Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

a. 1 = Sangat Tidak Adil STA b. 2 = Tidak Adil TA c. 3 = Netral N d. 4 = Adil A e. 5 = Sangat Adil SA Sedangkan untuk variabel Kinerja Manajerial yang merupakan variabel dependen jawaban dan pemberian skor adalah 1-5 dengan penilaian 1-2 dibawah standart, 3 rata-rata standart, 4-5 diatas standart.

4.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk memudahkan pelaksanan penelitian, maka diperlukan definisi dan pengukuran variabel yang akan diteliti sebagai dasar dalam penyusunan kuesioner penelitian yaitu :

1. Kinerja Manajerial Y

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja para manajer dalam kegiatan-kegiatan manajerial. Kinerja manajerial diukur dengan menggunakan kuesioner self rating dimana kuesioner ini mengukur kemampuan diri sendiri dari para manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Skala pengukuran yang digunakan adalah 1-5 dengan penilaian 1-2 dibawah rata-rata, 3 rata-rata, 4-5 diatas rata-rata , instrumen ini diadopsi dari Ritonga 2008 yang kembangkan dari Mahoney 1963. Untuk mengukur kinerja ini digunakan delapan pertanyaan yang berkaitan dengan : 1. Kinerja yang berkaitan dengan perencanaan 2. Kinerja yang berkaitan dengan investigasi Universitas Sumatera Utara 3. Kinerja yang berkaitan dengan pengkoordinasian 4. Kinerja yang berkaitan dengan evaluasi 5. Kinerja yang berkaitan dengan pengawasan 6. Kinerja yang berkaitan dengan pemilihan staf 7. Kinerja yang berkaitan dengan negosiasi 8. Kinerja yang berkaitan dengan perwakilanrepresentasi.

2. Komitmen Organisasi X

1 menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Untuk mengukur variabel ini peneliti menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Mowday 1979 dalam Ritonga 2008 dengan delapan item pertanyaan antara lain mencakup tentang : 1. Komitmen akan membantu organisasi menjadi sukses. 2. Komitmen akan menerima setiap penugasan dalam organisasi. 3. Komitmen akan kebanggaan terhadap organisasi sebagai tempat yang baik untuk bekerja. 4. Komitmen bahwa organisasi akan memberikan peluang yang terbaik untuk meningkatkan kinerja. 5. Komitmen akan rasa bangga bekerja pada organisasi. 6. Komitmen atas pilihan yang tepat bekerja di organisasi saat ini dibandingkan organisasi lain yang sudah dipertimbangkan. 7. Komitemen akan kepedulian manajer terhadap masa depan organisasi tempat bekerja. Universitas Sumatera Utara 8. Komitmen bahwa organisasi ini adalah pilihan yang terbaik dari semua kemungkinan organisasi yang dipilih untuk bekerja.

3. Keadilan Prosedural X

2 Keadilan prosedural adalah keadilan yang dipahami individu berdasarkan proses yang digunakan untuk menetapkan distribusi imbalan. Keadilan prosedural menggunakan lima instrumen alat ukur yang dikembangkan oleh McFarlin dan Sweeney 1992 digunakan untuk mengukur persespi dari pihak bawahan dalam perusahahan atas pesepsi mereka akan sebuah keadilan prosedural. Responden diminta untuk memberikan tingkat keadilan prosedural yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja, menentukan promosi jabatan, mengkomunikasikan umpan balik kinerja tentang kinerja, kenaikan golongan dan menentukan peningkatan gaji yang mereka terima dengan menggunakan skala lima poin. Intrumen Keadilan Prosedural terdiri dari lima item pertanyaan dengan skala Multi Dimensional dengan satu sangat tidak adil, dua tidak adil, tiga netral, empat adil dan lima sangat adil.

4. Partisipasi Penyusunan Anggaran X

3 didefenisikan sebagai tingkat keterlibatan dan pengaruh seseorang dalam proses penyusunan anggaran. Untuk mengukur variabel ini, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani 1975 dalam Riyadi 1998 yang terdiri dari lima pertanyaan meliputi : 1. Partisipasi manajer dan pengaruhnya dalam menentukan sasaran anggaran 2. Partisipasi manajer dalam memformulasikan sasaran anggaran 3. Partisipasi manajer dalam penetapan sasaran anggaran secara terkendali Universitas Sumatera Utara 4. Partisipasi dalam penjabaran opini dan pemikiran atasan oleh manajer. 5. Partisipasi dalam pengambilan keputusan didasari kepuasan manajer Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Definisi Operasional Variabel Jenis Variabel Definisi Indikator Skala Komitmen Organisasi X 1 Independen Keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi Lama Bekerja Time, Kepercayaan Trust, Rasa percaya diri Confident, Kredibilitas Credibility, Ordinal Pertanggungjawaban Accountability Keadilan Prosedural X 2 Independen Keadilan yang dipahami individu berdasarkan proses yang digunakan untuk menetapkan distribusi imbalan. mengevaluasi kinerja, menentukan promosi, mengkomunikasikan umpan balik tentang kinerja, menentukan kenaikan gaji, serta menetukan kenaikan golongan. Ordinal Partisipasi penyusunan anggaran X 3 Independen Tingkat keterlibatan dan pengaruh seorang pemimpin dalam proses penyusunan anggaran Penetapan tujuan, Evaluasi sumber daya yang tersedia, Negosiasi antara pihak, koordinasian dan peninjauan, Persetujuan akhir. Ordinal Kinerja Manajerial Y Dependen Kinerja para manajer dalam kegiatan-kegiatan manajerial Perencanaan, Investigasi, Pengkoordinasian, Evaluasi, Pengawasan, Pemilihan staf, Negosiasi, Perwakilan. Ordinal Sumber : Lampiran I Universitas Sumatera Utara

4.6. Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan regresi linier berganda. Sebelum menganalisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas data dengan menggunakan SPSS 17. Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka model analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 Di mana : + € Y = Kinerja Manajerial α = Konstanta β 1 , β 2 , β 3 KO X = Koefisien Regresi 1 KP X = Komitmen Organisasi 2 PPA X = Keadilan Prosedural 3 € = Error = Partisipasi Penyusunan Anggaran

4.7. Uji Kualitas Data

Instrumen pengumpulan data di dalam penelitian adalah kuesioner. Instrumen ini dibangun berdasarkan konsep teoritis agar memiliki dasar ilmiah yang kuat. Selain itu kuesioner perlu diujicobakan kepada responden untuk mengetahui apakah kuesioner memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.

4.7.1. Uji Validitas

Pengertian validitas adalah data yang sudah diuji sahih atau tepat Gozali, 2005. Arti keseluruhannya adalah “uji ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui Universitas Sumatera Utara konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan Gozali, 2005. Data dapat dinyatakan valid dengan melihat probabilitasnya atau signifikansi 95 .

4.7.2. Uji Reliabilitas

Pengertian dari reliabilitas adalah data yang diuji dengan keterandalan, keajegan, kestabilan dan konsisten Gozali, 2005. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah “sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukuran didalam setiap instrumen kuesioner yang dikumpulkan. Setiap variabel di uji reliabilitasnya dengan menggunakan Cronbach Alpha. Teknik ini merupakan pengujian reliabilitas inter item, yakni menggunakan item – item pertanyaan yang berskala multipoint. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai yang ada dalam Cronbach Alpha 0.60 diatas 6 . 4.8. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Hal ini untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan. Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik apabila model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik lain yaitu heteroskedastisitas, autokolerasi, dan multikolinieritas. Dalam model penelitian ini peneliti tidak menggunakan model autokolerasi, hal ini dikarenakan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan cross-section, sehingga data tidak memerlukan uji autokorelasi. Universitas Sumatera Utara

4.8.1. Uji Normalitas

Uji normalitas yaitu untuk menentukan alat statistik yang digunakan, jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan variansinya sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik parametrik, jika data yang diperoleh tidak terdistribusi normal dan atau variansinya tidak sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik non parametrik. Pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat grafik penyebaran data atau disebut dengan grafik Normal P-P Plot dan uji Kolmogorov-Smirnov Uji K-S. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05, data berdistribusi normal.

4.8.2. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel-variabel independen. Model regresi yang baik, tidak ditemukannya masalah multikolinieritas antara variabel-variabel independen dengan cara melihat angka Collinerity Statistics yang ditunjukkan oleh nilai variance inflation factor VIF. Jika angka VIF 10 maka variabel independen tidak memiliki masalah multikolinieritas Santoso, 2002 dan jika nilai Tolerence 10 maka tidak terdapat multikolinearitas. Santoso, 2002

4.8.3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas, jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2005, jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang membentuk suatu pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.9. Pengujian Hipotesis 4.9.1. Uji F Uji Signifikan Bersama-sama Uji F dilakukan untuk menilai pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis Ho : β = 0, komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara simultan dan tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. diuji dengan menggunakan uji F analisis regresi berganda. Jika : Ha : β ≠ 0, komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara simultan dan signnifikan terhadap kinerja manajerial. Kriteria yang digunakan adalah: P Value sig 0,05 = H P Value sig 0,05 = H ditolak diterima Universitas Sumatera Utara

4.9.2. Uji t Uji Signifikan Parsial

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Adapun langkahnya sebagai berikut: Ho : β = 0, komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial. Ha : β ≠ 0, komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial. Kriteria yang digunakan adalah: P Value sig 0,05 = H P Value sig 0,05 = H ditolak

4.10. Koefisien Determinasi

diterima Koefisien determinasi atau Adjusted R 2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R 2 atau Adjusted R 2 adalah di antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen dan sebaliknya jika mendekati nol. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan Keadilan Prosedural dengan Konflik sebagai Variabel Moderating terhadap Kinerja Pegawai pada Akademi Pariwisata Medan

2 66 109

Pengaruh partisipasi penganggaran, keadilan prosedural, dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi

0 9 11

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 3 14

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 4 9

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

1 9 20

PENUTUP PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 2 26

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Manajerial - Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

0 0 9

Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

0 0 19