76 Kelompok siswa yang mendapatkan penghargaan dihitung dengan menjumlahkan
skor individu dan dibagi sesuai jumlah anggota kelompok, hingga diperoleh hasil seperti berikut:
Tabel 28. Kriteria Penghargaan Kelompok Siklus I
Nilai Kelompok Kriteria
Kelompok
Rata-rata 15 Baik
- Rata-rata 20
Hebat C
Rata-rata 25 Super
A,B,D,E,F,G
4.1.1.4 Refleksi Siklus I
Pada  pertemuan  pertama,  peneliti  dan  guru  melakukan  refleksi  untuk menemukan kekurangan pada langkah pembelajaran, yaitu:
1. Manajemen kelas yang belum begitu baik ketika menjelaskan materi dengan
media power point sehingga banyak siswa sibuk sendiri. 2.
Ketika dibagikan uang mainan, siswa menjadi asyik sendiri setelah lepas dari penjelasan materi.
3. Guru mendapat kompromi dengan adanya pembagian kelompok yang sudah
ditentukan, namun siswa bisa diberi pengertian. 4.
Siswa susah mengerjakan soal kuis dengan format uraian. 5.
Siswa merasa bosan tanpa permainan. 6.
Beberapa  anggota  kelompok  tidak  berpartisipasi  dalam  kelompok,  bahkan sampai mengganggu kelompok lain.
7. Waktu  tidak  bisa  diatur  dengan  baik,  sehingga  waktu  untuk  mengerjakan
kelompok harus dilanjutkan sampai pertemuan kedua.
77 Kelebihan pada siklus pertama adalah:
1. Adanya media pembelajaran berupa gambar dan uang mainan mempermudah
siswa  mencari  ciri-  ciri  uang  kertas  dan  logam  serta  perbedaan  uang  kartal dan logam.
2. Pengerjaan tes prestasi bisa dilakukan dengan tenang.
3. Siswa antusias dengan kuis mencongak.
4. Permainan  kuis  untuk  kelompok  mampu  menarik  perhatian  dan  motivasi
siswa  untuk  belajar.  Selain  itu,  siswa  juga  mau  meluangkan  waktu  untuk belajar  bersama  dalam  kelompok.  Sehingga,  kerjasama  didalam  kelompok
lebih terlihat. 5.
Adanya penghargaan kepada siswa yang berprestasi. Dari  hasil  refleksi  siswa  pada  lembar  refleksi,  sebanyak  18  siswa
mengatakan  senang  saat  mengikuti  pembelajaran  pada  siklus  I.  Siswa mengungkapkan  alasan  senang  karena  bisa  bertemu  dengan  teman  dalam
kelompok,  bisa  mengerjakan  tugas  bersama,  ada  permainan.  Yang  diharapkan dari siswa adalah adanya jeda atau istirahat untuk mengerjakan satu tugas ke tugas
yang lainnya. Berdasarkan refleksi di atas, pada siklus II akan ditingkatkan lagi tindakan
pembelajaran dengan memberikan ubahan pada: 1.
Tugas kelompok dibuat dengan melakukan kegiatan praktek. 2.
Kuis dibuat dengan mencongak atau jawaban singkat. 3.
Diadakan permainan untuk istirahat mengerjakan tugas satu dengan yang lain.
78 4.
Manajemen  kelas  lebih  ditingkatkan  dengan  mengatur  minat  siswa  untuk belajar dari pagi.
5. Media pembelajaran diadakan secara real.
4.1.2 Siklus II
Penelitian  siklus  II  juga  dibagi  menjadi  dua  pertemuan  yang  dilaksanakan pada tanggal 24 April dan 1 Mei 2014. Penelitian pada siklus II terdiri dari empat
tahap yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada akhir siklus II diadakan  tes  prestasi  IPS  untuk  mengukur  peningkatan  prestasi  IPS  serta
pengisian skala kerjasama dan refleksi yang dikerjakan oleh setiap individu.
4.1.2.1 Perencanaan Siklus II
Tahap perencanaan pada siklus  kedua hampir sama dengan yang pertama hanya  saja  refleksi  pada  siklus  I  digunakan  untuk  memperbaiki  metode
pelaksanaan siklus II. RPP tematik masih tetap menggunakan tema permainan dan menggunakan  langkah  STAD.  Peneliti  menyiapkan  LKS  kelompok  sekaligus
kartu  tabungan  untuk  siswa,  alat  untuk  praktek  membuat  celengan  dari  botol bekas dan instrumen lain. Media yang disiapkan adalah uang mainan, buku tabung
an,  celengan  rumah  dan  permainan
ice  breaking.
Selain  itu,  guru  dan peneliti  memberikan  instruksi  kepada  setiap  siswa  untuk  membawa  botol  plastik
bekas yang sudah dipotong bagian atasnya. Kelompok  menggunakan  daftar  yang  sama  seperti  yang  digunakan  pada
siklus  I.  Hal  ini  dilakukan  untuk  melihat  konsistensi  kelompok  dalam