5.3. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri pengujian normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas diperoleh kesimpulan bahwa
model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa regresi berganda maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis.
5.3.1. Pengaruh komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penysunan anggaran terhadap kinerja manajerial secara serempak.
Dalam hal ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat secara bersama-sama
tabel dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14. Uji Hipotesis F Serempak
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
45.425 3
15.142 3.544
.026
a
Residual 132.461
31 4.273
Total 177.886
34 a. Predictors: Constant, total x3, total x2, total x1
b. Dependent Variable: total y
Berdasarkan hasil uji serempak dapat dilihat dari nilai signifikannya sebesar 0,026 atau lebih kecil dari 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa secara serempak komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partispasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Universitas Sumatera Utara
5.3.2. Pengaruh komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penysunan anggaran terhadap kinerja manajerial secara parsial.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat secara parsial individual. Hal ini dapat
dilihat pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15. Hasil uji pengaruh komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial secara parsial.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 6.803
11.739 .580
.566 Komitmen
organisasi .757
.253 .473
2.987 .005
Keadilan Prosedural
.456 .298
.241 1.533
.135 Partisipasi
penyusunan anggaran
.314 .284
.173 1.105
.278
a. Dependent Variable: total y
Sumber: Lampiran Berdasarkan hasil uji parsial dapat dilihat bahwa nilai signifikannya dari
komitmen organisasi KO sebesar 0,005 0,05. Hal ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh komitmen organisasi secara parsial terhadap kinerja manajerial,
sedangkan keadilan prosedural KP sebesar 0,135 0.05 maka keadilan prosedural tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial dan
partisipasi penyusunan anggaran PPA sebesar 0,278 0.05 maka partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
manajerial. Dari hasil ini dapat dinyatakan bahwa manajer yang berada di
Universitas Sumatera Utara
Akademi Pariwisata Medan memiliki tingkat komitmen dalam berorganisasi yang tinggi. Sedangkan partisipasi penyusunan anggaran sepenuhnya tidak hanya
melibatkan kinerja manajerial Akademi Pariwisata Medan yang berada di Medan tetapi melibatkan pusat yang tidak ikut dalam populasi penelitian ini. Begitu juga
dengan keadilan prosedural terkadang didalam pemerintahan ini banyak sikap yang sedikit kurang adil yang ditunjukan oleh kalangan manajer. Manajer
biasanya lebih memfokuskan pekerjaan kepada seseorang yang merasa lebih memiliki keterikatan dengan anggotanya, sehingga terkadang sikap keadilan
didalam lini pemerintahan secara riil nya kurang memiliki sikap keadilan prosedural yang tinggi.
Y = 6.803 + 0.757X1 + 0.456X2 + 0.314X3
Dari hasil persamaan regresi diketahui bahwa nilai konstanta adalah sebesar 6.803 yang menyatakan bahwa apabila variabel indepeden yaitu komitmen organisasi,
keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran tidak ditingkatkan maka kinerja manajerial tetap sebesar 6.803 pada Akademi Pariwisata Medan .
Koefisien regresi X
1
yakni komitmen organisasi sebesar 0.757 menyatakan bahwa apabila komitmen organisasi mengalami peningkatan sebesar 1 Rupiah maka akan
meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0.757 dengan asumsi varibel lainnya tetap atau sama dengan nol. Selanjutnya apabila koefisien regresi X
2
yakni keadilan prosedural meningkat sebesar 0.456 yang menyatakan bahwa apabila
keadilan prosedural mengalami peningkatan sebesar 1 Rupiah maka akan meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0.456 dengan asumsi variabel lainnya
tetap atau sama dengan nol. Begitu pula dengan koefisien regresi X
3
yakni
Universitas Sumatera Utara
partisipasi penyusunan anggaran meningkat sebesar 0.314 yang menyatakan bahwa apabila partisipasi penyusunan anggaran mengalami peningkatan sebesar 1
Rupiah maka akan mengalami peningkatan terhadap kinerja manajerial sebesar 0.314 dengan asumsi variabel lainnya tetap sama atau sama dengan nol.
5.3.3.Koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
Tabel 5.16. Uji Koefisien Determinasi R
pada initinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen . Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu Gojali, 2001. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dilihat pada Tabel 5.16.
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.505
a
.255 .183
2.067 2.090
a. Predictors: Constant, total x3, total x2, total x1 b. Dependent Variable: total y
Sumber : Hasil penelitian, 2012 data diolah. Dari Tabel 5.16. dapat diketahui bahwa koefisien determinasi adjusted R
2
yang diperoleh sebesar 0.255. Hal ini berarti 25.5 kinerja manejerial dapat dijelaskan oleh varibel komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi
penyusunan anggaran, sedangkan sisanya 75,5 kinerja manejerial dipengaruhi oleh variabel – variabel lainnya yakni obyektifitas, kejujuran dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
5.4. Pembahasan 5.4.1. Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial