56
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Variabel
Current Ratio Rasio Lancar X
1
Rasio lancar adalah kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai ukuran perusahaan tekstil dan produk tekstil yang go public di Bursa Efek Indonesia hingga 2008 diperoleh
data sebagai berikut :
Tabel 4.1. Data Current Ratio Rasio Lancar X
1
Perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil yang go public Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2004 – 2008
No Nama Perusahaan 2004
2005 2006
2007 2008
1 PT Roda Vivatex Tbk.
2,23 1,2
0,85 0,82
0,75 2
PT Sunson Textile Manufacture Tbk 0,86
0,72 0,69
0,92 1,09
3 PT Eratex Djaja Tbk.
1,12 0,79
0,78 0,46
0,34 4
PT Century Textile Industry CENTEK Tbk. 1,13
0,78 0,84
1,03 0,79
5 PT Apac Citra Centertex Tbk.
0,72 0,66
0,61 0,6
0,46 6
PT Indo-Rama Syntetics Tbk. 1,31
1,43 1,12
1,18 1,05
7 PT Karwell Indonesia Tbk.
0,63 0,61
0,5 0,77
0,3 8
PT Pan Brothers Tax Tbk. 2,42
1,22 1,04
1,13 1,02
9 PT Sepatu Bata Tbk.
2,5 1,93
2,9 2,29
2,21 10 PT Ricky Putra Globalindo Tbk.
3,08 2,75
2,06 1,94
1,63
Sumber: Data Bursa Efek Indonesia diolah peneliti pada lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai total aktiva yang dicapai
oleh 10 perusahaan tekstil dan produk tekstil yang terdaftar di Bursa Efek
57
Indonesia yang diamati selama periode tahun 2004 hingga tahun 2008. Dari tabel di atas nampak bahwa dari beberapa perusahaan tekstil dan produk tekstil yang
memiliki nilai current ratio terbesar adalah PT. Ricky Putra Globalindo Tbk pada tahun 2004 yaitu sebesar 3,08. Hal ini berarti bahwa perusahaan mampu
membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Sedangkan yang memiliki nilai current ratio terkecil adalah pada PT.
Karwell Indonesia pada tahun 2008 yaitu sebesar 0,3, yang berarti bahwa perusahaan lebih sedikit dalam menggunakan aktiva lancarnya dalam membayar
hutang jangka pendeknya.
58
4.2.2. Deskripsi Variabel
Fixed Assets Turn Over Perputaran aktiva Tetap X
2
Fixed assets turn over mengukur kemampuan perusahaan berdasarkan
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai ukuran perusahaan tekstil dan produk tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hingga 2008 diperoleh
data sebagai berikut :
Tabel 4.2. Data Fixed Assets Turn Over Perputaran aktiva Tetap X
2
Perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil yang go public Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008
No Nama
Perusahaan 2004 2005 2006 2007 2008
1 PT Roda Vivatex Tbk.
7,24 0,53
0,3 0,28
0,42 2
PT Sunson Textile Manufacture Tbk 1,02
1,1 1,09
1,34 1,23
3 PT Eratex Djaja Tbk.
4,02 4,85
5,14 10,13
8,01 4
PT Century Textile Industry CENTEK Tbk. 1,83
1,51 1,72
1,2 1,65
5 PT Apac Citra Centertex Tbk.
1,22 1,38
1,41 1,73
1,36 6
PT Indo-Rama Syntetics Tbk. 1,5
1,65 1,42
1,48 1,57
7 PT Karwell Indonesia Tbk.
14,08 14,36
7,97 10,36 12,35
8 PT Pan Brothers Tax Tbk.
15,78 18,03
11,39 10,22 7,87
9 PT Sepatu Bata Tbk.
7,74 6,35
6,28 7,45
3,88 10 PT Ricky Putra Globalindo Tbk.
5,5 2,32
2,2 2,17
2,62
Sumber: Data Bursa Efek Indonesia diolah peneliti pada lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai total aktiva yang dicapai
oleh 10 perusahaan tekstil dan produk tekstil yang terdaftar di Bursa Efek
59
Indonesia yang diamati selama periode tahun 2004 hingga tahun 2008. Dari tabel di atas nampak bahwa perusahaan tekstil dan produk tekstil yang memiliki nilai
fixed assets turn over terbesar adalah PT. Pan Brothers Tax Tbk pada tahun 2005
sebesar 18,03. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya
persediaan berputar dalam satu tahun dan ini menandakan efektivitas manajemen persediaan.
Sedangkan yang memiliki nilai fixed assets turn over terkecil adalah PT Roda Vivatex Tbk pada tahun 2006 yaitu sebesar 0,3, yang berarti bahwa
perputaran aktiva yang rendah menandakan tanda- tanda mis-manajemen seperti kurangnya pengendalian yang efektif.
4.2.3. Deskripsi Variabel