Terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya keluarga terhadap

128 kontribusi sebesar 40,4. Dan hasil penelitian ini sesuai dengan diskripsi teoritik Hartanti, 2008: 25 yang menyatakan bahwa jiwa kewirausahaan adalah sifat dan gejala abstrak seperti pikiran, perasaan, dan angan-angan yang terjadi dalam diri seseorang untuk menciptakan nilai tambah dari keterbatasan, dengan menangkap peluang bisnis dan mengelola sumber daya melalui gagasan yang inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Jiwa kewirausahaan merupakan sifat yang ada dalam diri seseorang yang cenderung berpotensi untuk melakukan suatu usaha atau bisnis. Semakin tinggi atau besar jiwa untuk berwirausaha semakin besar pula minat untuk berwirausaha.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya keluarga terhadap

minat berwirausaha pada siswa SMKN di Kabupaten Gunungkidul SMKN 1 Wonosari dan SMKN 2 Wonosari. a. SMKN 1 Wonosari Hasil uji regresi linier sederhana menunjukan bahwa koefisien korelasi r hitung sebesar 0,641, punya garis regresi yang linear dengan F hitung F tabel 26,458 4,10 berarti model linear Y = a + bX sudah tepat, sedang koefisien determinan atau besarnya sumbangan pengaruh X 2 terhadap Y tersebut adalah 0,410 atau sebesar 41 dan diperoleh persamaan Y = 1,579 + 0,599 X 2 . Persamaan regresi di atas menunjukkan arah yang positif, dengan demikian terjadi pengaruh yang positif budaya keluarga terhadap minat berwirausaha. Artinya apabila budaya keluarga meningkat 1 poin maka minat berwirausaha akan meningkat sebesar 0,599 poin. 129 Selanjutnya dilakukan uji signifikansi koefisien regresi pada taraf signifikan 5. Dalam hasil perhitungan diperoleh harga t hitung : 5,144 dan t tabel ; 1,686 dimana t hitung t tabel . Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya keluarga terhadap minat berwirausaha. b. SMKN 2 Wonosari Hasil uji regresi linier sederhana menunjukan bahwa koefisien korelasi r hitung sebesar 0,443, punya garis regresi yang linear F hitung F tabel 9,301 4,10, berarti model linear Y = a + bX sudah tepat, sedang koefisien determinan atau besarnya sumbangan pengaruh X 2 terhadap Y tersebut adalah 0,197 atau sebesar 19,7 dan diperoleh persamaan Y = 2,335 + 0,354 X 2 . Persamaan regresi di atas menunjukkan arah yang positif, dengan demikian terjadi pengaruh yang positif budaya keluarga terhadap minat berwirausaha. Artinya apabila budaya keluarga meningkat 1 poin maka minat berwirausaha akan meningkat sebesar 0, 354 poin. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi koefisien regresi pada taraf signifikan 5. Dalam hasil perhitungan diperoleh harga t hitung : 3,050 dan t tabel ; 1,686 dimana t hitung t tabel . Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya keluarga terhadap minat berwirausaha. Sehingga dari hasil pembahasan keduanya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya keluarga terhadap minat 130 berwirausaha pada siswa SMKN di Kabupaten Gunungkidul SMKN 1 Wonosari dan SMKN 2 Wonosari. Ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Anatasia Onik 2007 dengan judul ”Kesiapan Minat Berwirausaha siswa tingkat III kelompok bisnis dan manajemen program keahlian penjualan di Kabupaten Gunungkidul ” dengan hasil penelitian ada pengaruh yang signifikan dan nilai positif antara peran budaya keluarga terhadap kesiapan minat berwirausaha dalam kategori sedang sebesar 42,7. Hasil penelitian ini sesuai dengan diskripsi teoritik Suryana, 2001: 34 yang menyatakan bahwa perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternalnya yang meliputi lingkungan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan bahwa lingkungan itu termasuk di dalamnya adalah budaya keluarga. Hal ini karena budaya keluarga terutama orang tua jelas berperan sebagai pengarah bagi masa depan anaknya, sehingga secara tidak langsung orang tua juga dapat mempengaruhi minat terhadap pekerjaan bagi anak di masa yang akan datang, termasuk dalam hal berwirausaha dan apabila seseorang yang sudah terbiasa berada dalam lingkungan wirausaha, baik berupa orang tua berprofesi sebagai pengusaha, ekonomi keluarga, serta budaya atau kebiasaan-kebiasaan dalam budaya keluarga akan mempengaruhi minat berwirausaha yang timbul dalam diri siswa.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Jiwa Kewirausahaan dan