Teknik Menyimak Prinsip dan Prosedur Berbahasa secara Lisan Menyimak dalam

Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 63 3 Menyimak Eksplorasif Untuk meningkatkan menyimak eksplorasif ini maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan. a Untuk memperluas dan memahami makna kata, sebelum menyimak para siswa dapat membaca kata-kata tertentu yang telah dituliskan di papan tulis. Mereka akan memahami makna dengan memperhatikan konteks pemakaian kata-kata tersebut dalam bahan simakan. b Setelah menyimak suatu petunjuk yang dibacakan satu kali, siswa disuruhmelakukannya, misalnya; eksperimen sesuai dengan bahan simakan. c Setelah menyimak suatu petunjuk, maka siswa disuruh menuliskannya sesuai dengan apa yang disimak. d Siswa menyimak informasi baru mengenai suatu topik. Cara yang baik membantu siswa dalam menyimak informasi adalah mereka menyimak dengan menyiapkan pertanyaan atau masalah yang telah dimiliki. Untuk mengetahuinya guru dapat mengajukan berbagai pertanyaan. 4 Menyimak Konsentratif Dalam menyimak konsentratif ini ada beberapa cara yang dapat ditempuh. a Permainan sederhana dengan melibatkan siswa dengan cara mengulangi apa yang telah dikatakan dalam pernyataan- pernyataan kumulatif siswa sebelumnya. Contoh: Ani : “Saya membeli buku.” Ana : “Saya membeli buku dan pensil.” Ina : “Saya membeli buku, pensil, dan penggaris.” Ida : “Saya membeli buku, pensil, penggaris, dan penghapus.” Permainan ini berlangsung terus selama daftar komulatif lengkap dan dalam susunan yang benar. Kegiatan Pembelajaran 5 64 b Mempantomimkan suatu cerita tiga atau empat adegan yang sebelumnya telah disampaikan secara lisan. c Menceritakan kembali sesuai dengan hasil simakan. d Membuat gambar-gambar sesuai dengan cerita yang disimak. Hal lain yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak adalah menganalisis rekaman singkat atau pidato yang dibacakan oleh guru. Adapun yang dapat mereka simak adalah: 1 Memperhatikan pendahuluan atau kalimat pembuka. 2 Menyimak hal-hal penting yang terdapat dalam pidato. 3 Mendiskusikan hal-hal penting yang telah disimak. 4 Memperhatikan kesimpulan. Pada pembelajaran keterampilan menyimak di SD kelas tinggi, seorang guru juga harus mampu memilih bahan pembelajaran untuk mengajarkan keterampilan menyimak kepada para siswanya. Tujuan utama pembelajaran menyimak, melatih siswa memahami bahasa lisan. Oleh sebab itu, pemilihan bahan pembelajaran menyimak harus disesuaikan dengan karakteristik siswa SD. Bahan simakan untuk siswa SD dapat berupa perintah, pertanyaan, atau petunjuk lisan yang menghendaki jawaban singkat atau perbuatan sebagai jawabannya. Contoh: a. Buka pintu itu b. Di mana, rumahmu? c. Ambilkan buku itu, kemudian bacalah Secara umum, bahan pembelajaran menyimak dapat menggunakan bahan pembelajaran membaca, menulis, kosakata, karya sastra, bahan yang disusun guru sendiri atau ambil dari media cetak. Teknik penyajiannya dapat dibacakan langsung oleh guru atau alat perekam suara. Setelah menyampaikan bahan pembelajaran, guru secara langsung dapat mengadakan tanya jawab tentang isi materi yang sudah disampakannya atau Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 65 menugasi siswa untuk menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan lebih dulu. Pertanyaan yang baik harus disusun secara sistematis.

2. Prinsip dan Prosedur Berbahasa Secara Lisan Produktif Berbicara

dalam Pembelajaran SD Kelas Tinggi Sebelum membahas materi ini, kita akan membahas tentang prinsip keterampilan berbicara yang meliputi: pengertian, jenis-jenis, dan penerapan materi keterampilan berbicara.

a. Pengertian Berbicara

Beberapa pengertian berbicara dari berbagai pendapat para ahli yaitu: 1 Bicara adalah bahasa lisan seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain. Berbicara ini bentuk komunikasi yang paling efektif Suriansyah: 2009. 2 Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi langsung secara tatap muka dengan orang lain Tarigan, 2006. 3 Berbicara adalah berkata; bercakap; berbahasa; melahirkan pendapat dengan perkataan, tulisan dan sebagainya atau berunding Moeliono, dkk.;1998. Berdasarkan penjelasan pakar di atas tentang pengertian berbicara, maka dapat diambil kesimpulan berbicara adalah keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi dengan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

b. Jenis-jenis Kegiatan Berbicara

Berbicara terdiri atas berbicara formal dan berbicara informal. Berbicara informal meliputi: bertukar pikiran, percakapan, penyampaian berita, bertelepon, dan memberi petunjuk. Sedangkan berbicara formal antara lain, diskusi, ceramah, pidato, wawancara, dan bercerita dalam situasi formal. Pembagian atau klasifikasi seperti di atas bersifat luwes. Artinya, situasi pembicaraan yang akan menentukan suasana formal dan suasana