Penelitian Tahap II Kerangka Pemikiran

46 negara bagian, daerah, kota,atau bahkan lingkungan sekitar. Suatu perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi disatu atau beberapa wilayah geografis, atau beroperasi di seluruh wilayah tetapi memberi perhatian pada perbedaan geografis dalam kebutuhan dan keinginan Kotler dan Keller, 2008:234. 3. Dalam ilmu manajemen pemasaran, pendapatan akan mempengaruhi cara orang atau sekelompok orang dalam pengambilan keputusan dalam membeli barang atau jasa. Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan. Fakor-faktor demografis tersebut adalah dasar paling umum yang digunakan untuk menetapkan segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah bahwa tingkat variasi kebutuhan, keinginan, dan penggunaan konsumen sering berhubungan erat dengan variabel demografis. Variabel demografis merupakan variabel yang paling mudah diukur di bandingkan dengan variabel lainnya. Kotler dan Keller, 2008:234. 4. Minat Kunjung Kembali menurut Ajzen and Fishbein dalam Petrick, Morais dan Norman 2001:42 keinginan untuk melakukan perjalanan di masa depan dipengaruhi oleh sikap mereka terhadap pengalaman masa lalunya. Dari sudut pandang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 manajerial, pengukuran sikap, norma dan kontrol bisa menjadi sangat sulit dan mahal, sementara pengukuran perilaku masa lalu dapat dicapai dengan pencatatan yang sederhana.Quellete dan Kayu, dalam Petrick, Morais, dan Norman, 2001:42. Sonmez dan Graeffe 1998 menyebutkan bahwa penelitian di bidang pariwisata menunjukkan bahwa pengalaman perjalanan masa lalu ke tujuan tertentu meningkatkan niat untuk melakukan perjalanan ke sana lagi. 5.2. Definisi Operasional Dalam mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, peneliti menentukan dengan tepat variabel-variabel operasional. Berikut variabel-variabel yang dioperasionalisasikan : 1. Asal Wisatawan dioperasionalisasikan sebagai berikut : a. Saya berasal dari luar Kabupaten Wonosobo. b. Saya berasal dari dalam Kabupaten Wonosobo. c. Saya berasal dari luar Jawa Tengah. 2. Pendapatan dioperasionalisasikan sebagai berikut : a. Saya berpenghasilan Rp.1.000.000-Rp.2.499.000 b. Saya berpenghasilan Rp. 2.500.000-Rp.4.999.000 c. Saya berpenghasilan ≥ Rp. 5.000.000 3. Minat Kunjung Kembali dioperasionalisasikan sebagai berikut : a. Saya ingin berkunjung kembali berwisata ke Dataran Tinggi Dieng. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 b. Saya akan merekomendasikan kepada teman saya untuk berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng. c. Saya akan selalu mengikuti info tentang Dataran Tinggi Dieng.

6. Skala Pengukuran Data

Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur, karena diperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai sesuatu gejala. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Skala Likert untuk menganalisis pengaruh motivasi, asal wisatawan dan tingkat pendidikan, terhadap minat kunjung kembali. 49 Dalam Skala Likert terdapat 5 katagori jawaban dengan skor sebagai berikut : Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Netral N 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1

7. Teknik Pengujian Instrumen

7.1. Uji Validitas Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dapat mengungkap data variabel yang diteliti. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud oleh Sumarni, 2006:168. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi Pearson Product Moment Sanusi,2011:77, sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Dimana : r = koefisien korelasi x = skor butir y = skor total butir N =Jumlah sampel responden Selanjutnya, nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat bebas n-2. Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar dari pada nilai r dalam tabel pada alfa tertentu maka signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau pernyataan itu valid. 7.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan oleh Suharsini, dalam buku Danang Sunyoto.