88 Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam distribusi frekuensi
kategori kecenderungan dan diperoleh sebagai berikut: Tabel 13. Distribusi frekuensi kecenderungan variabel jiwa kewirausahaan 2
Interval Frekuensi
Frekuensi Kategori
X ≥ 70,7
70,7 X ≥ 66,5
66,5 X ≥ 62,3
X 62,3 20
10 8
2 50
25 20
5 Sangat Tinggi
Tinggi Rendah
Sangat Rendah 40
100 Sumber: Data Induk diolah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat jiwa kewirausahaan sangat rendah 2 siswa 5, jiwa kewirausahaan rendah 8 siswa 20,
jiwa kewirausahaan tinggi 10 siswa 25, dan jiwa kewirausahaan sangat tinggi 20 siswa 50 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-
rata jiwa kewirausahaan pada siswa SMKN 2 Wonosari termasuk kategori sangat tinggi.
2. Budaya Keluarga
a. SMKN 1 Wonosari Jumlah butir instrumen budaya keluarga terdiri dari 6 butir dengan
5 alternatif jawaban. Skor yang diberikan adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Berdasarkan data induk yang diperoleh dari responden pada penelitian ini
diperoleh skor terendah 19 dan skor tertinggi 30. Dari hasil perhitungan statistik dengan program komputer SPSS versi 16.0 for windows diperoleh
data harga rerata Mean sebesar 24,5; median Me sebesar 25; modus Mo sebesar 23; simpangan baku SD sebesar 2,73. Data budaya
89 keluarga mempunyai rata-rata idealnya adalah 24,5 dan simpangan baku
idealnya adalah 1,83. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 7.
Pada tabel 14 di bawah ini disajikan distribusi frekuensi budaya keluarga.
Tabel 14. Distribusi frekuensi budaya keluarga 1 lihat Lampiran 7
Interval Frekuensi
Siswa Frekuensi
Kumulatif Frekuensi
Relatif Frekuensi
Kumulatif
19-20 3
3 7,5
7,5 21-22
7 10
17,5 25
23-24 9
19 22,5
47.5 25-26
10 29
25 72.5
27-28 9
38 22,5
95 29-30
2 40
5 100
Total 40
100 Sumber: Data Induk diolah
Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 6 berikut:
Gambar 6. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Budaya Keluarga 1
3 7
9 10
9
2 2
4 6
8 10
12
19-20 21-22
23-24 25-26
27-28 29-30
Distribusi Frekuensi Budaya Keluarga
F re
k u
en si
Kelas Interval
90 Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam distribusi frekuensi
kategori kecenderungan dan diperoleh sebagai berikut. Tabel 15. Distribusi frekuensi kecenderungan variabel budaya keluarga 1
Interval Frekuensi
Frekuensi Kategori
X ≥ 26.33
26,33 X ≥ 24,5
24,5 X ≥ 22,67
X 22,67 11
13 11
5 27,5
32,5 27,5
12,5 Sangat Tinggi
Tinggi Rendah
Sangat Rendah 40
100 Sumber: Data Induk diolah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat budaya keluarga sangat rendah 5 siswa 12,5, budaya keluarga rendah 11 siswa 27,5 ,
budaya keluarga tinggi 13 siswa 32,5 , dan budaya keluarga sangat tinggi 11 siswa 27,5 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-
rata budaya keluarga pada siswa SMKN 1 Wonosari termasuk kategori tinggi.
b. SMKN 2 Wonosari Jumlah butir instrumen budaya keluarga terdiri dari 6 butir dengan
5 alternatif jawaban. Skor yang diberikan adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Berdasarkan data induk yang diperoleh dari responden pada penelitian ini
diperoleh skor terendah 17 dan skor tertinggi 28. Dari hasil perhitungan statistik dengan program komputer SPSS versi 16.0 for windows diperoleh
data harga rerata Mean sebesar 22,22; median Me sebesar 21,5; modus Mo sebesar 20; simpangan baku SD sebesar 2,87. Data budaya
keluarga mempunyai rata-rata idealnya adalah 22,5 dan simpangan baku
91 idealnya adalah 1,83. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6
dan 7. Pada tabel 16 di bawah ini disajikan distribusi frekuensi budaya
keluarga. Tabel 16. Distribusi frekuensi budaya keluarga 2 lihat Lampiran 7
Interval Frekuensi
Siswa Frekuensi
Kumulatif Frekuensi
Relatif Frekuensi
Kumulatif
17-18 2
2 5
5 19-20
11 13
27,5 32,5
21-22 13
26 32,5
65 23-24
3 29
7,5 72,5
25-26 6
35 15
87,5 27-28
5 40
12.5 100
Total 40
100 Sumber: Data Induk diolah
Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 7 berikut:
Gambar 7. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Budaya Keluarga 2
2 11
13
3 6
5
2 4
6 8
10 12
14
17-18 19-20
21-22 23-24
25-26 27-28
Distribusi Frekuensi Budaya Keluarga
F re
k u
en si
Kelas Interval
92 Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam distribusi frekuensi
kategori kecenderungan dan diperoleh sebagai berikut: Tabel 17. Distribusi frekuensi kecenderungan variabel budaya keluarga 2
Interval Frekuensi
Frekuensi Kategori
X ≥ 24,33
24,33 X ≥ 22,5
22,5 X ≥ 20,67
X 20,67 11
9 15
5 27,5
22,5 37,5
12,5 Sangat Tinggi
Tinggi Rendah
Sangat Rendah 40
100 Sumber: Data Induk diolah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat budaya keluarga sangat rendah 5 siswa 12,5, budaya keluarga rendah 15 siswa 37,5 ,
budaya keluarga tinggi 9 siswa 22,5 , dan budaya keluarga sangat tinggi 11 siswa 27,5 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-
rata budaya keluarga pada siswa SMKN 2 Wonosari termasuk kategori rendah.
3. Minat Berwirausaha