modernisasi administrasi perpajakan yang merupakan kelanjutan dari reformasi perpajakan. Peneliti juga melakukan analisis terhadap indikator
akuntabilitas dalam penyelenggaraan publik yang diterapkan di instansi perpajakan, khususnya KPP Pratama Sleman. Indikator-indikator variabel
dirumuskan dalam
bentuk pernyataan-pernyatan
kuesioner yang
didistribusikan kepada pegawai di KPP Pratama Sleman. Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis bagaimana
hubungan antara modernisasi administrasi perpajakan dengan pencapaian akuntabilitas pelayanan publik Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama
Sleman. Hubungan dianalisis menggunakan pengujian statistik yaitu Uji Korelasi Spearman Rank. Kesimpulan diambil dengan melihat nilai koefisien
korelasi yang dihasilkan dari pengujian korelasi Spearman.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti, Hermawan
2009. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Sleman.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2010. Jumlah sampel yang semakin banyak semakin
baik karena akan mewakili populasi yang diteliti, Suparno,2010. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sampel dari penelitian ini diambil menggunakan metode nonprobality sampling dengan teknik purposive sampling
. “Sampling purposive atau purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu” Sugiyono:2010. Adapun pertimbangan atau kriteria sampel dalam penelitian ini adalah :
a Pegawai KPP Pratama Sleman yang terdaftar aktif bekerja di
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Sleman sampai April 2016.
b Pegawai bekerja di seksi yang berhubungan dengan modernisasi
administrasi perpajakan di KPP Pratama Sleman. Jumlah minimum sampel yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan berdasarkan rumus Slovin , sebagai berikut:
dibulatkan menjadi 93 Keterangan:
n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
e = Batas Toleransi Kesalahan error tolelance = 5
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 jumlah populasi yaitu 120 pegawai KPP Pratama Sleman. Sampling yang dilakukan
menghasilkan 120 sampel. Hal ini dikarenakan semua pegawai memenuhi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kriteria yang telah ditetapkan. Jumlah minimum sampel ditentukan berdasarkan jumlah perhitungan menggunakan rumus Slovin yang
dibulatkan dan `menghasilkan jumlah 93 sampel. Jumlah minimum sampel digunakan karena data penelitian diperoleh dari distribusi kuesioner. Ada
kemungkinan kuesioner tidak kembali atau dianggap cacat.
F. Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan
metode pengumpulan data berupa survei ataupun observasi, Hermawan, 2009. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan
cara mendistribusikan kuesioner kepada pegawai di KPP Pratama Sleman sebagai responden. Kuesioner yang didistribusikan berisi pernyataan-
pernyataan mengenai
modernisasi administrasi
perpajakan dan
akuntabilitas di KPP Pratama. Pernyataan dalam kuesioner yang didistribusikan bersifat tertutup.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara mendistribusikan kuesioner. Kuesioner merupakan pengumpulan data yang sering tidak
memerlukan kehadiran peneliti, namun cukup diwakili oleh daftar pertanyaan yang sudah disusun secara cermat terlebih dahulu, Sanusi,
2011. Kuesioner didistribusikan kepada pegawai yang ada di KPP Pratama Sleman.
Kuesioner tersebut
berisi pernyataan-pernyataan
yang berhubungan dengan modernisasi administrasi perpajakan dan akuntabilitas
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Sleman yang sifatnya tertutup. Sebelum dilakukan pendistribusian kuesioner kepada responden yang
sebenarnya peneliti melakukan uji coba pilot testing terlebih dahulu. Pilot testing ini dilakukan dengan cara mendistribusikan kuesioner kepada 15
pegawai yang berasal dari KPP Madya Tangerang dan KPP Pratama Wates. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana responden
dapat mengerti dan memahami komponen-komponen yang terdapat didalam kuesioner. Hasil dari pilot testing ini menyatakan bahwa semua
pernyataan dalam kuesioner sudah valid dan reliabel. Responden dapat memahami pernyataan-pernyataan yang ada di dalam kuesioner, sehingga
kuesioner dapat didistribusikan kepada responden yang sebenarnya. Kuesioner yang didistribusikan pada penelitian ini terbagi menjadi
2 bagian, yaitu : a
Bagian pertama, berisi tentang pernyataan yang berkaitan dengan identitas pegawai Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Sleman.
b Bagian kedua, berisi tentang pernyataan yang berhubungan dengan
modernisasi administrasi perpajakan dan pencapaian akuntabilitas pelayanan publik Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Sleman.
1 Modernisasi Administrasi Perpajakan yang meliputi:
a Restrukturasi organisasi.
b Proses bisnis dan teknologi informasi dan komunikasi.
c Penyempurnaan sistem manajemen sumber daya manusia.
d Kode etik pegawai
2 Akuntabilitas di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama yang
meliputi : a
Akuntabilitas kinerja pelayanan publik. b
Akuntabilitas biaya pelayanan publik. c
Akuntabilitas produk pelayanan publik.
G. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel