Hasil Penelitian yang Relevan

45 berpikir secara positif dan kreatif. Sebagai contoh siswa sekolah kejuruan yang berkaitan dengan manufaktur yang tinggal di lingkungan yang sedang berkembang dalam bidang properti ini akan memberikan peluang untuk mendirikan bengkel kontruksi. Oleh karena itu adanya minat berwirausaha tidak lepas dari adanya peluang usaha Sumarni 2006: 43. Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor dalam budaya keluarga yang mempengaruhi seseorang dalam berfikir dan memandang masa depan, serta pemilihan karier khususnya keinginan untuk berwirausaha, adalah sebagai berikut: a. Disiplin b. Projo keinginan c. Hemat d. Pemanfaatan peluang

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dilakukan oleh Sumarni 2006 yang berjudul Pengaruh konsep diri, prestasi belajar dan lingkungan terhadap minat berwirausaha pada siswa SMK Negeri 2 Semarang. Adapun hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan bahwa konsep diri dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha, namun tidak prestasi belajar mata diklat kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas III SMK Negeri 2 Semarang. Besarnya pengaruh konsep diri terhadap minat berwirausaha sebesar 29,7, sedangkan pengaruh lingkungan keluarga sebesar 30,9. Secara simultan ada pengaruh konsep diri, prestasi belajar 46 kewirausahaan dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha yaitu sebesar 25,4. Penelitian oleh Tri Setyawati 2011 dengan judul ”Minat Berwirausaha pada siswa SMK PIRI 1 Yogyakarta”dengan hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa dengan kontribusi sebesar 40,4. Anatasia Onik 2007 dengan judul ”Kesiapan Minat Berwirausaha siswa tingkat III kelompok bisnis dan manajemen program keahlian penjualan di Kabupaten Gunungkidul” dengan hasil penelitian ada pengaruh yang signifikan dan nilai positif antara peran budaya keluarga terhadap kesiapan minat berwirausaha dalam kategori sedang sebesar 42,7. Penelitian yang dilakukan oleh Hartanti 2008 yang berjudul Manajemen pengembangan kewirausahaan entrepreneurship siswa SMK N 4 Yogyakarta. Adapun hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang nyata antara entrepreneurship siswa, skill, pengetahuan, minat dan motivasi serta manajemen program pengembangan kewirausahaan. Penelitian yang dilakukan oleh F.X. Mubadi dan Laurentius Saptono 2005 yang berjudul Jiwa Kewirausahaan siswa SMK: suatu survey pada 3 SMK Negeri dan 7 SMK Swasta di DIY. Adapun hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan bahwa 77,24 dari orang tua ayah responden berprofesi sebagai petani, buruh, pedagang. Ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua ayah ini, jiwa kewirausahaan responden sebagian besar dikategorikan cukup 73,297. Ditinjau dari latar belakang kultur budaya, ada perbedaan jiwa kewirausahaan dari 47 latar belakang kultur budaya 2 χ hitung = 12,597 2 χ tabel = 9,488, derajat hubungan antar variabel kultur keluarga dengan jiwa kewirausahaan terkategorikan sangat rendah 18,191. Ditinjau dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, ada perbedaan jiwa kewirausahaan dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan 2 χ hitung = 171,471 2 χ tabel = 12,592, derajat hubungan antar variabel terkategorikan cukup tinggi 59,379. Ditinjau dari program keahlian tidak ada perbedaan jiwa kewirausahaan 2 χ hitung = 0,706 2 χ tabel = 5,591, jiwa kewirausahaan dikategorikan cukup 48,554. Ditinjau dari jenis kelamin, tidak ada perbedaan jiwa kewirausahaan 2 χ hitung = 3,682 2 χ tabel = 5,591, data responden menunjukkan bahwa 89,426 responden adalah perempuan, sedangkan 10,573 adalah laki-laki.

C. Kerangka Berpikir