ditempatkan pada tugas-tugas yang cocok dengan pembawaanya masing – masing.
10. Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial Pemimpin harus superior dalam satu atau beberapa kemahiran teknis
tertentu. Juga memiliki kemahiran manajerial untuk membuat rencana, mengelola, menganalisa keadaan, membuat keputusan, mengarahkan, mengontrol dan
memperbaiki situasi yang tidak mapan. Tujuannya adalah tercapainya efektivitas kerja, keuntungan masksimal dan kebahagian – kesejahteraan anggota sebanyak –
banyaknya.
2.1.2 Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai tingkat keterikatan perasaan dan kepercayaan terhadap organisasi tempat mereka bekerja George, 2008.
Menurut Mathieu dan Zajac, 1990 dalam Supriyono, 2004 komitmen organisasi adalah ikatan keterkaitan individu dengan organisasi sehingga individu
tersebut “merasa memiliki organisasi tempatnya berkerja. Indikator dari komitmen organisasi terdiri dari : Lama Bekerja Time, Kepercayaan Trust,
Rasa percaya diri Confident, Kredibilitas Credibility,
Komitmen organisasi dideskripsikan dalam dua tipe yaitu komitmen affective dan komitmen continuance. Penelitian sebelumnya melibatkan komitmen
organisasi yang fokus pada komitmen afektif. Dengan demikian, pada penelitian selanjutnya, termasuk pada penelitian ini juga menguji pengaruh komitmen afektif
terhadap hubungan komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi Pertanggungjawaban
Accountability.
Universitas Sumatera Utara
anggaran terhadap kinerja manajerial. Komitmen affective didefinisikan sebagai kesediaan melakukan upaya secara terus-menerus untuk mencapai kesuksesan
organisasi. Karakteristik komitmen afektif antara lain kepercayaan yang kuat dan keterterimaan nilai dan tujuan organisasi Ahmad dan Fatima, 2008.
2.1.3 Keadilan Prosedural
Teori tentang keadilan prosedural berkaitan dengan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk mendistribusikan hasil-hasil dan sumber daya –
sumber daya organisasi kepada para anggotanya. Taylor dalam Pareke, 2003. Para peneliti umumnya mengajukan dua penjelasan teoritis mengenai proses
psikologis yang mendasari pengaruh keadilan prosedural, yaitu: kontrol proses atau instrumental dan perhatian-perhatian relasional atau komponen structural
Taylor dalam Pareke, 2003. Perspektif kontrol instrumental atau proses berpendapat bahwa prosedur-prosedur yang digunakan oleh organisasi akan
dipersepsikan lebih adil manakala individu yang terpengaruh oleh suatu keputusan memiliki kesempatan-kesempatan untuk mempengaruhi proses-proses penetapan
keputusan atau menawarkan masukan Taylor dalam Pareke, 2003. Gilliland dalam Pareke 2003, menyatakan bahwa perspektif komponen-
komponen struktural mengatakan bahwa keadilan prosedural merupakan suatu fungsi dari sejauh mana sejumlah aturan-aturan prosedural dipatuhi atau
dilanggar. Aturan-aturan tersebut memiliki implikasi yang sangat penting karena dipandang sebagai manifestasi nilai-nilai proses dasar dalam organisasi. Jadi
individu dalam organisasi akan mempersepsikan adanya keadilan prosedural manakala aturan prosedural yang ada dalam organisasi dipenuhi oleh para
Universitas Sumatera Utara
pengambil kebijakan. Sebaliknya apabila prosedur dalam organisasi itu dilanggar maka individu akan mempersepsikan adanya ketidak adilan. Serangkaian prosedur
yang dibuat oleh manajer antara lain digunakan untuk : mengevaluasi kinerja, menentukan promosi, mengkomunikasikan umpan balik tentang kinerja dan
menentukan kenaikan gaji serta menentukan golongan Gilliland dalam Pareke
2003
2.1.4 Partisipasi Penyusunan Anggaran