J. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah: 1.
Analisis Deskriptif Deskripsi data dalam penelitian ini menggambarkan tentang variabel
yang digunakan berkaitan dengan data statistik dasar berupa rata-rata mean, simpangan baku standard deviation, dan skor minimum serta
skor maksimum.
2. Analisis Korelasi Spearman
Teknik analisis data yang digunakan untuk menyelesaikan rumusan masalah adalah analisis asosiatif atau korelasi. Analisis ini digunakan
untuk mengukur variabel bebas X persepsi modernisasi administrasi perpajakan dengan variabel terikat Y persepsi pencapaian akuntabilitas
pelayanan publik KPP Pratama. Korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih
yang sifatnya kuantitatif dan kualitatif Departemen Birostatistik FKM UI, 2009. Pengujian korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korelasi Spearman Rank. Pengujian korelasi menggunakan korelasi Spearman Rank karena data yang digunakan merupakan data ordinal.
Korelasi Spearman Rank digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel
yang berbentuk ordinal Sugiyono,2007:356. Pedoman yang digunakan untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi adalah :
Tabel 3 : Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono,2007:250
52
BAB IV GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA SLEMAN
A. Sejarah
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Sleman dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132PMK.012006 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55PMK.012007. Sesuai
Keputusan Direktur Jendereal Pajak Nomor KEP-141PJ2007 tentang Penerapan Organisasi, Tata Kerja, dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Kantor
Pelayanan Pajak Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa
Tengah I, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta,
ditetapkan bahwa Sistem Administrasi Modern pada KPP Pratama Sleman dimulai sejak tanggal 30 Oktober 2007.
KPP Pratama Sleman bersama KPP Pratama Wates dan KPP Pratama Wonosari merupakan pemecahan dari KPP Pratama Yogyakarta Dua. Selain
itu, KPP Pratama Sleman juga merupakan penggabungan dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan sebagai fungsi Kantor Pemeriksaan dan
Penyidikan Pajak Yogyakarta. KPP Pratama Sleman menempati lantai I, lantai IV, dan lantai V Gedung Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah