Ada sebagian langganan yang mempunyai kebiasaan untuk membayar dengan menggunakan kesempatan mendapatkan cash
discount, dan ada sebagian lain yang tidak menggunakan kesempatan itu. Perbedaan cara pembayaran ini tergantung kepada cara penilaian
mereka terhadap mana yang lebih menguntungkan antara kedua alternatif tersebut. Kebiasaan para pelanggan untuk membayar dalam
cash discount period atau sesudahnya akan mempunyai efek terhadap investasi dalam piutang.
2.2.3.3. Risiko Kredit
Menurut Riyanto 1997: 87-88 risiko kredit adalah risiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para pelanggan. Sebelum
perusahaan memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit oleh para pelanggan perulah mengadakan evaluasi risiko kredit dari
pelanggan tersebut. Penilaian risiko kredit pada suatu perusahaan atau bank adalah
dengan memperhatikan lima “C”, lima “C” tersebut adalah: a.
Character Menunjukkan kemungkinan atau profitabilitas dari pelanggan untuk
secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. b.
Capacity Pendapat subyektif mengenai kemampuan dari pelanggan. Ini diukur
dengan record di waktu yang lalu, dilengkapi dengan observasi fisik pada pabrik atau toko dari pelanggan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Capital
Diukur oleh posisi keuangan perusahaan secara umum, dimana hal ini ditunjukan oleh analisa rasio keuangan, yang khususnya ditekankan
pada “tangible net worth” dari perusahaan. d.
Collateral Dicerminkan oleh aktiva dari pelanggan yang dikaitkan, atau
dijadikan jaminan bagi keamanan kredit yang diberikan kepada pelanggan tersebut.
e. Conditions
Menunjukkan pengaruh langsung dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan atau perkembangan khusus
dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.
Dengan demikian sebelum perusahaan memberikan kredit perusahaan akan melakukan penilaian terhadap mental, kemampuan
pelanggan dalam bidang finansial, jaminan kredit yang diberikan, modal dan kondisi dari pelanggan. Faktor-faktor tersebut sangat penting karena
merupakan tindakan preventif untuk melindungi investasi dari perusahaan.
2.2.3.4. Perputaran Piutang
Piutang adalah tagihan kepada pihak lain kepada kreditur atau langganan sebagai akibat penjualan barang secara kredit. Piutang sebagai
elemen modal kerja selalu dalam keadaan berputar. Periode perputaran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
piutang tergantung dari panjang pendeknya ketetentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran, sehingga semakin lama syarat
pembayaran kredit berarti semakin lama terikatnya modal kerja tersebut dalam piutang dan bearti semakin kecil tingkat perputaran piutang dalam
satu periode dan begitu pula sebaliknya Riyanto, 1997: 90. Tingkat perputaran piutang dapat diketahui dengan membagi
jumlah penjualan kredit selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang, seperti rumus di bawah ini Riyanto, 1997: 90:
Dimana penjualan kredit bersih dapat dihitung dari neraca aset lancar pada piutang usaha, dan piutang dapat dihitung dari neraca aset
lancar pada piutang dengan menjumlahkan keseluruhan piutang perusahaan.
Periode terikatnya modal dalam piutang dapat dihitung dengan membagi tahun dari hari perputarannya. Hari rata-rata tersebut dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut: dianggap 1 tahum = 360 hari
Hari rata-rata pengumpulan piutang dapat dihitung dengan rumus di bawah ini Riyanto, 1997: 90:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sangat penting membandingkan hari rata-rata pengumpulan piutang dengan syarat pembayaran yang telah ditentukan oleh
perusahaan, apabila hari rata-rata pengumpulan piutang selalu lebih besar dari batas waktu pembayaran yang telah ditetapkan, ini berarti cara
pengumpulan piutang tidak efisien. Tinggi rendahnya perputaran piutang mempunyai efek yang
langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan ke dalam piutang. Semakin tinggi perputarannya, maka semakin tinggi atau cepat
perputarannya sehingga semakin pendek waktu terikatnya modal dalam piutang dan modal yang dibutuhkan akan semakin kecil.
2.2.4. Investasi Dalam Persediaan 2.2.4.1. Pengertian Persediaan