Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian

permasalahan tersebut mau tidak mau mengikutsertakan teman-temannya dalam geng motor lainnya untuk membantu dalam menyelesaikan masalahnya secara bersama, yang umumnya tidak lepas dari tindakan kekerasan. Menurut Lawang 1994, konflik diartikan sebagai perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dimana tujuan mereka berkonflik itu tidak hanya memperoleh keuntungan tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan muncul karena adanya faktor pemicu. Terdapat dua faktor yang menjadi pemicu terjadinya konflik, yaitu: persaingan competition dan kontravensi contravention. Pada hakikatnya persaingan itu baik apabila dilakukan secara sehat yaitu menggunakan kemampuan masing-masing individu tanpa merugikan pihak lain. Sedangkan kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap pihak lain orang atau kelompok.

1.3. Rumusan Masalah

Kompleksitas kehidupan kota besar selalu diikuti oleh bermacam-macam penyimpangan perilaku, salah satunya yang terjadi pada remaja yang berada dalam suatu komunitas geng motor. Penyimpangan perilaku yang terjadi padanya yaitu aktivitas kenakalan yang berujung pada kriminalitas. Seperti yang telah dilansir oleh beberapa media massa akhir-akhir ini, aksi brutal geng motor telah menimbulkan korban. Mereka selalu bergerak secara bergerombol dalam melakukan aksinya. Gejala dalam komunitas kota menurut Menno, S. 1994:45 ialah adanya kecenderungan masyarakat menjadi masyarakat massa mass society di mana individu kehilangan Universitas Sumatera Utara identitas pribadinya; individu tidak lagi mampu membuat putusan-putusan secara pribadi, melainkan bertindak menurut dorongan massa kelompok. Sehubungan dengan pernyataan di atas, maka akan muncul pokok permasalahan dalam penelitian ini yang akan membentuk pertanyaan-pertanyaan seperti : 1. Apa pandangan remaja-remaja anggota geng motor terhadap kelompok yang diikutinya setelah mereka bergabung ke dalam geng tersebut. 2. Bagaimana sistem pengorganisasian pada suatu geng motor dan pengelolaannya. 3. Bagaimana hubungan sosial baik hubungan internal maupun hubungan eksternal yang ada dalam geng motor.

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini dibuat agar memunculkan perhatian lebih dari pemerintah dan orang tua setelah mengetahui alasan setiap remaja mengikuti geng motor tersebut, dan membuka mata masyarakat dari makna sebenarnya sebuah geng motor dari sudut pandang anggota geng tersebut emic view. Sehingga ke depannya masyarakat dan pemerintah dapat memahami cara melakukan pengendalian sosial terhadap kenakalan-kenakalan remaja, sehingga suatu geng motor itu tidak dipandang negatif karena dibimbing dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih positif dan berguna bagi masa depan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui alasan-alasan para remaja mengapa mereka bergabung dan membentuk suatu geng motor, mengetahui bagaimana struktur pengorganisasian suatu geng motor, dan agar dapat mengetahui setiap kegiatan dan hubungan sosial yang terjadi dalam suatu geng motor, khususnya Universitas Sumatera Utara geng motor yang ada di Medan secara etnografis, dimana penelitian dilakukan dalam jangka waktu 4 bulan yaitu antara bulan Mei hingga Agustus 2012.

1.5. Kerangka Penulisan