Hubungan Sesama Geng Motor

4.3.1. Hubungan Sesama Geng Motor

Setiap geng motor yang ada pasti menginginkan pengakuan dari setiap geng motor yang lain akan eksistensinya dan pengakuan atas kekuatan yang dimiliki geng motor tersebut. Salah satu cara untuk membangun kekuatan geng adalah dengan menjalin hubungan kerjasama join dengan geng motor lain. Hubungan kerjasama ini berbentuk kesepakatan antar geng motor yang satu dengan geng motor lainnya bahwa mereka akan saling bersatu dan bahu-membahu menolong jika salah satu geng ada yang mengalami kesusahan atau terlibat konflik dengan geng motor lain yang berbeda joinan 26 Kelompok secara antropologis dapat didefenisikan sebagai bentuk kumpulan beberapa individu yang terikat pada satu kesamaan, keterikatan antar satu individu . Bergabungnya beberapa geng motor maka akan membentuk suatu komunitas geng motor yang terdiri dari beberapa geng motor yang bekerjasama. Komunitas yang terdiri dari beberapa geng motor ini tidak membuat suatu kelompok geng motor yang baru, melainkan hanya berada pada hubungan kerjasama antar geng. Setiap musuh dari salah satu geng, maka akan menjadi musuh bagi geng yang lain. Oleh karena itu apabila terjadi perang antar geng, maka geng motor yang menjalin hubungan kerjasama dengan geng motor yang terlibat perang akan bersatu dan ikut membantu teman satu kelompoknya. Seperti yang diungkapakan Kristian 21: Sebenarnya anggota resmi kami itu gak sampai 100 orang, paling cuma 80-an lah. Tapi kalau lagi ada masalah kalau dikumpulkan bisa lebih dari 100 orang. Itu karena ada dari geng motor lain yang join ama geng motor kami, jadi saling bantu. Biasanya geng motor yang sering nongkrong-nongkrong di ring road yang nonton balapan liar, yang masih baru-baru juga ada yang minta join. Karena nama geng motor kami kan cukup dikenal.” 26 Kata joinan disini merupakan bahasa yang mereka pakai untuk menandakan bahwa geng motor mereka telah bergabung dan menjalin hubungan kerjasama dengan geng motor yang lain. Universitas Sumatera Utara dengan individu lain menciptakan suatu hubungan yang bersifat kognitif. Hal ini dikarenakan hubungan yang timbul merupakan suatu hubungan yang bersifat nyata, namun tidak memiliki wujud secara kebendaan. Dalam antropologi, konsep mengenai kelompok memiliki hubungan dengan komunitas yang merupakan bentuk lanjut dari sebuah bentuk kelompok, dikarenakan komunitas berdiri di atas beberapa kelompok yang bergabung menjadi suatu komunitas 27 Berdasar dari informasi pada bab sebelumnya yang menjelaskan adanya kaitan atau hubungan kerjasama yang dilakukan oleh geng motor yang ada di Bandung dengan organisasi kepemudaan OKP setempat, hal ini menjadi daya tarik saya . Dalam penelitian ini, beberapa kelompok remaja yang tergabung dalam sebuah geng motor yang menjalin hubungan dan bergabung bersama untuk saling menguatkan kelompoknya masing-masing. Biasanya geng motor yang masih baru terbentuk atau geng motor pemula yang akan mencari dan mendekati geng motor yang telah memiliki pengalaman lebih banyak dan cukup terkenal diantara kalangan geng motor yang ada. Geng motor pemula tersebut akan mencari geng motor yang lebih besar darinya, dikarenakan geng motor pemula tersebut bertujuan mencari perlindungan dari geng yang memiliki jumlah anggota lebih besar dan lebih kuat. Hal ini mengakibatkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antar geng yang melakukan hubungan kerjasama, karena hubungan yang dilakukan mengakibatkan secara tidak langsung anggota dari setiap geng menjadi semakin banyak. Semakin banyak anggota yang bekerjasama antar geng maka geng tersebut juga akan semakin kuat akibat dari jumlah masa yang semakin banyak pula.

4.3.2. Hubungan Geng Motor dengan Organisasi Kepemudaan OKP