3 Layanan Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau
layanan, baik itu jasa sebagai produk inti jasa murni maupun jasa sebagai pelengkap. Layanan pelengkap adalah informasi, konsultasi,
order taking, hospitality, care taking, exceptions, billing , dan
pembayaran. 4 Jaminan
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, di mana para konsumen akan diberi
ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan.
2. Harga Price
Menurut Kotler dan Amstrong 2006: 439, “harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah
dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut”.
Sedangkan me nurut Tjiptono 2008: 151, “harga merupakan
satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan
suatu barang atau jasa”. Menurut Tjiptono 2008: 152, harga memiliki dua peranan utama
dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu:
a. Peranan alokasi dari harga Fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara
memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.
b. Peranan informasi dari harga Yaitu fungsi harga dalam „mendidik‟ konsumen mengenai faktor-
faktor produk seperti kualitas. Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :
1 Tujuan Berorientasi pada Laba Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan
selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. 2 Tujuan Berorientasi pada Volume
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada
volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume princing objective
. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan.
3 Tujuan Berorientasi pada Citra Citra image suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu
harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu image of volume.
4 Tujuan Stabilitas Harga Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitive terhadap harga,
bila suatu perusahaan menurun harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang
mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri- indsutri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi. misalnya
minyak bumi. Sedangkan Kotler dan Amstrong 2005: 313-316, mengatakan
“logika penetapan harga harus dimodifikasi jika produk tersebut merupakan bagian dari bauran produk”. Lima situasi yang melibatkan
penetapan harga bauran produk, yaitu : a Penetapan harga lini produk
Perusahaan umumnya mengembangkan beberapa lini produk daripada hanya produk-produk tunggal. Dalam banyak saluran perdagangan,
penjual menggunakan titik-titik harga yang telah baku untuk produk dalam lini mereka. Tugas penjual adalah membentuk perbedaan
kualitas yang diyakini untuk membenarkan perbedaan harga yang telah ditetapkan.
b Penetapan harga feature pilihan Banyak perusahaan menawarkan produk atau tampilan pilihan
bersama dengan produk utamanya.
c Penetapan harga produk perlengkapan Beberapa produk memerlukan penggunaan produk pembantu atau
perlengkapan. d Penetapan harga produk sampingan
Produksi barang-barang tertentu seperti daging, produk minyak, bahan kimia lain sering menghasilkan produk sampingan. Jika
produk sampingan tersebut memiliki nilai maka produk sampingan tersebut harus dikenakan harga sesuai dengan nilainya.
e Penetapan harga bundel produk Penjual sering membundel produk pada suatu harga tetap. Produsen
mungkin menawarkan satu paket pilihan dengan harga yang lebih rendah daripada biaya membeli semua pilihan satu persatu.
3. Promosi Promotion