Pengaruh jiwa kewirausahaan dan budaya keluarga secara bersama-

49 wirausaha, baik berupa orang tua berprofesi sebagai pengusaha, ekonomi keluarga, serta budaya atau kebiasaan-kebiasaan dalam budaya keluarga akan mempengaruhi minat berwirausaha yang timbul dalam diri siswa.

3. Pengaruh jiwa kewirausahaan dan budaya keluarga secara bersama-

sama terhadap minat berwirausaha pada siswa SMKN di Kabupaten Gunungkidul SMK N 1 dan 2 Wonosari . Jiwa kewirausahaan adalah sifat dan gejala abstrak seperti pikiran, perasaan, dan angan-angan yang terjadi dalam diri seseorang untuk menciptakan nilai tambah dari keterbatasan, dengan menangkap peluang bisnis dan mengelola sumber daya melalui gagasan yang inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sifat-sifat kewirausahaan seseorang dan jiwa wirausaha dibentuk oleh atribut-atribut personal dan lingkungan. Faktor budaya keluarga mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan jiwa kewirausahaan. Salah satu faktor lingkungan yang berperan besar dalam membentuk jiwa kewirausahaan adalah budaya. Tatkala kewirausahaan dianggap mulia dalam sistem nilai sebuah budaya, seorang wirausahawan mendapat tempat terhormat dalam budaya tersebut. Budaya tersebut akan menjadi ‘produsen’ wiraswasta. Budaya keluarga adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi, daerah yang didalamnya terdiri dari orang tua dan anak yang didasari atas cinta kasih dan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dimana dalam hal ini orang tua dengan segala kondisi yang ada dalam 50 keluarga dapat mempengaruhi minat anak untuk memilih karier, termasuk berwirausaha. Beberapa faktor yang mempengaruhi minat, antara lain adalah faktor dorongan dari dalam, faktor motif sosial, dan faktor emosional. Faktor dorongan dari dalam adalah faktor yang berhubungan erat dengan dorongan fisik yang dapat merangsang individu untuk mempertahankan diri. Faktor motif sosial merupakan faktor yang dapat membangkitkan minat untuk melakukan yang diinginkan guna memenuhi kebutuhan sosial seperti minat berwirausaha untuk memperoleh status di lingkungan. Yang terakhir faktor emosional merupakan faktor emosi dan perasaan berkaitan dengan minat terhadap suatu obyek, dimana hasil yang dicapai dengan sukses akan menimbulkan perasaan senang dan puas bagi individu. Ketiga teori jika saling dikaitkan jiwa kewirausaha dibentuk oleh atribut-atribut personal dan budaya. Faktor budaya keluarga mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan merupakan faktor dorongan dari dalam yang mempengaruhi minat untuk berwirausaha. Faktor motif sosial seperti segala kondisi yang ada dalam keluarga juga dapat mempengaruhi minat anak untuk memilih karier, termasuk berwirausaha. Dengan demikian dapat diduga bahwa jiwa kewirausahaan dan budaya keluarga akan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. 51

4. Perbedaan