Cara Meningkatkan Daya Simak

Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 65 menugasi siswa untuk menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan lebih dulu. Pertanyaan yang baik harus disusun secara sistematis.

2. Prinsip dan Prosedur Berbahasa Secara Lisan Produktif Berbicara

dalam Pembelajaran SD Kelas Tinggi Sebelum membahas materi ini, kita akan membahas tentang prinsip keterampilan berbicara yang meliputi: pengertian, jenis-jenis, dan penerapan materi keterampilan berbicara.

a. Pengertian Berbicara

Beberapa pengertian berbicara dari berbagai pendapat para ahli yaitu: 1 Bicara adalah bahasa lisan seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain. Berbicara ini bentuk komunikasi yang paling efektif Suriansyah: 2009. 2 Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi langsung secara tatap muka dengan orang lain Tarigan, 2006. 3 Berbicara adalah berkata; bercakap; berbahasa; melahirkan pendapat dengan perkataan, tulisan dan sebagainya atau berunding Moeliono, dkk.;1998. Berdasarkan penjelasan pakar di atas tentang pengertian berbicara, maka dapat diambil kesimpulan berbicara adalah keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi dengan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

b. Jenis-jenis Kegiatan Berbicara

Berbicara terdiri atas berbicara formal dan berbicara informal. Berbicara informal meliputi: bertukar pikiran, percakapan, penyampaian berita, bertelepon, dan memberi petunjuk. Sedangkan berbicara formal antara lain, diskusi, ceramah, pidato, wawancara, dan bercerita dalam situasi formal. Pembagian atau klasifikasi seperti di atas bersifat luwes. Artinya, situasi pembicaraan yang akan menentukan suasana formal dan suasana Kegiatan Pembelajaran 5 66 informalnya. Misalnya: penyampaian berita atau memberi petunjuk dapat juga bersifat formal jika berita itu atau pemberian petunjuk itu berkaitan dengan situasi formal, bukan penyampaian berita antarteman atau bukan pemberian petunjuk kepada orang yang tersesat di jalan. Bila dikaitkan dengan pembelajaran di SD kelas tinggi, maka peran guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara sangat penting dan perlu adanya pemikiran kreativitas guru dan kebijakan guru dalam melayani peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru perlu menciptakan berbagai pengalaman belajar berbicara agar siswa dapat berlatih berbicara. Kemampuan berbicara merupakan tuntutan utama yang harus dikuasai oleh seorang guru. Jika seorang guru menuntut peserta didiknya dapat berbicara dengan baik, sesuai dengan situasinya maka guru harus memberi contoh berbicara yang baik. Guru, di samping harus menguasai teori berbicara juga terampil berbicara dalam kehidupan nyata. Guru yang baik juga harus dapat mengekspresikan pengetahuan yang dikuasainya dalam bahasa lisan yang baik.

c. Penerapan Materi Keterampilan Berbicara

Penerapan materi keterampilan berbicara yang dapat diterapkan di SD kelas tinggi antara lain: wawancara dan diskusi. 1 Wawancara Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal. Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan. Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga bisa disebut dengan informan. Orang yang bisa dijadikian narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari. Jenis-jenis wawancara: a Wawancara serta merta; adalah wawancara yang dilakukan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tanpa pertanyaan panduan. Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 67 b Wawancara dengan petunjuk umum; adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu. c wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan;. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan. 2 Diskusi Diskusi adalah salah satu bentuk kegiatan wicara dengan pertukaran pikiran, gagasan, yang terdiri dari dua orang atau lebih secara lisan untuk mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Berdiskusi dapat memperluas pengetahuan dan banyak pengalaman. Diskusi dengan melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok, dalam diskusi tersebut dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut dengan ketua diskusi. Tugas dari ketua diskusi adalah untuk membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat para anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta mengemukakan kesimpulan dari hasil diskusi. Macam-macam Diskusi Adapun macam-macam diskusi adalah sebagai berikut: a Seminar: Pengertian seminar adalah diskusi yang digunakan untuk mencari kesepakatan atau kesamaan langkah atau pandangan dalam menghadapi suatu persoalan yang sifatnya formal, sehingga para pemrasaran menyediakan kertas kerja atau makalah untuk disajikan. Para peserta diskusi dapat diberi kesempatan dalam menanggapi makalah tersebut. Pada akhirnya diskusi moderator dapat menyampaikan hasil dari pemikirannya. b SarasehanSimposium: Pengertian Sarasehansimposium adalah diskusi yang diselenggarakan untuk membahas mengenai prasaran-prasaran tentang suatu pokok persoalan atau masalah. c Diskusi Panel: Pengertian diskusi panel adalah diskusi yang digunakan untuk memperluas wawasan terhadap suatu masalah yang sedang hangat dengan melibatkan beberapa ahli disiplin ilmu atau profesi untuk Kegiatan Pembelajaran 5 68 bertindak sebagai penulis atau pembicara. Moderator dapat bertanya langsung kepada panelis untuk menggali pandanganpendapat. Peserta diskusi diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi atau menyanggah pendapat dari panelis yang pada akhirnya diskusi moderator dapat menyajikan pokok-pokok pikiran hasil diskusi. d Konferensi: Pengertian konferensi adalah pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi bersama. e Lokakarya: Pengertian lokakarya adalah diskusi atau pertemuan para ahli atau pakar dalam membahas suatu masalah yang berada di bidangnya. Berdasarkan pembahasan di atas, jadi diskusi merupakan pikiran yang membahas masalah tertentu bertujuan mencari kesepakatan dan solusi dari masalah. Diskusi memiliki sebuah topik permasalahan yang akan dibahas.

3. Prinsip dan Prosedur Berbahasa Secara Tertulis Reseptif Membaca

dalam Pembelajaran SD Kelas Tinggi Pembahasan pada bagian ini difokuskan pada keterampilan membaca. Kita akan membahas tentang prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis reseptif, yakni keterampilan membaca yang meliputi: pengertian, tujuan, jenis-jenis membaca, dan aplikasi pengembangan model pembelajaran membaca di SD.

a. Pengertian Membaca

Beberapa pengertian membaca dari berbagai pendapat para ahli yaitu : 1 Membaca adalah usaha memahami bacaan sebaik-baiknya; jika teks yang dilafalkan maka pembelajarannya jelas dan fasih, tepat informasi, dan penjedaannya, sehingga komunikatif dengan pendengar, dan juga ditandai oleh suatu pemahaman teks Amir; 1996. 2 Membaca merupakan kegiatan yang merespon lambang-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian yang tepat Ahmad S Harja Sujana; 1985. Jadi, kesimpulannya membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isinya. Pengucapan tidak selalu dapat didengar, misalnya membaca dalam hati. Selanjutnya, membaca merupakan aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari menyimak, berbicara, dan menulis. Saat kita membaca,