1 Modernisasi Administrasi Perpajakan yang meliputi:
a Restrukturasi organisasi.
b Proses bisnis dan teknologi informasi dan komunikasi.
c Penyempurnaan sistem manajemen sumber daya manusia.
d Kode etik pegawai
2 Akuntabilitas di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama yang
meliputi : a
Akuntabilitas kinerja pelayanan publik. b
Akuntabilitas biaya pelayanan publik. c
Akuntabilitas produk pelayanan publik.
G. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono 2010.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: a
Variabel independen atau variabel bebas X adalah persepsi modernisasi administrasi perpajakan.
Indikator variabel ini adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Aspek Restrukturasi Organisasi.
Perubahan struktur organisasi dan sistem kerja KPP Pratama berkaitan dengan tingkat profesionalitas, efektifitas, dan efisiensi
organisasi di KPP Pratama dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran
strategis untuk dapat membantu Wajib Pajak dengan cepat dan memudahkan tugas pegawai pajak. Restrukturasi juga berkaitan
dengan pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang sesuai dengan struktur organisasi serta penugasan pekerjaan sesuai
dengan tingkat pendidikan pegawai. Restrukturisasi organisasi juga dilakukan melalui pembentukan Account Representatif AR yang
mempunyai tugas antara lain memberikan bantuan konsultasi perpajakan kepada Wajib Pajak, menginformasikan peraturan
perpajakan yang baru serta mengawasi kepatuhan Wajib Pajak.
2 Aspek Proses Bisnis dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Perbaikan proses bisnis dilakukan dengan cara penulisan dan dokumentasi Standard Operating Procedures SOP untuk setiap
kegiatan di seluruh unit Direktorat Jenderal Pakal DJP. Fasilitas pelayanan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
merupakan pemanfaatan teknologi informasi terutama dalam pekerjaan yang bersifat administratif. Fasilitas yang digunakan
bertujuan untuk memudahkan Wajib Pajak dan proses administrasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagi aparatur pajak sehingga dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Penerapan modernisasi dilakukan melalui penyempurnaan
proses bisnis dengan tersedianya fasilitas e-system.
3 Aspek Penyempurnaan Sumber Daya Manusia.
Perubahan implementasi pelayanan kepada Wajib Pajak mengarah pada aspek penyempurnaan sumber daya manusia dengan
melakukan pemetaan kompetensi competency maaping terhadap semua pegawai guna mengetahui distribusi dan kualitas kompetensi
pegawai. Penyempurnaan sumber daya manusia juga dilakukan dengan pelatihan dan pengembangan pegawai demi meningkatnya
mutu pegawai.
4 Aspek Kode Etik Pegawai
Kode etik memberikan panduan tentang bagaimana pegawai mengelola situasi dan mengambil sikap atau pilihan yang tepat
dalam melaksanakan tugasnya. Kode etik pegawai berisikan larangan yang harus dihindari oleh pegawai pajak, seperti: ucapan,
tulisan, atau perbuatan yang bertentangan dengan kode etik dan diharapkan tidak membebani pegawai di KPP Pratama karena kode
etik yang diterapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Variabel dependen atau variabel terikat Y adalah persepsi
pencapaian akuntabilitas pelayanan publikKantor Pelayanan Pajak KPP Pratama.
Indikator variabel ini adalah : 1
Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik a
Akuntabilitas kinerja pelayanan publik dapat dilihat berdasarkan proses yang antara lain meliputi: tingkat ketelitian
akurasi, profesionalitas petugas, kelengkapan sarana dan prasarana, kejelasan aturan termasuk kejelasan kebijakan atau
peraturan perundang-undangan dan kedisiplinan. b
Akuntabilitas kinerja pelayanan publik harus sesuai dengan standar atau AktaJanji Pelayanan Publik yang telah
ditetapkan. c
Standar pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka, baik kepada publik maupun kepada atasan atau
pimpinan unit pelayanan instansi pemerintah. Apabila terjadi penyimpangan dalam hal pencapaian standar, harus dilakukan
upaya perbaikan. d
Masyarakat dapat melakukan penilaian terhadap kinerja pelayanan secara berkala sesuai mekanisme yang berlaku.
2 Akuntabilitas Biaya Pelayanan Publik
a Biaya pelayanan dipungut sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang telah ditetapkan. b
Pengaduan masyarakat yang terkait dengan penyimpangan biaya pelayanan publik, harus ditangani oleh PetugasPejabat
yang ditunjuk berdasarkan Surat KeputusanSurat Penugasan dari Pejabat yang berwenang.
3 Akuntabilitas Produk Pelayanan Publik
a Persyaratan teknis dan administratif harus jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan dari segi kualitas dan keabsahan produk pelayanan.
b Prosedur dan mekanisme kerja harus sederhana dan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Operasional Variabel
Definisi operasional suatu concept atau construct merupakan suatu definisi yang menyatakan secara jelas dan akurat mengenai bagaimana
suatu concept atau construct tersebut diukur Hermawan, 2009. Operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel 1.
Tabel 1 : Operasional Variabel
Variabel Penelitian
Indikator Skala
Pengukuran Nomor
Kuesioner Item
Persepsi Modernisasi
Administrasi Perpajakan
X 1.
Restrukturisasi organisasi.
Likert 1 sd 3
1. Struktur organisasi disesuaikan berdasarkan fungsi.
2. Sistem pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai
dengan struktur organisasi. 3.
Pembentukan Account Representatif AR.
2. Proses bisnis
dan teknologi informasi dan
komunikasi. 4 sd 7
4. Standard Operating Procedures SOP menjadi acuan bagi
pegawai. 5.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan pekerjaan pegawai.
6. Fasilitas e-system memudahkan Wajib Pajak.
7. E-system memudahkan manajemen pemeriksaan.
3. Penyempurnaan
SDM. 8 sd 9
8. Sistem pemetaan kompetensi competency mapping.
9. Pelatihan dan pengembangan kepada pegawai KPP Pratama.
4. Kode etik
pegawai 10 sd 12
10. Pegawai memahami tata cara kode etik.
11. Kode etik mampu meningkatkan kinerja pegawai.
12. Pegawai tidak terbebani dengan adanya kode etik.
Persepsi Pencapaian
Akuntabilitas Pelayanan
Publik KPP Pratama Y
1. Akuntabilitas
kinerja pelayanan
publik.
Likert 13 sd 17
13. Pegawai memberikan pelayanan maksimal kepada Wajib Pajak.
14. KPP Pratama menyediakan sarana dan prasarana serta
menyusun kebijakan-kebijakan untuk membuat Wajib Pajak mendapatkan pelayanan yang maksimal.
15. Pelaksanaan pelayanan sesuai dengan standar atau AktaJanji
Pelayanan Publik. 16.
Standar pelayanan publik dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.
17. KPP Pratama menyediakan sarana yang dapat digunakan Wajib
Pajak untuj memberikan penilaian terhadap pelayanan KPP. 2.
Akuntabilitas biaya
pelayanan publik.
18 sd 19 18.
Biaya pelayanan dipungut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
19. Pengaduan masyarakat terkait penyimpangan biaya pelayanan
ditangani oleh petugas yang telah ditunjuk berdasarkan peraturan.
3. Akuntabilitas
produk pelayanan
publik. 20 sd 21
20. Persyaratan teknis dan administrasi yang diterapkan di KPP
Pratama dirumuskan
dengan jelas
dan dapat
dipertanggungjawabkan. 21.
Prosedur dan mekanisme kerja yang diterapkan di KPP Pratama dilaksanakan dengan sederhana.
Sumber: Data diolah,2016
H. Pengukuran Data