Hasil uji reliabilitas persepsi pencapaian akuntabilitas pelayanan publik KPP Pratama pada tabel 11 menunjukkan bahwa nilai alpha
cronbach sebesar 0,727 lebih besar dari 0,60. Berdasarkan hasil tersebut, maka 9 butir pernyataan terkait persepsi pencapaian akuntabilitas KPP
Pratama adalah reliabel. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas dapat disimpulkan bahwa
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliabel.
C. Analisis Data
Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Deskriptif
Deskripsi data dalam penelitian ini menggambarkan tentang variabel yang digunakan berkaitan dengan data statistik dasar berupa
rata-rata mean, simpangan baku standard deviation, dan skor minimum serta skor maksimum. Hasil analisis deskriptif disajikan
pada tabel 12 di bawah ini: Tabel 12 : Hasil Uji Deskriptif
Sumber: data diolah, 2016
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Persepsi Modernisasi Administrasi Perpajakan
98 38.00
60.00 50.7857
4.57751 Persepsi Pencapaian
Akuntabilitas 98
28.00 45.00
37.2245 3.75961
Valid N listwise 98
a Persepsi Modernisasi Administrasi Perpajakan
Tabel 12 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap persepsi modernisasi administrasi perpajakan memiliki total nilai
rata-rata sebesar 50,7857 dengan total nilai tertinggi sebesar 60,00 dan total nilai terendah sebesar 38,00. Nilai rata-rata sebesar
50,7857 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap 12 butir pernyataan yang berkaitan dengan persepsi modernisasi
administrasi perpajakan yang diterapkan di KPP Pratama Sleman adalah setuju skor 4.
b Persepsi Pencapaian Akuntabilitas Pelayanan Publik KPP Pratama
Tabel 12 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap persepsi pencapaian akuntabilitas pelayanan publik KPP Pratama
memiliki total nilai rata-rata sebesar 37,2245 dengan total nilai tertinggi sebesar 45,00 dan total nilai terendah sebesar 28,00. Nilai
rata-rata sebesar 37,2245 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap 9 butir pernyataan yang berkaitan dengan
persepsi pencapaian akuntabilitas KPP Pratama Sleman adalah setuju skor 4.
2. Analisis Korelasi
Analisis korelasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat bagaimana hubungan variabel bebas X persepsi modernisasi
administrasi perpajakan dengan variabel terikat Y persepsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pencapaian akuntabilitas pelayanan publik KPP Pratama. Analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
Spearman’s Rank Order Correlation. Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 13 : Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2007
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 14 : Hasil Uji Korelasi Spearman Persepsi Modernisasi Administrasi Perpajakan dengan Persepsi Pencapaian Akuntabilitas
Pelayanan Publik KPP Pratama
Correlations
Persepsi Modernisasi
Administrasi Perpajakan
Persepsi Pencapaian
Akuntabilitas Pelayanan
Publik Spearmans
rho Persepsi
Modernisasi Administrasi
Perpajakan Correlation Coefficient
1.000 .638
Sig. 2-tailed .
.000 N
98 98
Persepsi Pencapaian
Akuntabilitas Pelayanan
Publik
KPP Pratama
Correlation Coefficient .638
1.000 Sig. 2-tailed
.000 .
N 98
98
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: data diolah, 2016
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 14, menunjukkan bahwa adanya hubungan antara persepsi modernisasi administrasi perpajakan dengan persepsi
pencapaian akuntabilitas KPP Pratama Sleman. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh sebesar +0,638. Bertanda positif menunjukkan bahwa hubungan antara
persepsi modernisasi administrasi perpajakan X dengan persepsi pencapaian akuntabilitas pelayanan publik KPP Pratama Y adalah positif. Hal ini berarti jika
modernisasi administrasi perpajakan yang mencakup aspek restrukturisasi organisasi, aspek proses bisnis dan teknologi informasi dan komunikasi, aspek
penyempurnaan sumber daya manusia, aspek kode etik pegawai dilaksanakan dengan baik, maka pencapaian akuntabilitas pelayanan publik KPP Pratama yang
mencakup akuntabilitas kinerja pelayanan publik, akuntabilitas biaya pelayanan publik, dan akuntabilitas produk pelayanan publik juga baik. Nilai 0,638 berarti
kekuatan hubungan antara persepsi modernisasi administrasi perpajakan X dengan persepsi pencapaian akuntabilitas pelayanan publik KPP Pratama Y
memiliki korelasi yang kuat karena berada pada rentang 0,60-0,799. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pembahasan