Kawah Sikidang Kerangka Pemikiran

69

11. Festival Kebudayaan Ruwatan

Gambar IV.11 Festival Kebudayaan Ruwatan Rambut gembel atau gimbal yaitu rambut yang alami tumbuh dari kepala dan tidak buat-buat atau karena faktor malas merawat rambut tersebut, yang paling terkenal adalah rambut gimbal Wonosobo atau mereka sering menyebutnya rambut gembel. Masyarakat Wonosobo percaya bahwa rambut gembel bukan karena faktor keturunan, namun bisa tumbuh pada siapa saja. Masyarakat mengatakan rambut gembel karena model rambutnya mirip gelandangan yang tidak pernah mencuci rambut, tapi di Wonosobo rambut gembel muncul secara alami. Menurut beberapa sumberketika rambut gembel akan tumbuh biasanya anak tersebut akan terserang panas yang tinggi selama beberapa hari. Setelah itu, beberapa helai rambutnya menjadi kusut dan menyatu. Dan anak yang berambut gembel harus diruwat melalui sebuah perayaan ritual; ruwatan rambut gembel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Masyarakat Wonosobo percaya bahwa anak yang berambut gembel merupakan keturunan Ki Kaladete, yang diyakini merupakan salah satu dari 3 pendiri kota Wonosobo. Berbagai mitos memang melatarbelakangi rambut gembel. Ada yang menyebut rambut ini merupakan rambut Kurawa yang hidup di alam para dewa, lalu secara turun-temurun tumbuh kepada anak cucunya hingga Ki Kaladete, yang hidup di alam manusia. Versi lain menyebutkan suatu ketika Ki Kaladete bersumpah tidak akan memotong rambutnya dan tidak akan mandi sebelum desa menjadi makmur dan sejahtera. Kelak kalau keturunannya mempunyai ciri rambut gembel, ini menjadi pertanda desanya akan mengalami kemakmuran Sehingga ketika prosesi pemotongan rambut gembel tersebut akan dilaksanakan harus melalui beberapa ritual terlebih dahulu. Selain itu apapun permintaan dari anak yang akan dicukur rambutnya tersebut harus dituruti oleh orang tuanya. Apabila salah satu dari dua syarat tersebut tidak dilaksanakan dipercaya bahwa anak mereka akan mengalami panas yang sangat tinggi. 71

12. Tarian Jathilan

Gambar IV.12 Tarian Jathilan Jathilan adalah sebuah tarian drama yang menceritakan tentang pertempuran dua kelompok prajurit berkuda dan bersenjatakan pedang. Tarian ini biasanya mengangkat cerita-cerita babad tanah Jawa seperti cerita Panji, Ario Penangsang dan cerita lain pada zaman KerajaanMajapahit. Dalam penampilannya sang penari menggunakan sebuah kuda tiruan yang biasanya terbuat dari anyaman bambu dan disebut Kuda Kepang. Bagaikan seorang kesatria yang gagah berani, para penari beraksi sambil menunggangi kuda tiruan tersebut dengan diiringi gamelan jawa. Dalam setiap tarian biasanya ada penari yang mengalami kerasukan, namun ini bukan menjadi suatu masalah karena biasanya sudah ada pawang yang siap siaga untuk menetralisir penari yang mengalami kerasukan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI