Tabel 6 Jumlah pegawai di Sub Bagian Tata Usaha yang sakit, ijin, dinas
luar dan tanpa keterangan dalam kurun waktu 6 bulan
No Bulan Sakit
Ijin Dinas luar
Tanpa keterangan
1 2
3 4
5 6
Januari Februari
Maret April
Mei Juni
8 4
1 2
1 1
4 2
2 4
3 1
10 15
12 14
14 14
2 1
1 1
1 1
Sumber: Kantor Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur 2008 Dari hasil wawancara dan tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa pemantauan daftar absensi pegawai yang dilakukan oleh pimpinan telah berjalan dengan baik. Pemantauan berjalan efektif
terlihat dari berkurangnya jumlah pegawai yang bolos kerja.
b. Pemantauan terhadap pelaksanaan pekerjaan pegawai.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis, pemantauan terhadap pelaksanaan pekerjaan pegawai sangat penting
dilaksanakan, agar pimpinan dapat mengetahui apakah dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan para pegawai
dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh atau tidak. Berikut hasil wawancara penulis dengan Bapak Drs. Budi
Santoso selaku Kepala Bagian di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur:
“Begini ya mbak, pada saat saya memberikan tugas kepada bawahan biasanya saya memberikan tenggat waktu kapan tugas
tersebut harus diserahkan kepada saya. Pemberian tenggat waktu itu sekaligus untuk mengukur kemampuan bawahan dalam menyelesaikan
tugas yang saya berikan. Sekaligus untuk mengetahui seberapa serius
mereka menanggapi tugas yang saya berikan”. wawancara tanggal 12 Oktober pukul 09.00 WIB .
Selain melakukan wawancara dengan bapak Drs. Budi Santoso,
penulis juga melakukan wawancara dengan Bapak Drs. Suhartoyo, MM selaku kasubbag TU saat ditemui penulis diruangannya, dalam
kesempatan itu beliau menyampaikan bagaimana pemantauan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bapak Drs. Budi Santoso
adapun hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut: “iya mbak, biasanya disaat ada waktu-waktu luang pak Budi
itu selalu masuk ke ruangan stafnya, biasanya selain untuk memantau kerja pegawai beliau juga sering bertanya kepada pegawai apakah
ada kesulitan dalam penyelesaian pekerjaan atau tidak, memberikan masukan dalam penyelesaiannya. Saya pun demikian pekerjaan saya
pun selalu dipantau sama pak Budi. Biasanya mbak saya membuat catatan kecil, dari hasil pemantauan saya akan tahu mana pegawai
yang serius dalam bekerja dan mana yang tidak. Dari hasil catatan kecil itulah yang akan menjadi bahan laporan saya sama pak Budi.
Sekaligus jadi bahan pertimbangan siapa saja pegawai yang berhak mendapatkan kenaikan pangkat”. wawancara tanggal 12 Oktober
pukul 10.00 WIB.
Selanjutnya penulis juga melakukan wawancara dengan Bapak
Pujo Iriyanto, SH sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan, berikut penuturan beliau :
“ Begini ya mbak, saya sendiri selalu dipantau secara langsung oleh Bapak Budi sebagai atasan langsung saya tentang
kegiatan atau pekerjaan yang saya lakukan, selain itu saya sendiri juga akan memantau pelaksanaan pekerjaan bawahan saya. Dari hasil
pengamatan saya selama ini, tugas yang saya berikan sudah dilaksanakan dengan baik oleh bawahan saya. Mereka sangat
bertanggung jawab dalam melaksanakannya, mungkin ada satu atau dua orang saja yang ketika mengerjakan diselingi dengan ngobrol
atau bercanda dengan rekan kerja, tapi itu saya maklumi, mungkin agar selama bekerja tidak merasa jenuh, ya yang penting selesai aja
mbak”. wawancara tanggal 14 Oktober pukul 09.30 WIB.
Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Mukadi, SH, M.Hum sebagai Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, berikut petikan
wawancaranya kepada penulis: “Sebagai pimpinan saya akan selalu memantau kerja bawahan
saya, terutama yang berhubungan dengan tugas-tugas dari Sub Bagian Penyusunan Program seperti pengumpulan dan pengolahan
data, penyusunan informasi ketenagakerjaan daerah dan lain sebagainya. Begitu pula saya, kinerja saya selama ini pasti akan
selalu dipantau oleh Pak Budi selaku atasan langsung saya”. wawancara tanggal 14 Oktober pukul 10.00 WIB.
Untuk lebih memperkuat pernyataan dari bapak Pujo Iriyanto dan bapak Mukadi, maka penulis melakukan wawancara tambahan
kepada Bapak Kamarudin sebagai staf Sub Bagian Tata Usaha, dan sebagai pihak yang dipantau hasil kerjanya, dan hasil dari wawancara
tersebut adalah sebagai berikut : “Ya kalau menurut saya, bapak Budi selaku Kepala Bagian
telah melaksanakan pemantauan dengan baik. Biasanya disaat ada waktu kosong beliau selalu masuk ke ruang-ruang para pegawai untuk
sekadar bertanya tentang pekerjaan, apakah ada kesulitan atau tidak dalam mengerjakannya. Serta memberikan saran-saran berhubungan
dengan penyelesaian pekerjaan. Akan tetapi memang yang lebih sering melakukan pemantauan pelaksanaan pekerjaan ya Pak
Suhartoyo sebagai atasan langsung saya. Kalau beliau melihat ada bawahan yang mengerjakan tugas sambil bercanda beliau memaklumi
yang penting selesai dan hasil pekerjaan bagus”. wawancara tanggal 14 Oktober pukul 10.30 WIB.
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pemantauan yang dilakukan Bapak Drs. Budi Santoso selaku pimpinan terhadap pelaksanaan pekerjaan pegawai sudah sangat optimal.
Pimpinan melakukan pengawasan disaat ada waktu luang. Pimpinan selain melakukan pemantauan secara langsung juga dibantu oleh
masing-masing kasubbag, cara pemantauan yang dilakukan oleh pimpinan pada dasarnya sama yaitu dengan membuat catatan kecil
terhadap pegawainya. Catatan kecil tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan untuk menentukan pegawai mana yang
berhak mendapat kenaikan pangkat karena prestasi kerjanya yang bagus. Dengan adanya perhatian yang diberikan oleh pimpinan maka
para pegawai menjadi lebih termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung
jawab.
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan merupakan rangkaian tindakan mencari dan mengumpulkan fakta yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Pemeriksaan dapat pula diikuti dengan melakukan kunjungan ke objek-objek pemeriksaan.
Pemeriksaan erat hubungannya dengan pembinaan personil. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pimpinan meliputi pemeriksaan terhadap:
a. Memeriksa apakah pelaksanaan pekerjaan yang diharapkan telah