2.2.2.1. Pengertian Kas
Kas adalah uang tunai yag dapat dipergunakan untuk membiayai operasi perusahaan dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari
pelanggan dan simpanan perusahaan di Bank yang dapat diambil kembali dengan menggunakan cek atau bilyet, setiap saat diperlukan Munawir,
2002 : 14. Kas
cash meliputi koin, uang kertas, cek, wesel money order atau kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau cek
bank; hal ini untuk selanjutnya diistilahkan dengan wesel, dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank
bersangkutan Warren Reeve Fess, 2005: 362. Kas adalah salah satu pertukaran dan juga digunakan sebagai
ukuran dalam akuntansi Baridwan, 2000: 83. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti yang paling sering
berubah. Hampir ada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas.
Kas adalah salah satu unsur modal paling tinggi tingkat likuidasinya, semakin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan
berarti semakin tinggi tingkat likuidasinya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi
kewajiban finansialnya Riyanto, 1997: 94.
2.2.2.2. Aliran Kas Dalam Perusahaan
Menurut Riyanto, 1997: 93, setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan baik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Pengeluaran kas suatu
perusahaan dapat bersifat terus-menerus atau kontinyu dan tidak kontinyu.
Pengeluaran kas yang bersifat kontinyu, misalkan pengeluaran kas untuk pembelian bahan mentah, pembayaran upah buruh dan gaji, dan lain
sebagainya. Dan disamping itu juga ada aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu, misalnya pengeluaran untuk pembayaran bunga, deviden,
pajak penghasilan atau laba, pembayaran angsuran hutang, pembelian kembali saham perusahaan, pembelian aktiva tetap dan lain sebagainya.
Aliran kas keluar juga terdapat aliran kas masuk di dalam perusahaan, aliran kas masuk terdapat aliran yang bersifat kontinyu dan
yang bersifat intermitten. Aliran kas masuk yang bersifat kontinyu misalkan aliran kas berasal dari hasil penjualan produk secara tunai,
penerimaan piutang, sedangakan aliran kas yang tidak kontinyu misalkan aliran kas masuk yang berasal dari penyertaan pemilik perusahaan,
penjualan saham, penerimaan kredit dari bank, penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai, dan lain sebagainya.
Perusahaan akan mengalami kerugian apabila semakin besarnya kas, berarti semakin besar uang yang mengatur dalam perusahaan sehingga
tingkat profitabilitas perusahaan akan turun. Demikian pula sebaliknya apabila aliran kas masuk lebih kecil dari pada aliran kas keluar yang
disebabkan oleh perusahaan yang hanya mengejar profitabilitas saja, maka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kas yang tersedia dalam perusahaan akan menjadi lebih kecil atau terjadi underinvestment pada kas. Tindakan demikian ini akan menempatkan
perusahaan dalam keadaan illikuid apabila sewaktu-waktu terjadi tagihan hutang.
Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan
baik, baik penerimanya maupun penggunanya Munawir, 2002: 158.
2.2.2.3. Pengadaan Kas