2.3.2. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Laba Usaha
Tinggi rendahnya
perputaran piutang mempunyai efek yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan ke dalam
piutang. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Munawir 2002: 76 bahwa semakin semakin besar perputaran piutang suatu
perusahaan semakin besar pula risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang, dan jika perusahaan tidak membuat cadangan terhadap
kemungkinan kerugian yang timbul karena tidak tertagihnya piutang. Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan
berputar. Periode perputaran piutang dipengaruhi oleh syarat pembayarannya. Semakin lunak syarat pembayarannya maka semakin lama
modal tersebut terikat dalam piutang yang berarti tingkat perputarannya semakin rendah Gunarto, 2007.
Menurut Leni 2007 setiap perusahaan pada umumnya ingin mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya dengan jalan meningkatkan
omset penjualannya, untuk itu perusahaan melakukan kebijakan penjualan secara kredit sehingga menimbulkan piutang.
Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut, yaitu dengan
membagi total penjualan kredit dengan piutang rata-rata Munawir, 2002: 75.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat mengukur seberapa sering piutang berubah menjadi kas dalam setiap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
periode. Jika semakin lama pelunasan piutang maka semakin besar risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang, sehingga perusahaan tidak
memperoleh laba melainkan kerugian.
2.3.3 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Laba Usaha
Persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus
menerus mengalami perubahan. Masalah penentuan atau alokasi modal dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan
perusahaan Riyanto, 1997:69. Periode
perputaran persediaan perlu diperhatikan untuk
mengetahui berapa lama waktu yang dibuthkan oleh perusahaan untuk menghabiskan persediaan dalam proses penjualan atau produksi. Hal ini
dikarenakan semakin lama periode perputaran persediaan, maka semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjaga agar
persediaan di gudang tetap baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya tingkat perputaran persediaan yang tinggi untuk mengurangi biaya yang timbul,
karena kelebihan persediaan Hastuti: 2010. Perputaran
persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok
barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka semakin
cepat kembalinya dana yang tertanam pada persediaan. Pada tingkat perputaran persediaan yang tinggi berarti terjadi tingkat penjualan barang
yang tinggi pula Gunarto, 2007.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari uraian
di atas jika tingkat perputaran persediaan yang tinggi
dapat mengakibatkan penekanan pada biaya yang ditanggung dan menghasilkan volume penjualan yang tinggi. Maka laba yang diterima akan
mengalami peningkatan, karena laba laba merupakan hasil dari penjualan bersih sehingga semakin besar biaya yang harus ditanggung perusahaan
semakin kecil laba yang akan didapat. Dari penjelasan yang ada dalam kerangka pikir, maka dapat
digambarkan sebuah bagan rerangka pikir sebagai berikut:
Gambar 2.1: Rerangka Pikir
2.4. Hipotesis