Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

Tabel. 4.4. : Rekapitulasi Data Laba Usaha Y Periode 2007–2009 Laba Usaha Periode Penelitian No Nama Perusahaan 2007 2008 2009 1 PT. Ace Hard Ware Indonesia, Tbk 96.866.414.049 164.477.191.401 178.200.902.320 2 PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk 257.184.468.000 303.348.599.000 307.715.711.000 3 PT. Hero Supermarket, Tbk 79.415.000.000 180.677.000.000 254.956.000.000 4 PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk 74.216.683.000 108.869.436.000 49.260.360.000

5 PT. Ramayana Lestari, Tbk

367.519.000.000 416.603.000.000 366.545.000.000 6 PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk 307.103.862.167 363.103.862.167 484.356.522.146 7 PT. Matahari Putra Prima, Tbk 401.367.000.000 491.299.000.000 504.273.000.000 8 PT. Tigaraksa Satria, Tbk 81.968.272.512 122.062.165.831 87.032.403.964 9 PT. Toko Gunung Agung, Tbk 8.497.680.219 11.625.199.754 5.587.026.067

10 PT. Triwira Insan Lestari, Tbk

30.332.307.835 17.039.722.250 5.310.920.961 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan pada tabel 4.4 dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai laba usaha tertinggi untuk tahun 2007–2009 dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima, Tbk, yaitu untuk tahun 2007 sebesar Rp. 401.367.000.000, untuk tahun 2008 sebesar Rp. 491.299.000.000 dan untuk tahun 2009 sebesar Rp. 504.273.000.000, sedangkan yang terendah untuk tahun 2007–2008 dimiliki oleh PT. Triwira Insan Lestari, Tbk yaitu untuk tahun 2007 sebesar Rp. 8.497.680.219, dan untuk tahun 2008 sebesar Rp. 11.625.199.754 dan untuk tahun 2009 nilai laba usaha terrendah dimiliki oleh PT. Triwira Insan Lestari, Tbk yaitu sebesar Rp. 5.310.920.961.

4.2.1. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov. Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya Asymp sig 2-tailed 5, maka data tersebut berdistribusi normal Sumarsono, 2004 :40 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0, dapat dilihat pada tabel 4.5, sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N 30 Mean 0.0000122 Normal Parameters a Std. Deviation 127.292.081.996,93 Absolute 0,104 Positive 0,084 Most Extreme Differences Negative -0,104 Kolmogorov-Smirnov Z 0,571 Asymp. Sig. 2-tailed 0.900 Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikan nilai probabilitasnya sebesar 0,900 lebih besar dari 5, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik

Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya dalam pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias Sesuai dengan tujuan Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Autokorelasi

Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji Durbin-Watson DW-Test. Suatu observasi dikatakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du Ghozali, 2006:99. Menurut Santoso 2002: 218 deteksi adanya Autokolerasi adalah: a. Angka D-W di bawah - 2, hal ini berarti ada Autokolerasi positif. b. Angka D-W diantara -2 sampai +2, hal ini berarti tidak ada Autokolerasi. c. Angka D-W di atas + 2, hal ini berarti ada Autokolerasi negatif. Berdasarkan dari hasil “Uji Autokorelasi” dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0. For Windows dapat diketahui bahwa besarnya nilai Durbin Watson atau DW tes yaitu sebesar 0,932 Lampiran. 6, berada diantara -2 sampai +2, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tersebut tidak ada Autokolerasi

2. Multikolinieritas

Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai variance inflation factor VIF 10, dan mempunyai angka tolerance mendekati 1 maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditentukan adanya kolerasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas Ghozali, 2009: 96 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0, dapat dilihat pada tabel 4.6, sebagai berikut Tabel 4.6. Hasil Uji Multkolinieritas Variabel VIF Keterangan Perputaran kas X1 1,269 Bebas Multikolinieritas Perputaran piutang X2 1,511 Bebas Multikolinieritas Perputaran persediaan X3 1,328 Bebas Multikolinieritas Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2 , dan X 3 , mempunyai nilai VIF Variance Inflation Factor 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.

3. Heteroskedastisitas

Alat uji yang digunakan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu persamaan regresi dapat dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman. Menurut Santoso 2002: 301 deteksi adanya heteroskedastisitas adalah: a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 4.7, sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Probabilitas Sig 2 - tailed Keterangan Perputaran kas X1 0,439 Bebas Heteroskedastisitas Perputaran piutang X2 0,607 Bebas Heteroskedastisitas Perputaran persediaan X3 0,548 Bebas Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2, dan X 3 , mempunyai nilai Sig 2-tailed 0,05, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas. Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini, bebas dari asumsi dasar klasik tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian.

4.3. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34 222 89

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

18 94 84

Pengaruh Perputaran piutang dan Perputaran persediaan Terhadap Rentabilitas ekonomis Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

20 278 94

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 9 99

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 7 126

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 2 10

BAB II - Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 19

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 11

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 22

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20