c. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa yang belajar
menggunakan media simulasi PhET dengan metode Problem Solving, di SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten, adalah
sebagai berikut: 1
Menguji terlebih dahulu hasil tes awal yang diperoleh kelas eksperimen di SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2
Klaten, dengan menggunakan uji statistik T-Test independent. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok mempunyai pemahaman konsep awal yang sama atau tidak sebelum kedua kelompok diberi treatment dengan metode
yang sama. 2
Apabila kedua kelompok mempunyai pemahaman konsep awal yang sama maka hasil test akhir yang diperoleh kedua kelompok
diuji dengan menggunakan statistik T-Test independent
menggunakan program SPSS 17. Setelah diuji dengan statistik T- Test independent dan hasilnya terdapat perbedaan atau signifikan,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa yang disebabkan oleh pengaruh pembelajaran
dengan metode yang sama karena pemahaman awal kedua kelompok adalah sama.
3 Namun jika pemahaman konsep awal siswa kelas eksperimen di
SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten berbeda secara signifikan maka tidak dapat dilakukan analisis data dengan
menggunakan uji statistik T-Test. Maka dari itu analisis data yang digunakan untuk keadaan ini yaitu dengan membuat variabel baru
yaitu dengan membuat Gain skor. Dimana Gain skor ini merupakan selisih antara skor akhir dan skor awal. Skor awal
dalam hal ini adalah skor pre-test dan skor akhir adalah skor post- test pada kelas eksperimen. Kemudian setelah didapatkan data
baru atau variabel baru dari Gain skor tersebut maka kedua kelompok kelas eksperimen dapat diuji dengan menggunakan
statistik T-Test independent. Pengujian ini dilakukan dengaan tujuan untuk melihat apakah keadaan akhir pemahaman konsep
siswa setelah diberikan treatment dengan metode yang sama, sama ataukah berbeda secara signifikan.
2. Analisis Data Kualitatif
Selain data kuantitatif terdapat juga data tambahan secara kualitatif yaitu seperti pengamatan, dan rekaman video. Data tambahan ini digunakan
dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal baik dan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru selama proses belajar mengajar. Hal-hal tersebut
seperti ada tidaknya pertanyaan konsep yang berkembang, dinamika belajar yang terjadi, interaksi-interaksi yang terjadi selama proses belajar
mengajar, apakah metode tersebut memudahkan siswa dalam belajar dan kendala-kendala yang terjadi selama proses belajar Skripsi Kisworo,
2012. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. SMA Negeri 2 Klaten
a. Pelaksanaan Pembelajaran Secara Konvensional atau Ceramah
Kelas yang digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran secara konvensional adalah kelas XI IPA 5. Sebelum proses
pembelajaran dilakukan peneliti menyampaikan terlebih dahulu kepentingan penelitian yang akan dilakukan di kelas XI IPA 5 SMA
Negeri 2 Klaten pada tanggal 14 maret 2016, selain untuk menyampaikan kepentingan penelitian, hal ini digunakan untuk
perkenalan dengan siswa-siswi kelas tersebut, dan mengetahui bagaimana tanggapan siswa-siswi kelas tersebut.
Proses pelaksanaan pembelajaran Hukum-hukum tentang gas ideal menggunakan metode pembelajaran secara konvensioanl atau
ceramah pada tanggal 28 maret 2016. Pada proses pembelajaran ini yang bertindak sebagai guru bukanlah guru mata pelajaran fisika
dikelas tersebut melainkan teman peneliti sendiri. Proses pembelajaran dilakukan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Pertama-tama sebelum
proses pembelajaran dimulai, siswa-siswi diminta untuk mengisi 3 buah instrument yaitu pre-test pemahaman konsep, sikap ilmiah, dan
minat secara berurutan. Setelah siswa-siswi selesai mengisi 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
instrument tersebut, pengajar membagikan lembar materi kepada siswa, hal ini untuk mempermudah jalannya pembelajaran. Pengajar
menjelaskan tujuan pembelajaran tentang Hukum-hukum tentang gas ideal. Pengajar menberikan penjelasan mengenai Hukum-hukum
tentang gas ideal. Setelah pengajar selesai menjelaskan materi dan dirasa siswa sudah mengerti tentang penjelasan Hukum-hukum
tentang gas ideal, siswa diminta untuk mengerjakan beberapa latihan soal tentang Hukum-hukum tentang gas ideal. Pengajar meminta
beberapa siswa untuk mengerjakan hasil pekerjaannya didepan kelas. Setelah semua soal sudah dikerjakan didepan, pengajar dan siswa
bersama-sama membahas hasil pekerjaan siswa tersebut. Diakhir pembelajaran siswa diminta untuk kembali mengisi 3 instrument
pemahaman konsep, sikap ilmiah, dan minat.
b. Pelakasanaan Pembelajaran Menggunakan Simulasi PhET
Kelas yang digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran menggunakan simulasi PhET dengan metode problem solving adalah
kelas XI IPA 6. Sebelum proses pembelajaran menggunakan simulasi PhET dengan metode problem solving, peneliti memberikan pelatihan
penggunaan simulasi PhET kepada siswa. Proses pelaksanaan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2016 dengan alokasi
waktu 2 x 45 menit. Pelatihan ini dilaksanakan untuk melatih siswa menggunakan simulasi PhET dan membimbing siswa dalam pengisian