pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah, melakukan evaluasi pemecahan masalah. Langkah-langkah problem
solving berbantuan PhET, yaitu mengidentifikasi masalah, menegaskan masalah, memilih pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan
masalah, pemanfaatan media simulasi PhET, melakukan evaluasi pemecahan masalah.
3. Pemahaman Konsep
Karena salah satu tujuan belajar mengajar adalah usaha agar siswa memahami konsep dan tingkat keberhasilan harus diukur maka pertanyaan
“kapan seseorang boleh disebut memahami suatu konsep yang dipelajari” adalah pertanyaan yang sangat relevan. Untuk dapat memutuskan apakah
sseorang siswa memahami konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau indikator-indikator yang dapat menunjukkan pemahaman tersebut Budi,
1992: 114 dalam Skripsi Peters, 2013. Beberapa indikator yang menunjukkan pemahaman seseorang akan
suatu konsep antara lain: a.
Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri;
b. Dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada orang
lain; c.
Dapat menganalisis hubungan antar konsep dalam suatu hukum; d.
Dapat menerapkan suatu konsep untuk: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam
khusus; 2
Untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun secara praktis;
3 Memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal
terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi. e.
Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat; f.
Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang saling berkaitan;
g. Dapat membedakan konsep yang benar dengan konsep yang salah,
dan dapat membuat peta konsep dari konseo-konsep yang ada dalam suatu pokok bahasan.
Dalam Sumbangan Pikiran terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika, yang dikaryakan oleh Marpaung dan Suparno, Kartika Budi dengan
artikelnya yang berjudul “Konsep: Pembentukan dan Penanamannya”, 1987:233 berpendapat bahwa pemahaman merupakan merupakan salah
satu aspek kognitif dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Aspek ini merupakan aspek yang sangat penting pada pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar karena menjadi aspek yang paling menonjol atau paling ditonjolkan. Bila diadakan kegiatan belajar mengajar, maka pertama-tama
yang akan dicapai adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari Kartika Budi, 1987.
Peningkatan pemahaman konsep dalam penelitian ini berhubungan dengan kemampuan kognitif siswa. Kemampuan kognitif yang dimaksud
adalah kemampuan yang selalu dituntut pada anak didik untuk dikuasai karena menjadi dasar dari penguasaan ilmu pengetahuan.
Ranah kognitif- pengetahuan knowledge yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada kategori Pengetahuan, Pemahaman, dan Analisa.
Kategori pengetahuan adalah kemampuan menyebutkan atau menjelaskan kembali.
Kategori pemahaman
adalah kemampuan
memahami instrukimasalah, menginterpretasikan dan menyatakan kembali dengan
kata-kata sendiri. Kategori penerapan adalah kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru Retno Utari, dalam
http:www.bppk.depkeu.go.idwebpknattachmentsarticle7661- Taksonomi20Bloom20-20Retno-ok-mima+abstract.pdf
. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman
siswa terhadap konsep fisika sangat penting karena tanpa adanya pemahaman konsep permasalahan kecil yang berhubungan dengan konsep
tidak dapat diselesaikan dengan baik.
B. Hubungan Simulasi Phet Dengan Metode Problem Solving Dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa