Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

b. Kerjasama, merupakan kemampuan para karyawan untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam hal ini menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. c. Inisiatif atau prakarsa, merupakan kemampuan seorang karyawan untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan tugas tanpa menunggu perintah dan bimbingan. d. Adaptasi, merupakan penyesuaian diri karyawan terhadap lingkungan kerja. e. Kehadiran atau presensi, merupakan kedatangan secara fisik karyawan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

2.3 Kerangka Berpikir

Merupakan penjelasan spesifik mengenai alur pikir teoritis terhadap pemecahan permasalahan yang diteliti. Penjelasan tentang teori dasar yang digunakan untuk menggambarkan alur atau jalinan teori yang mengarah pada pemecahan masalah. Agar dalam suatu organisasi tidak terjadi penyimpangan- penyimpangan, penyelewengan dan penyalahgunaan wewenang, maka peranan pimpinan dalam melakukan pengawasan harus lebih ditingkatkan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dalam hal ini dapat dilihat pada gambar : Gambar .1 Kerangka Berfikir Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 46 Tahun 2004 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat Peran Pimpinan Dalam Melaksanakan Pengawasan Melekat Pemantauan Penilaian Pemeriksaan Terwujudnya Kinerja Yang Baik Sumber :teori yang diolah Pengawasan merupakan salah satu unsur penting dalam rangka peningkatan pendayagunaan Aparatur Negara dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan menuju terwujudnya pemerintahan bersih dan berwibawa. Agar kegiatan pengawasan dapat tercapai sasaran dan hasil yang diharapkan, maka perlu berpedoman pasa Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 46 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat. Peraturan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat yang terdapat dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 46 Tahun 2004 dimaksudkan sebagai acuan bagi pemimpin di semua tingkat dan bidang kegiatan di lingkungan Instansi Pemerintahan dalam menyusun dan melaksanakan program-program operasional peningkatan pengawasan melekat. Dengan petunjuk ini diharapkan dapat diperoleh kesatuan bangsa, kesamaan tindak dan arah setiap pemimpin dalam mencapai sasaran dan hasil nyata dari pelaksanaan pengawasan melekat di lingkungan instansisatuan kerja masing- masing. Sasaran pengawasan melekat adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan disiplin serta prestasi kerja dan pencapaian sasaran pelaksanaan tugas. b. Menekan hingga sekecil mungkin penyalahgunaan wewenang. c. Menekan hingga sekecil mungkin kebocoran serta pemborosan keuangan Negara dan segala bentuk pungutan liar. d. Mempercepat penyelesaian perijinan dan peningkatan pelayanaan kepada masyarakat. Dengan dilaksanakannya sasaran dalam pengawasan melekat, maka setiap pemimpin baik struktural, fungsional maupun proyek dapat membina, mengupayakan serta mengembangkan tugas bawahannya atau instansisatuan kerja yang dipimpinnya agar berjalan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan sasaran yang telah direncanakan, kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun tujuan dari pengawasan melekat adalah terciptanya kondisi yang mendukung kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah dan pembangunan berdasarkan kebijaksanaan, perencanaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, melalui kegiatan-kegiatan nyata yang diupayakan oleh setiap pemimpin. Sasaran dan tujuan pengawasan melekat tidak akan tercapai tanpa adanya peran dari pemimpin. Karena menurut Rivai 2004:2-3 dalam bukunya ā€¯Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasiā€¯ menyatakan bahwa definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi. Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Tiga implikasi penting yang terkandung dalam kepemimpinan menurut Rivai 2004:3 yaitu: 1 Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut 2 Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya 3 Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Memilih metode yang tepat dalam penelitian maka tergantung dari maksud dan tujuan suatu penelitian. Karena penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Maka jenis penelitian ini bersifat deskriptif, yang mencoba menggambarkan secara mendalam suatu obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Prosedur penelitian ini diarahkan pada situasi dan individu secara utuh sebagai obyek penelitian sebagaimana dinyatakan Moleong 2007:4 bahwa pendekatan kualitatif diarahkan pada situasi dan individu tersebut secara holistic utuh dalam hal peneliti tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai suatu keutuhan. Sesuai dengan yang dikemukakan Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2007:4 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, Krik dan Miller dalam Moleong 2007:4 mendefinisikan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu