secara berdaya guna dan berhasil guna oleh pimpinan unitorganisasi kerja terhadap sumber-sumber kerja untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan atau kekurangan-kekurangannya, agar dapat diperbaiki atau disarankan untuk diperbaiki oleh pimpinan yang berwenang pada
jenjang yang lebih tinggi, demi tercapainya tujuan yang telah dirumuskan sebelumnyaā€¯.
Menurut Hasibuan 2001:197 mengemukakan pengawasan melekat adalah tindakan nyata dan efektif untuk mencegah atau
mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara disiplin, meningkatkan pretasi kerja, mengaktifkan peranan atasan dan bawahan,
menggali sistem-sistem kerja yang efektif, serta menciptakan sistem internal kontrol yang terbaik dalam mendukung terwujudnya
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengawasan melekat adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahan, untuk mencegah secara dini adanya
penyalahgunaan wewenang maupun kesalahan dalam melaksanakan tugaspekerjaan.
2.2.2.2 Tujuan Pengawasan Melekat
Untuk mewujudkan daya guna, hasil guna dan tepat guna dalam upaya tercapainya sasaran-sasaran yang telah direncanakan, maka perlu
ditetapkan adanya tujuan pengawasan melekat. Tujuan pengawasan melekat menurut Nawawi 1997 :25-27 adalah :
1. Untuk mencegah secara dini terjadinya masalah korupsi,
penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan kekayaan dan keuangan lainnya dilingkungan aparatur pemerintah dalam
melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan. 2.
Dalam pelaksanaan sehari-hari pengawasan melekat juga bertujuan agar atasan langsung atau pejabat pimpinan lainnya langsung
mengetahui kegiatan nyata tentang setiap aspek dan permasalahan dalam pelaksanakan tugas bawahannya di lingkungan
organisasiunit kerja masing-masing. Disamping itu pengawasan melekat berakhir pada diperolehnya
temuan-temuan oleh atasan langsung dari hasil pemantauan, pemeriksaan dan penilaian terhadap bawahannya. Temuan-temuan itu
hanya akan bermanfaat bagi tujuan pengawasan melekat bilamana diiringi dengan tindak lanjut oleh atasan yang mengemban fungsi-fungsi
pengawasan melekat. Tindak lanjut itu dapat dibagi menjadi dua macam:
1. Tindakan Lanjut yang bersifat Preventif
Tindakan preventif adalah upaya mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang dan berbagai penyelewengan lainnya
dengan melakukan penyempurnaan unsur aparatur di bidang kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan untuk menjadikan
kelancaran pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Di samping itu tindakan preventif dilakukan juga
dengan upaya mencegah terjadinya pemborosan, kebocoran, penyimpangan dan korupsi oleh bawahan yang mendapat
kepercayaan mengelola kekayaan dan keuangan negara. 2.
Tindak Lanjut yang bersifat Represif Tindak lanjut ini dilakukan berupa penindakan terhadap perbuatan
korupsi, penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan kekayaan dan keuangan negara dan berbagai bentuk penyelewengan
lainnya. Tindakan penyelesaian ini dilakukan sesuai dengan batas- batas wewenang yang dilimpahkan pada pejabat atau pegawai yang
memiliki legitimasi sebagai atasan. Tindakan represif ini antara lain berupa:
a. Tindakan administratif terhadap pegawai yang bersangkutan.
b. Tindakan atau tuntutan perdata kepada pegawai dan atau pihak
ketiga. c.
Tindakan atau tuntutan pidana kepada pegawai dan atau pihak ketiga.
Dipihak lain tindak lanjut tidak saja perlu dilakukan terhadap bawahan, tetapi juga bagi atasan yang melakukan pemantauan,
pemeriksaan dan penilaian, dengan mendayagunakan setiap temuan. Tindak lanjut semacam ini berguna untuk :
a. Memperbaiki dengan cara memberikan bimbingan dan pembinaan,
sebagai tindakan-tindakan yang langsung dapat dilaksanakan oleh setiap atasan.
b. Memperbaiki dengan cara menyusun program atau mengirim
pegawai untuk mengikuti pendidikan dan latihan sesuai keperluan. c.
Memperbaiki perumusan kebijakan, perintah, perencanaan dan pembagian tugaspekerjaan, baik yang bersifat operasional maupun
strategi. Jika tindak lanjut dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka dapat
diharapkan pengawasan melekat mempunyai makna yang positif bagi terwujudnya aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa.
2.2.2.3 Prinsip-prinsip Pengawasan Melekat