Piutang pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi piutang dagang dan piutang lain-lain. Piutang yang berasal dari penjualan barang
dan jasa merupakan kegiatan usaha normal perusahaan disebut piutang dagang atau piutang usaha trade receivables. Disamping piutang dagang
terdapat piutang-piutang jenis lain misalnya piutang pegawai, piutang bunga, piutang dari perusahaan afiliasi, piutang pemegang saham, dan
lain-lain Soemarso, 2004: 338 Menurut Riyanto, 1997: 85 penjualan kredit tidak segera
menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang langganan dan barulah kemudian pada hari jatuhnya terjadi aliran kas masuk yang
berasal dari pengumpulan piutang tersebut. Piutang merupakan elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar secara terus-
menerus dalam rantai perputaran modal kerja, piutang mempunyai tingkat likuiditas yang lebih tinggi daripada persediaan, karena perputaran
piutang ke kas membutuhkan satu langkah saja.
2.2.3.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Piutang
Menurut Riyanto
1997: 85-87, faktor-faktor yang
mempengaruhi piutang adalah: a.
Volume penjualan kredit Semakin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan
penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan semakin besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya berarti
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang.
b. Syarat pembayaran penjualan kredit
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat
berarti bahwa perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada profitabilitas.
c. Ketentuan tentang pembatasan kredit
Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau batas bagi kredit yang diberikan kepada para
pelangannya. Semakin tinggi batas yang ditetepkannya bagi masing- masing langganan berarti semakin besar pula dana yang
diinvestasikan dalam piutang. d.
Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang Perusahaan
dapat menjalankan kebijaksanaan dalam
mengumpulkan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif dalam pengumpulan piutang
akan mempunyai pengeluaran uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang tersebut dibandingkan
dengan perusahaan lain yang menjalankan kebijakasanaannya secara pasif.
e. Kebiasaan membayar dari para pelanggan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ada sebagian langganan yang mempunyai kebiasaan untuk membayar dengan menggunakan kesempatan mendapatkan cash
discount, dan ada sebagian lain yang tidak menggunakan kesempatan itu. Perbedaan cara pembayaran ini tergantung kepada cara penilaian
mereka terhadap mana yang lebih menguntungkan antara kedua alternatif tersebut. Kebiasaan para pelanggan untuk membayar dalam
cash discount period atau sesudahnya akan mempunyai efek terhadap investasi dalam piutang.
2.2.3.3. Risiko Kredit