Kesimpulan PENGORGANISASIAN GENG MOTOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pada bab ini, saya akan mencoba untuk memberikan kesimpulan yang telah dibuat dalam skripsi yang berjudul Geng Motor Studi Etnografi Pengorganisasian Geng Motor di Kota Medan setelah melakukan penelitian ke lapangan. Kesimpulan berikut merupakan hasil ringkasan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat yaitu: Pertama, mengenai pandangan remaja mengenai kelompok yang diikutinya dan alasan berminat untuk begabung geng motor itu sendiri, salah satu alasannya adalah di dalam geng mereka terdapat rasa kesetiakawanan yang tinggi, dan menurut mereka bergabung ke dalam suatu geng motor ada rasa kebanggaan telah menjadi bagian suatu kelompok. Bergabung dengan suatu geng motor memunculkan perasaan kebanggaan tersendiri di dalam diri mereka, sehingga menimbulkan rasa pede yang tinggi, karena tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam suatu geng motor, harus melalui tahapan penerimaan yang keras yaitu dengan sparing terlebih dahulu. Perasaan-perasaan seperti itu tidak dapatkan mereka pada saat berada di luar kehidupan sehari-harinya yaitu seperti saat berada di keluarga mereka sendiri. Hubungan anak dengan orang tua yang tidak harmonis berakibat anak tidak merasa betah di rumah, dan merasa mendapatkan tempat yang lebih nyaman di luar rumah bersama dengan temannya. Kedua, mengenai sistem pengorganisasian geng motor dimana terdapat pembagian jabatan kepengurusan yaitu: penasehat, ketua, bendahara, dan panglima Universitas Sumatera Utara perang yang akan mengatur anggota-anggota geng. Dimana setiap kepengurusan memiliki tugasnya masing-masing. Tidak sembarangan orang yang boleh menjabat sebagai pengurus. Haruslah melalui tahapan pemilihan yaitu dengan cara mencari tahu siapa yang lebih kuat dan berani dengan cara bertarung satu lawan satu dengan tangan kosong. Kumpulan atau komunitas geng motor juga memiliki struktur organisasi di dalamnya. Seperti geng motor RnR yang memiliki struktur organisasi atau kepengurusan di dalam geng mereka. Struktur kepengurusan ini sendiri mereka adopsi dari struktur kepengurusan geng motor yang ada di Bandung. Ketiga, adalah mengenai hubungan sosial yang terbentuk pada suatu geng motor, yaitu hubungan internal dan hubungan eksternal. Dimana terjalin hubungan antar geng motor ataupun hubungan dengan kelompok lain seperti Organisasi Kepemudaan OKP. Tujuan dari mereka membentuk hubungan ini adalah selain untuk mendapatkan perlindungan, mereka juga menginginkan pengakuan dari setiap geng motor lain akan eksistensi mereka dan juga pengakuan atas kekuatan yang dimiliki geng motor tersebut. Sementara hubungan yang mereka jalin dengan organisasi kepemudaan seperti yang dilakukan geng motor RnR selain untuk mendapat pengakuan dan keamanan dari kepemudaan setempat juga hal ini mereka lakukan agar tidak dianggap sebagai suatu kelompok yang hanya dapat merusak anak- anak remaja yang ingin bergabung dengan mereka juga agar lebih diakui masyarakat setempat yang pada umumnya menganggap geng motor adalah sekelompok pembuat onar dan kerusuhan. Geng motor adalah kumpulan orang-orang pecinta motor maupun yang mengendarakan motor tanpa membedakan jenis motor yang dikendarai yang berkumpul bersama untuk melakukan tindakan antisosial. Geng motor yang ada di Universitas Sumatera Utara kota Medan umumnya didominasi oleh sekelompok remaja yang terdiri dari berbagai himpunan individu-individu yang memiliki kriteria-kriteria tertentu sehingga mereka berhasil membentuk kelompok tersebut dan dapat bertahan. Salah satu komunitas yang dibentuk oleh kumpulan remaja kota Medan seperti geng motor adalah RnR. RnR merupakan sebuah nama kelompok geng motor kota Medan yang anggotanya didominasi oleh kumpulan remaja. Alasan lain ketertarikan remaja untuk bergabung dengan geng motor seperti geng motor RnR adalah para remaja memiliki kebanggaan tersendiri setelah bergabung dan menjadi anggota geng motor, terbentuknya suatu ikatan emosional antar anggota, bebas untuk mengekspresikan diri, kebutuhan untuk dihargai dan disegani oleh orang atau kelompok lain, adanya hasrat melindungi dan dilindungi oleh anggota lain dan sebagainya.

5.2. Saran