C. Good Governance
1. Pengertian Good Governance
Sumarto 2004:1 Governance diartikan sebagai mekanisme, praktek dan tata cara pemerintah dan warga mengatur sumber daya serta
memecahkan masalah-masalah publik. Implikasinya merupakan peran pemerintah sebagai pembangun maupun penyedia jasa pelayanan dan
infrastruktur akan bergeser menjadi badan pendorong terciptanya lingkungan yang mampu memfasilitasi pihak lain di komunitas dan sektor
swasta untuk ikut aktif melakukan upaya tersebut. Governance yang baik hanya dapat tercipta apabila dua kekuatan yakni warga negara dan
pemerintah saling mendukung: warga yang bertanggung jawab, aktif dan memiliki kesadaran, bersama dengan pemerintah yang terbuka, tanggap,
mau mendengar, dan mau melibatkan inklusif. Selain kekuatan yang saling mendukung, governance juga dikatakan baik apabila sumber daya
dan masalah-masalah publik dikelola secara efektif, efisien, yang merupakan respon terhadap kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan pedoman Good Public Governance 2010 yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG, Good Public
Governance GPG merupakan sistem atau aturan perilaku terkait dengan pengelolaan kewenangan oleh para penyelenggara negara dalam
menjalankan tugasnya secara bertanggungjawab dan akuntabel. GPG pada dasarnya mengatur pola hubungan antara penyelenggara negara dengan
lembaga negara serta antar lembaga negara. Penerapan GPG mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengaruh yang sangat besar terhadap perwujudan Good Corporate Governance oleh dunia usaha dan penyelenggara negara. Sinergi di
antaranya diharapkan keduanya dapat menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, yang pada gilirannya mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat.
2. Karakteristik Good Governance
Menurut United Nations Development Programme UNDP dalam buku karangan Prof. Dr. Mardiasmo 2009:18 Good Governance
memiliki 8 karakteristik, yaitu : a
Participation Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Aspek partisipasi dalam governance
menuntut adanya hubungan langsung antara pemerintah dengan warganya, tidak semata-mata melalui perantara, wakil dalam dewan
perwakilan rakyat, atau partai politik saja. b
Rule of Law Kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.
c Transparancy
Transparancy dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dan dapat
diperoleh mereka yang membutuhkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d Responsiveness
Lembaga-lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani stakeholder.
e Consensus orientation
Berorientasi pada kepentingan masyarakat luas. f
Equity Setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh
kesetaraan dan keadilan. g
Efficiency and Effectiveness Pengelolaan sumber daya publik dilakukan secara berdaya guna
efisien dan berhasil guna efektif. h
Accountability Pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang
dilakukan.
D. Akuntabilitas Banyak pihak berpendapat tentang definisi atau pengertian akuntabilitas.