Perilaku Kolektif Pada Anggota Geng Motor

sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianut kelompoknya.

3.4.1. Perilaku Kolektif Pada Anggota Geng Motor

Geng motor pada umumnya selalu melakukan aktivitas secara bersama-sama kolektif di jalanan yang bertujuan untuk menunjukkan eksistensi kelompoknya di tengah-tengah masyarakat. Kekerasan yang dilakukan merupakan kekerasan kolektif. Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang dilakukan oleh individu-individu yang berada dalam suatu kelompok secara bersamaan. Kekerasan dapat terjadi biasanya pada saat aksi mereka di jalanan sedang berlangsung, apabila ada geng motor lain ataupun ada orang yang menghalangi aksi mereka, mereka tidak segan-segan untuk melakukan tindakan kekerasan. Kekerasan juga digunakan untuk menunjukkan rasa kesetiakwanan apabila ada salah satu dari anggota kelompoknya yang diganggu atau disakiti kelompok lain. Maka mereka semua akan melakukan tindakan untuk menyerang kelompok yang mengganggu tersebut. Hal ini menunjukkan rasa solidaritas antar anggota yang sangat tinggi yang digunakan untuk saling melindungi satu sama lain sehingga setiap anggota merasa aman karena mendapat perlindungan dari anggota kelompoknya yang lain, seperti yang diutarakan Ade 17 : “Jika diantara kami lagi ada masalah di luar, semua kawan-kawan biasanya langsung kumpul terus membantu baik apa pun itu, kalau berantam pasti semua ikut bergerak turun tangan. Ada aja satu yang mancing atau gak mukul duluan, bakalan ikut mukul juga yang lain.” Akibat dari perilaku kolektif ini, sering terjadinya pertikaian antar kelompok geng motor yang satu dengan geng motor yang lainnya. Sehingga setiap geng motor pastilah memiliki musuhnya masing-masing yaitu geng motor yang lain. Pertikaian Universitas Sumatera Utara yang terjadi umumnya diawali dari perselisihan dari anggota yang akhirnya meluas menjadi perselisihan kelompok. Musuh dari salah satu anggota merupakan musuh bagi kelompoknya. Hal inilah yang mereka anggap sebagai rasa kesetiakawanan solidaritas dalam kelompoknya untuk melindungi teman satu kelompoknya.

3.4.2. Nilai Solidaritas Pada Anggota Geng Motor