Metode Dan Pengalaman Penelitian

1.6. Metode Dan Pengalaman Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode etnografi. Menurut Malinowsky dalam Spradley, 1997 tujuan utama etnografi adalah memahami sudut pandang penduduk asli, hubungan dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangan mengenai dunianya. Dari pandangan ini, kita dapat memahami kebiasaan-kebiasaan atau budaya yang dimiliki suatu masyarakat. Artinya, budaya harus diberi makna yang lebih luas, sehingga etnografi bisa juga digunakan dalam masyarakat yang kompleks, seperti kelompok-kelompok dalam masyarakat kota yang memiliki sub-kultur tersendiri. Kelompok-kelompok itu bisa didasarkan atas latar belakang etnis, agama, umur, atau profesi dan kelas sosial. Seorang etnografer bisa saja mencermati bagaimana budaya “kebut-kebutan” dalam remaja, dan budaya “geng-geng” di perkotaan. Dengan menggunakan metode etnografi, seorang peneliti dapat memperoleh informasi atau data yang lebih mendalam mengenai objek kajian penelitiannya. Penelitian ini juga akan menggunakan metode-metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam penelitian antropologi yaitu: observasi partisipasi dan wawancara. Observasi partisipasi merupakan pengamatan yang dilakukan seorang peneliti dan juga ikut langsung melakukan kebiasaan yang dilakukan suatu masyarakat yang menjadi objek pengamatan dalam kehidupannya sehari-hari. Peneliti terlibat aktif di dalam kegiatan masyarakat tersebut. Selain itu, observasi partisipasi merupakan pilihan yang tepat untuk mendukung akurasi data yang diperoleh agar sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Dalam observasi partisipasi biasanya sang peneliti ikut terjun dalam setiap aktivitas masyarakat yang menjadi objek kajian penelitiannya dengan tinggal menetap Universitas Sumatera Utara atau hidup bersama dengan masyarakat tersebut. Namun dalam penelitian ini yang menjadi objek kajian penelitian saya adalah para remaja yang menjadi anggota dalam sebuah geng motor, dimana mereka tinggal bersama dengan orang tua mereka masing-masing. Sehingga tidak memungkinkan saya untuk tinggal bersama dengan mereka. Akan tetapi, pendekatan yang saya lakukan cukup membantu saya dalam memperoleh informasi yang saya perlukan dalam penelitian ini, karena selama tiga bulan saya berkumpul dan melakukan aktivitas bersama dengan mereka sehingga saya dapat memahami perilaku dan kebiasaan yang mereka lakukan saat berkumpul bersama walaupun tidak bersama dan tinggal dengan mereka selama seharian. Karena dalam observasi partisipasi tidak hanya membuat seorang peneliti ikut langsung melakukan kebiasaan yang dilakukan suatu masyarakat yang menjadi objek pengamatan. Selain itu, observasi partisipasi yang dilakukan juga dapat membuat si peneliti mengamati langsung serangkaian kegiatan masyarakat, dan memahami masalah yang menjadi objek dalam penelitian. Tindakan awal yang saya lakukan sebelum melakukan observasi partisipasi kepada objek penelitian saya yaitu dengan menghubungi seorang teman saya yang tergabung ke dalam suatu geng motor, dimana geng motor yang saya pilih menjadi objek penelitian saya yaitu mengenai pengorganisasian geng motor ini adalah geng motor RnR. Saya melakukan pendekatan kepada remaja-remaja yang sedang berkumpul bersama di lokasi yang sering menjadi tempat berkumpulnya anggota geng motor tersebut di sebuah kedai kopi yang terletak di daerah Jalan Abdul Hakim, Kec. Medan Selayang. Setelah selesai menghubungi dan mengetahui keberadaan lokasi mereka, saya kemudian menuju lokasi yang telah ditentukan dan menjumpai teman saya tersebut yang telah menunggu kehadiran saya. Dia pun memperkenalkan saya Universitas Sumatera Utara kepada teman-temannya yang lain yang merupakan satu geng nya. Dari perkenalan itulah saya menjelaskan dan menerangkan apa tujuan saya kepada mereka yaitu saya yang sedang melakukan penelitian untuk skripsi dan ingin mengetahui lebih dalam bagaimana sebenarnya pengorganisasian suatu geng motor. Mereka pun dengan senang hati menerima saya setelah mengetahui maksud dari kehadiran saya tersebut. Dari sinilah kemudian saya sebagai peneliti melakukan pendekatan-pendekatan kepada mereka dan menjalin rapport hubungan yang baik dengan para informan saya yaitu anggota geng motor. Hal ini saya lakukan agar tercipta rasa aman dan menghilangkan rasa curiga diantara kedua belah pihak. Umumnya geng motor memiliki perasaan curiga yang tinggi terhadap orang asing yang hadir ditengah-tengah kelompoknya. Mereka khawatir jika orang asing tersebut merupakan mata-mata ataupun merupakan dari anggota kelompok geng motor yang menjadi musuh kelompoknya. Hal ini saya buktikan dimana saat saya pertama sekali hadir, salah seorang dari mereka mengambil pedang samurai yang biasanya mereka bawa saat akan berperang dengan kelompok lain. Memang orang tersebut tidak secara langsung mengacungkannya kepada saya, tapi hal itu dilakukannya untuk berjaga-jaga dan secara tidak langsung ingin menakut-nakuti orang yang mereka anggap asing. Namun setelah dikenalkan oleh teman saya, semuanya jadi lebih lancar sampai akhir dari penelitian saya. Hubungan yang baik antara peneliti dan informan juga dapat menghasilkan data yang lebih valid atau benar-benar sesuai dengan kenyataannya. Hal ini dikarenakan karena kita telah diterima ditengah-tengah kelompok yang menjadi informan kita. Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan informan tentunya berbeda-beda tiap peneliti dalam melakukan pendekatan. Pendekatan yang dilakukan Universitas Sumatera Utara harus sesuai dengan objek penelitian yang dilakukan tentunya. Sehubungan dengan ini saya lebih banyak bergaul dan berinteraksi dengan remaja-remaja yang merupakan angggota dan pengurus dari geng motor RnR. Pendekatan yang saya lakukan untuk dapat menjalin hubungan yang baik kepada mereka yaitu dengan sering mengunjungi tempat nongkrong berkumpul mereka tersebut yang biasa saya lakukan pada siang atau sore hari yang berakhir hingga malam. Hal ini saya lakukan karena biasanya mereka lebih banyak berkumpul pada siang atau sore hari dikarenakan mayoritas dari mereka masih pelajar, sehingga biasanya mereka berkumpul sehabis pulang sekolah. Dan biasanya mereka pulang ke rumah hingga malam pada saat kedai tersebut ditutup. Para anggota geng motor RnR tersebut hampir setiap hari berkumpul di sebuah kedai kopi yang terletak di Jalan Pembangunan untuk menghabiskan waktu bersama dengan bermain billiard atau bermain kartu bersama. Kedai kopi tersebut merupakan milik dari salah seorang dari anggota geng motor RnR tersebut, sehingga kedai ini dijadikan tempat berkumpul bagi mereka. Untuk lebih mengakrabkan diri sehingga dapat menjalin rapport yang baik, saya pun ikut bergabung dan melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan di kedai tersebut. Dengan demikian, saya lebih dimudahkan dalam melakukan pendekatan bersama dengan mereka dan dapat melakukan wawancara sambil lalu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan geng motor mereka yang berhubungan dengan data yang ingin saya cari dalam penelitian ini. Wawancara diperlukan untuk proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan Universitas Sumatera Utara pedoman guide wawancara Bungin, 2007. Selain melakukan kegiatan bersama dengan mereka sambil melakukan wawancara wawancara sambil lalu, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa pengurus geng motor tersebut untuk mengetahui bagaimana pengorganisasian geng motor mereka dan pengalaman- pengalaman mereka selama ini. Karena para pengurus-pengurus inilah yang mengetahui lebih dalam mengenai seluk beluk dari geng motor RnR ini, sehingga inti dari objek penelitian ini dapat terungkap. Setiap penelitian lapangan yang dilakukan tentunya mempunyai kendala- kendala yang dihadapi dalam proses pengumpulan data yang dilakukan. Kendala yang saya hadapi lebih banyak terjadi di awal penelitian untuk memperoleh data. Hal ini disebabkan karena para remaja anggota geng motor yang masih memiliki rasa curiga yang cukup tinggi terhadap saya selaku orang asing bagi mereka. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan intensitas pertemuan yang saya lakukan, rasa curiga itu lama-kelamaan hilang. Sehingga informasi yang saya dapat lebih mudah, hingga akhir dari penelitian tidak ada kendala yang berarti. Dalam setiap penelitian, diperlukan informan-informan yang akan memberikan informasi mengenai apa yang ingin dicari dalam suatu penelitian. Informan adalah orang yang diwawancarai, dimintai informasi oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari objek penelitian Bungin, 2007. Pengurus-pengurus dalam geng motor ini saya jadikan sebagai informan kunci 10 10 Informan kunci adalah orang yang mengetahui secara mendalam suatu informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, karena dengannya-lah data dan informasi yang dibutuhkan akan ditelusuri Moleong, 2005. karena yang paling memahami Universitas Sumatera Utara mengenai geng motor mereka dan para anggota yang lain saya jadikan informan pangkal 11 sebagai pendukung data yang didapat dari informan kunci. Pada saat penelitian, data-data yang diperoleh dari informan saya kumpulkan ke dalam catatan-catatan lapangan. Data yang telah diperoleh berasal dari wawancara yang telah dilakukan sesuai dengan interview guide yang telah disusun sebelum terjun ke lapangan sehingga memudahkan dalam mengumpulkan data, dan data yang dihasilkan akan lebih sistematis sehingga dapat memudahkan dalam mengolah data. Selain catatan lapangan, saya juga menggunakan alat rekam dalam melakukan wawancara supaya tidak ada informasi yang terlewat pada saat mencatat hasil dari wawancara dan lebih memudahkan dalam menganalisis data yang telah diperoleh. Analisis data tidak hanya dilakukan terhadap data-data yang diperoleh di lapangan saja, melainkan dapat juga diperoleh dari hasil penelitian orang lain dan referensi berbagai sumber yang berkaitan dengan penelitian ini seperti dari jurnal, surat kabar, buletin, artikel, buku-buku, dan media elektronik. Pada penerapannya analisis data dalam antropologi dilakukan sejak penelitian berlangsung sampai penelitian selesai dilaksanakan. Dengan metode-metode ini, saya berharap isi skripsi ini dapat menjelaskan bagaimana pengorganisasian suatu geng motor khususnya geng motor RnR dapat menjadi tolak ukur gambaran pengorganisasian geng motor lainnya yang ada di Medan. 11 Informan pangkal adalah informan yang akan membuka wawancara dengan pengetahuan yang ia ketahui Moleong, 2005. Universitas Sumatera Utara

BAB II KONTEKS PENELITIAN