perkumpulan pembalap dan penggemar balap motor resmi. Moonraker M2R yang semula mengusung kata Bandung Speed Maniac kini menjadi Indonesia Sport
Club. Sedangkan geng motor XTC yang bisa dibilang sebagai geng yang paling besar dengan anggota terbanyak diantara geng lainnya, memutuskan bahwa XTC
vakum untuk sementara waktu. Untuk menghilangkan citra buruknya XTC Exalt To Coitus Sexy Road pun kini berganti nama menjadi Exalt To Creativity Indonesia
20
3. Masa remaja sebagai pemilik “kebudayaan remaja” yang besar sekali pengaruhnya dan dapat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut orang dewasa
.
3.3. Geng Motor Sebagai Kelompok Sosial Remaja
Di Indonesia, batasan usia remaja yang umum digunakan adalah 12-24 tahun dan belum menikah Sarwono, 1994. Sedangkan WHO membagi kurun usia remaja
ke dalam dua bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun atau teenager dan remaja akhir 15-24 tahun yang dikenal sebagai youth. John Clarke dkk. 1976 dalam tulisannya
yang berjudul Subcultures, Cultures, and Class menjelaskan bahwa remaja merasa dan mengalami dirinya berbeda. Perbedaan ini biasanya diperlihatkan dalam kegiatan
dan kepentingan-kepentingan seumurnya. Setidaknya ada tiga cara dalam melihat remaja menurut Parker 1976 yaitu:
1. Masa remaja sebagai masa sosialisasi sikap dan pengetahuan yang sesuai untuk peran-peran dewasa tertentu.
2. Masa remaja sebagai masa peralihan kedudukan dan peranan.
2
20
http:gilamotor.comforumsshowthread.php?s=7472bcff70d7d1c562e6a1025f5ba2c9t=1379goto =nextoldest akses tanggal 10 Juni 2012.
21
Dari kliping, Resmi Setia M., alumnus S-2 jurusan Antropologi, Ateneo de Manila University, Filipina. http:klipingcliping.wordpress.com20100312dimensi-budaya-remaja-perkotaan akses 2
juli 2012.
1
.
Universitas Sumatera Utara
Setiap remaja seharusnya sadar akan pentingnya sebuah kebudayaan sebagai tolak ukur terhadap tingkah laku sendiri. Di satu sisi, kebudayaan utama yang berasal
dari budaya masyarakat pada umumnya yang didapat dari keluarga, sekolah dan lingkungan tempat tinggal memberikan pedoman, arah, dukungan, perasaan aman
kepada remaja, dsb. Akan tetapi di sisi lain, remaja juga memiliki keinginan untuk mandiri. Hal ini yang mendorong kebudayaan sendiri yang berbeda dengan
kebudayaan pada umumnya. Menurut Grinder 1973, istilah kebudayaan remaja menunjukkan aspek cara hidup yang khas remaja. Persaingan dan protes alienation
and protest adalah salah satu arahan yang dimunculkan oleh remaja sebagai bagian dari kebudayaan remaja. Arahan ini biasanya dimunculkan oleh remaja yang merasa
dikecewakan oleh kondisi sosial yang sedang terjadi. Mereka mengekspresikan ketidakpuasan dengan menarik diri dari masyarakat atau secara aktif berusaha
mengubah kebijakan dan kebiasaan. Pengasingan biasanya ditunjukkan dalam berbagai bentuk protes, seperti berbuat onar dan bertingkah apatis
22
Masa remaja tidak terlepas dengan terbentuknya kelompok-kelompok sosial kecil yang anggotanya terdiri dari remaja-remaja sebaya yang memiliki kedekatan
satu dengan yang lainnya. Biasanya kelompok semacam ini memiliki usia sebaya atau
bisa juga disebut peer group. Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi satu sama lain. Hal ini
diwujudkan dalam bentuk geng-geng kecil yang mereka bentuk bersama, dimana diantara anggotanya memiliki kesetiakawanan yang cukup kuat, hal ini disebabkan
karena adanya bentuk hubungan sosial dikalangan remaja tersebut. Mereka membentuk suatu geng yang dalam penelitian ini adalah geng motor.
.
22
http:klipingcliping.wordpress.com20100312dimensi-budaya-remaja-perkotaan akses 2 juli 2012.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kelompoknya yang disebut geng motor ini, mereka membangun persahabatan satu sama lain dengan teman sekelompoknya. Mereka membentuk
budaya mereka sendiri, dimana mereka membentuk “budaya masa”. Budaya masa ini merupakan suatu bentuk kebiasaan bergerombol yang biasa ditunjukkan pada masa
remaja sebagai bentuk dari perkembangan psikologi mereka yang ingin mencari kedekatan dengan teman sebayanya, dan melakukan aktivitas secara bersama-sama
dengan kelompoknya dan merupakan salah satu ciri dari masyarakat perkotaan. Angota-anggota dalam suatu geng motor khususnya geng motor RnR yang
umumnya adalah kalangan remaja, memiliki pandangan yang berbeda dari pandangan umum dalam bersosialisasi. Mereka bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya
untuk menunjukkan eksistensi dirinya dihadapan teman-temannya. Hal ini terjadi akibat dari pandangan mereka yang merasa tidak dianggap di lingkungan keluarga
maupun di lingkungan masyarakat umum. Karena mereka sebagai remaja juga merasa ingin bersosialisasi dengan membentuk suatu kelompok dalam hal ini adalah geng
motor sebagai kelompok sosial di luar dari lingkungan keluarganya. Geng motor merupakan kelompok sosial remaja terdiri dari berbagai
himpunan individu-individu yang memiliki kriteria-kriteria tertentu sehingga mereka berhasil membentuk kelompok tersebut dan dapat bertahan. Kriteria himpunan
manusia yang dapat disebut sebagai kelompok sosial menurut Soerjono Soekanto yaitu:
Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan
yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
Bersistem dan berproses
23
Menurut Erikson 1963, masa remaja adolescence ditandai adanya kecenderungan kebingungan identitas identity confusion. Sebagai persiapan ke arah
kedewasaan didukung pula oleh kemampuan dan kecakapan-kecakapan yang dimilikinya dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri
yang khas dari dirinya. Dorongan membentuk dan memperlihatkan identitas diri ini, pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan, sehingga tidak jarang
dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan atau kenakalan. Dorongan pembentukan identitas diri yang kuat di satu pihak, sering diimbangi oleh rasa setia
kawan dan toleransi yang besar terhadap kelompok sebayanya. Di antara kelompok sebaya mereka mengadakan pembagian peran, dan seringkali mereka sangat patuh
terhadap peran yang diberikan kepada masing-masing anggota. Peran-peran tersebut mereka dapat dari kedudukan yang mereka miliki dalam kelompoknya.
.
Remaja sebagai bagian warga masyarakat yang merupakan generasi muda, memiliki kesempatan untuk memulai sesuatu dengan hubungan yang baik dalam
bentuk kehidupan bersosial yang dilandasi persahabatan antar teman sepermainan. Interaksi yang terjadi dikalangan remaja yang dilandasi persahabatan ini merupakan
puncak perkembangan rasa bersosialisasi yang terjadi pada diri mereka, karena pada
23
http:id.wikipedia.orgwikiKelompok_sosial akses 2 juli 2012.
Universitas Sumatera Utara
masa remaja ini hubungan sosial yang terbentuk bertujuan untuk memperoleh hubungan atau relasi baru yang lebih erat dalam kehidupan antar remaja. Mereka
menanamkan ikatan yang kuat sehingga menghasilkan hubungan sosial antar sesama anggota kelompok mereka, seperti pendapat dari saudara Lian 18 salah satu
informan saat ditanyai mengenai ketertarikan bergabung dengan geng motor: “Aku ikut jadi anggota geng motor ini, lebih karena ku rasa di sini
memiliki hubungan yang lebih akrab dan terbuka dengan kawan-kawan satu anggota geng ini. Belum tentu aku bisa bebas seperti ini kalau di
rumah, karena memang tidak boleh suka-suka di rumah. Beda kalau sudah berkumpul bersama kawan-kawan di sini. Kami lebih bebas, saling
terbuka satu sama lain, ketawa-ketawa, senang-senanglah pokoknya. Kalau ku bilang, lebih enak nongkrong sama kawan daripada diam-diam
aja di rumah”.
Keterikatan remaja dengan hubungan sosialnya pada kelompoknya sangatlah tinggi, sehingga remaja cenderung memilih mengikuti kegiatan kelompoknya dari
pada kegiatan yang diselenggarakan keluarganya. Dari beberapa pandangan anggota geng motor tersebut, alasan mengapa bisa terjalin hubungan yang erat antar anggota
dalam suatu geng motor terjadi karena berkaitan dengan hal-hal berikut: 1. Adanya rasa ikut saling memiliki suatu kelompok yang ada di dalam diri setiap
anggotanya, sehingga setiap anggota secara sadar merasa perlu untuk tetap menjaga keutuhan dan keberadaan kelompoknya tersebut.
2. Terbentuknya suatu ikatan emosional dengan sesama anggota kelompok. Ikatan ini dilandasi oleh adanya kebutuhan untuk memperoleh perhatian yang dapat ditemukan
dalam kelompok. Hal ini dapat terjadi karena kehadiran setiap anggota kelompok saling diperhatikan. Jika ada salah satu angggota yang tidak tampak hadir, mereka
saling mencari. Sehingga setiap anggota merasa dibutuhkan dan rasa kebersamaan dalam kelompok akan terbentuk.
Universitas Sumatera Utara
3. Jalinan hubungan sosial yang dilandasi oleh kebutuhan pribadi yang sifatnya emosional, dimana dalam kelompok pertemanan ini, setiap anggotanya memiliki
media yang dirasa tepat bagi tempat mencurahkan segenap emosinya. Baik itu rasa
suka ataupun duka dapat mereka curahkan kepada anggota kelompoknya karena dianggap lebih memahami perasaan yang mereka alami
24
Hubungan antara pribadi anggota geng motor dan kelompoknya dilandasi oleh nilai-nilai sosial dan perilaku sosial yang berkaitan erat dengan tugas perkembangan
masa remaja. Dalam hal ini, individu yang terlibat bukan sekedar sebagai objek, melainkan sekaligus sebagai subjek sehingga individu dalam kelompok sosialnya
tersebut tidak hanya diatur oleh suatu nilai sosial melainkan ikut membentuk nilai .
Geng motor sebagai kelompok sosial pada remaja merupakan bentuk persekutuan dimana anggota-anggota kelompok tersebut secara sadar menyatakan
bahwa mereka adalah bagian dari persekutuan tersebut, kesadaran itu diwujudkan dalam berbagai bentuk aktivitas yang mereka lakukan bersama sebagai konsekuensi
kesadaran berkelompok, dengan kata lain para anggota kelompok sadar akan persamaan dan perbedaan yang dimiliki masing-masing anggotanya.
Pada tipe kelompok sosial seperti geng motor ini, adanya tingkat kesadaran timbul atas dasar kepentingan para anggotanya. Keberlangsungan kelompok
diwujudkan dalam bentuk relasi-relasi yang dibina oleh para anggota, dan menunjukkan eksistensi kelompok pada interaksi sosial dengan kelompok geng motor
yang lain maupun dalam lingkungan masyarakat umum. Dengan demikian antara anggota-anggota geng motor ada hubungan saling mempengaruhi atas perasaan-
perasaan, sikap-sikap, dan tindakan masing-masing yang mereka lakukan.
24
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan remaja anggota geng motor.
Universitas Sumatera Utara
sosial yang berlaku dalam kelompoknya. Dengan demikian, ia tidak saja dituntut untuk melakukan perilaku sosial tertentu, melainkan juga menentukan perilaku sosial
yang harus dilakukan dalam kelompoknya. Oleh karena itu, dalam setiap kelompok cenderung memiliki pola prilaku yang berbeda dengan kelompok lainnya. Contohnya
saja pastilah berbeda perilaku yang ditunjukkan seorang anggota geng motor pada saat bersama kelompoknya dengan pada saat dia berada di lingkungan di luar dari
geng motor misalnya saja saat berada di lingkungan keluarga atau sekolah.
3.4. Perilaku dan Nilai Kelompok