 6. Tidak diperhatikan faktor cash flow perusahaan. Misalnya, current ratio yang besar dipersepsikan sebagai indikator kemampuan perusahaan yang handal dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Padahal besarnya current ratio perusahaan dipengaruhi pula oleh persediaan atau piutang sehingga untuk dikonversikan menjadi kas dibutuhkan waktu yang relatif lama. Karena itu metode analisis rasio keuangan bukanlah sesuatu yang mutlak. Akan tetapi tetap bermakna untuk menginformasikan perubahan kinerja keuangan, menggambarkan trend dan pola operasi yang pada gilirannya mengindikasikan resiko dan peluang masa depan perusahaan Helfert, 1995:53 dalam jurnal Daniel Tulasi 2006.

2.2.5. Ukuran Perusahaan Firm’s Size

Dokumen yang terkait

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Industri Tekstil Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

24 183 122

Pengaruh Rasio Keuangan Model Altman dan Ukuran Perusahaan dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 63 93

Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kesehatan Perusahaan Tekstil Dan Alas Kaki Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

2 36 86

”KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI KINERJA KEUANGAN” .

0 23 15

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI LABA KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI LABA (Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ).

0 0 11

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)TAHUN 2009-2014.

1 1 138

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 21

ANALISIS RASIO KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN UMUR OBLIGASI UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14