konkret untuk kehidupan praktis dalam kegiatan sehari – hari; 2 anak – anak
sangat imajinatif dan rasa keingin tahuan yang lebih saat belajar; dan 3 anak –
anak memiliki daya ingat yang sangat kuat.
2.1.5 Membaca 2.1.5.1 Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu aktivitas yang rumit atau kompleks, karena bergantung pada keterampilan berbahasa yang dimiliki pembaca dan tingkat
penalarannya Nababan, 1993:164. Membaca juga diartikan sebagai metode yang digunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain yaitu dengan
mengkomunikasikan isi yang terkandung dalam tulisan Tarigan, 2008:7. Sedangkan menurut Hodgson dalam Tarigan, 2008:7, membaca merupakan
proses yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang akan disampaikan penulis melalui tulisan.
berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pesan atau informasi yang
disampaikan oleh penulis tentang isi suatu tulisan.
2.1.5.2 Tahapan Dalam Membaca
Ada beberapa tahapan fase dalam membaca menurut Ngalimun, 2011: 36
– 37, yaitu :
Tahap pertama ketika anak berusia 6 – 7 tahun ± kelas 1 SD, anak
memusatkan pada kata – kata lepas dalam kalimat sederhana atau cerita
sederhana. Pada tahap ini, anak harus bisa mengintegrasikan bunyi dalam sistem tulisan untuk dapat lancar membaca dan terhindar dari kesalahan membaca. Pada
usia berikutnya 7 – 8 tahun anak telah memperoleh pengetahuan tentang huruf,
suku kata, dan kata yang diperlukan untuk membaca. Tahap kedua, ketika anak berada dibangku kelas tiga
– empat SD. Mereka dapat menganalisis kata
– kata yang diketahuinya menggunakan pola tulisan dan kesimpulan berdasarkan pada konteks.
Tahap ketiga, sekitar anak kelas lima sampai kelas tujuh SMP, terlihat perkembangan pesat membaca, yaitu tekanan membaca tidak lagi pada
pengenalan tulisan, tetapi pemahaman bacaan. Tahap keempat adalah akhir SMP hingga SMASMK. Pada tahap ini,
penggunaan keterampilan tingkat tinggi dalam bahasa sudah terlihat, misalnya penyimpulan dan pengenalan pandangan penulis untuk meningkatkan
pemahaman. Tahap kelima adalah ketika seseorang memasuki perguruan tinggi dan
seterusnya. Pada tahap ini, orang sudah dapat mengintegrasikan hal – hal yang
dibaca dengan pengetahuan yang dimilikinya dan menanggapi bacaan secara kritis.
2.1.5.3 Jenis – jenis membaca
a.
Membaca nyaring
Tarigan 2008: 23 menyebutkan definisi dari membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid,
ataupun pembaca bersama – sama dengan orang lainb atau pendengar
untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang.
b.
Membaca dalam hati
Menurut Tarigan 2008: 32 membaca dalam hati secara garis besar dibagi atas: 1 membaca ekstensif dan 2 membaca intensif. Membaca
ekstensif berarti membaca secara luas suatu teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Kegiatan membaca ekstensif adalah kegiatan
membaca untuk memahami isi yang penting dengan cepat dan efisien dalam suatu bacaan.
c.
Membaca telaah isi
Membaca telaah isi cenderung dilakukan oleh semua orang yang menemukan ketertarikan pada bahan bacaan yang telah dibacanya dengan
sekilas. Biasanya pembaca ingin menelaah isinya secara mendalam dan tertarik untuk membacanya dengan teliti. Tarigan 2008: 40 menyebutkan
bahwa “Menelaah isi sesuatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berfikir, serta keterampilan menangkap ide
– ide yang tersirat
dalam bacaan”.
2.1.5.4 Tujuan Membaca