Bunyi Diksi Apresiasi Sastra

Kegiatan Pembelajaran 6 96 Sebagai contoh pars pro toto dapat dilihat dalam puisi Toto Sudarto Bactiar berikut ini. Ibu Kota Senja Gedung-gedung dan kepala mengabur dalam senja .... Dan tangan serta kata menahan napas lepas bebas Sebagai contoh penggunaan totem pro parte dapat dilihat dalam petikan puisi Sitor Situmorang berikut ini. Kujelajah bumi dan alis kekasih. Bumi totem pro parte, sedangkan alis kekasih pars pro toto.

d. CitraanImaji

Citraan merupakan suatu bentuk penggunaan bahasa yang mampu membangkitkan kesan yang konkret terhadap suatu objek, pemandangan, aksi, tindakan, atau pernyataan yang dapat membedakannya dengan pernyataan atau ekspositori yang abstrak dan biasanya ada kaitannya dengan simbolisme Baldic, via Nurgiyantoro, 2014:276. Unsur citraan merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui kata-kata Pradopo, 1978. Ada berbagai macam jenis citraan diantarannya: citraan penglihatan visual imagery, citraanpendengaran auditory imagery, citraan gerak movementkinestetik imagery, citraan perabaan tecticlethermal imagery, citraan pengecapan tactile imagery, dan citraan penciuman olfactory imagery.

e. Makna

Setiap puisi pasti memiliki makna. Makna dapat disampaikan secara langsung maupun secara tidak langsung. Makna puisi pada umumnya berkaitan dengan pengalaman dan permasalahan yang dialami dalam kehidupan manusia. Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 97 Analisis Prosa Prosa, baik prosa lama maupun baru pada dasarnya memiliki unsur-unsur pembangun yang sama. Unsur pembangun prosa atau unsur intrinsik prosa adalah sebagai berikut.

a. Tema

Tema merupakan motif pengikat keseluruhan isi cerita. Tema bersifat abstrak yang secara berulang-ulang dimunculkan lewat motif-motif dan biasanya dilakukan secara implisit. Untuk menemukan tema karya fiksi haruslah disimpulkan dari keseluhan cerita, dan walau sulit ditentukan secara pasti tema bukanlah makna yang terlalu disembunyikan.

b. Plotalur

Plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tidak sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di antara berbagai unsur fiksi yang lain. Untuk menyebut plot secara tradisional orang juga sering menggunakan istilah alur atau jalan cerita, sedangkan dalam teori-teori yang berkembang lebih kemudian dikenal adanya istilah struktur naratif. Mursal Esten 2013 juga menyebutkan pembagian plot sebagai berikut. 1 Situasi mulai melukiskan keadaan 2 Generating circumtances peristiwa-peristiwa mulai bergerak 3 Rising action keadaan mulai memuncak 4 Klimaks mencapai titik puncak 5 Denoument pemecahan soal, penyelesaian Selain pembedaan tersebut, plot juga dibedakan berdasarkan urutan waktu. Dilihat dari urutan waktu dalam cerita plot dibedakan atas plot lurus atau progresif, plot sorot balik flash back, dan plot campuran.

c. Tokoh dan Penokohan

Menurut Mursal Esten ada beberapa cara untuk menggambarkan tokoh. Pertama secara analitik, yaitu pengarang menceritakan secara langsung watak tokoh-tokohnya.